Chapter 52 : Bisikan Tengah Malam

74 15 0
                                    

Sekarang, baik Chu Xun dan Mei Qian Deng mengetahui fakta bahwa Xiao Jian mungkin ada hubungannya dengan keluarga Yue, tetapi tidak satu pun dari mereka yang memberitahukannya pada yang lainnya. Mereka hanya menyembunyikannya dalam hati mereka, jelas-jelas mencoba membuat informasi ini menjadi anggur dan setelah meminumnya sendiri sampai jadi mabuk sendirian.

Chu Xun tidak mengatakannya, itu adalah karena ia baru saja mengetahui awal dari seluruh kejadiannya. Sebelum kenyataan yang terungkap, ia tidak ingin membiarkan Mei Qian Deng merasakan kecemasan yang tidak perlu. Terlebih lagi, setelah ia mengetahui ayahnya berencana untuk mengusik Pulau Kecil Mei Zi, setiap kali ia bertemu dengan Mei Qian Deng, ia akan merasa sangat tidak tertahankan di dalam hatinya. Ia punya penyesalan dalam dirinya sendiri, ia benci karena tidak bisa menjadi pembuat keputusannya. Karena itulah, perasaannya kacau, seluruh dirinya sepertinya agak goyah.

Sementara, Mei Qian Deng tidak mengatakannya, itu adalah karena ia sudah berjanji pada Zhao Mo Ran agar tidak memberitahukan masalah ini pada Chu Xun untuk sementara waktu. Zhao Mo Ran berasumsi bahwa, semenjak kasus keluarga Yue ini kemungkinan besar disebabkan oleh mahkamah kekaisaran. Apabila mereka mengetahui Xiao Jian terkait dengan keluarga Yue, ia tidak bisa menjamin mereka tidak akan membunuh Xiao Jian.

***

Setelah beberapa hari, Zhao Mo Ran melihat bahwa tidak ada orang di sekitar, sehingga ia menarik Mei Qian Deng untuk berhenti dan bertanya padanya, "Saudara Ketujuh, bagaimana pertimbanganmu?"

Ekspresi Mei Qian Deng tenang, "Aku tidak pernah mempertimbangkannya. Terima kasih banyak atas niat baiknya."

"Tubuh Kaisar sudah tidak seperti dulu, Putra Mahkota dewasa seiring dengan berlalunya hari dan Pangeran Chen mengincar dengan iri. Sekarang ini, sudah waktunya pedang terhunus dan busur melengkung. Paling cepat adalah satu tahun, paling lama adalah tiga tahun. Sudah pasti akan menjadi pertarungan intens untuk kekuasaan kekaisaran. Saat waktunya tiba, pemenangnya akan dipanggil sebagai raja dan yang kalah akan dipanggil sebagai penjahat. Tidak bisakah kau memahami betapa berbahayanya situasimu sekarang ini?" Zhao Mo Ran gelisah. Ia khawatir dan membencinya di saat bersamaan. Ia sudah seblak-blakan ini pada gadis bodoh ini, tetapi tidak ada satu kata pun yang masuk ke telinganya.

Mei Qian Deng tidak bersuara untuk waktu yang lama. Zhao Mo Ran berpikir, ia secara selektif mengabaikan kata-kata ini, berpura-pura ia tidak pernah mendengarnya. Bahwa ia mau pergi sambil mengibaskan lengan jubahnya dan karenanya diam saja. Tepat ketika ia baru akan menghela napas dan membiarkannya pergi, ia mendengar Mei Qian Deng berkata, "Tidak peduli seberapa berbahayanya itu, itu adalah kewajibanku, aku tidak akan pernah meninggalkan Putra Mahkota."

Zhao Mo Ran tertegun. Ia adalah orang yang cerdas, tentu saja ia mengetahui pikiran satu jalur Mei Qian Deng. Hal yang sudah diputuskan akan dilakukannya, orang yang sudah diputuskan akan diikutinya, ia tidak akan pernah menyerah setengah jalan. Jadilah Zhao Mo Ran memutar kepala tombaknya untuk mengikuti keinginan Mei Qian Deng. Ia dengan tulus dan sungguh-sungguh berkata, "Karena sudah begini, aku akan menemanimu, saudara. Kita akan berdiri bersama-sama melalui tebal dan tipis, bekerja menjadi satu, hidup dan mati bersama-sama!"

Ia bertatapan dengan mata jijik Mei Qian Deng.

"...."

"Saudara Ketujuh, Saudara Ketujuh, tunggu aku!"

***

Malamnya, ketika Chu Xun melihat bulan sabit menggantung tinggi di atas langit, ada kekacauan yang tidak punya tempat untuk muncul pun bangkit di dalam hatinya. Ia memerintahkan Xiao Jing Zi untuk membawakan anggur yang bagus. Ia duduk di halaman kecil seorang diri, menghadap bulan sampai tengah malam. Pemuda itu sudah mencicipi rasanya kekhawatiran sementara ia duduk dalam diam di bangunan bagian barat sendirian.

What An Audacious And Sly Servant! [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang