episode 16

197 17 0
                                    

Malam harinya Win seneng banget karena Bright mau menerima tawarannya tampil di acara ulang tahun opas grup.

Handphonenya bunyi tanda pesan dari Nanon. Saat membukanya Win terdiam sambil menggigit bibirnya yang bergetar.

'Mr. Win maaf saya mau tanya. Kalau Mr. Pram, Mr. Leo dan Mr. Daniel di undang tidak ? Tadi saya tanya Mr. Win belum jawab. Maaf saya hanya memastikan Mr "

Sejujurnya Win sangat takut melihat mereka. Bayang-bayang perkataan Bright yang mengatakan kalau ia hampir di lecehkan oleh mereka terdengar jelas di kepalanya.

"Tuhan...bagaimana ini ? Apakah aku harus mengundang mereka ? Aku sangat takut....tapi jika aku tidak mengundanya paman Jack pasti marah..." Win menekuk lututnya.

Hatinya berdebar sangat kencang, keringatnya bercucuran. Sungguh Win ketakutan.

Kavin tahu kalau Win sangat takut. Itu terlihat jelas dari matanya yang sudah mengeluarkan air mata.

"Kasihan Win....dia takut banget. Kurang ajar mereka ! Orang sebaik Win masih aja di sakitin. Untung aja waktu itu ada Bright yang menolongnya...."

Kavin jadi teringat dengan Bright.

"Bright sangat tampan sekarang. Ia sudah dewasa. Hah~andai aja gua gk mati...pasti gua akan bahagia sama dia "

Ya kavin masih tidak bisa menerima kematiaannya. Dia juga ingin hidup bahagia bersama Bright. Namun tuhan tidak mentakdirkannya bersama sang pujaan hati.

Takdirnya di gariskan meninggal karena kecelakaan. Begitu juga dengan Bright yang takdirnya akan bersama orang lain dan Kavin bisa menebak siapa pendamping hidupnya kelak karena ia di berikan hak istimewa.

Sedangkan Win masih ketakutan. Ia tidak tahu jika mereka datang bagaimana caranya ia bisa berhadapan sama mereka ? Win hanya bisa berharap semoga tidak terjadi apa-apa.

Malam Minggu.

Acara ulang tahun perusahaan opas grup pun telah tiba. Di gelar di aula yang memang tersedia di dalam. Dengan konsep sederhana namun terlihat elegan dan mewah.

"Dekoran pilihan Mr. Win memang sangat indah " bisik Nanon yang memang sedang berdiri di samping Win.

"Terima kasih Nanon. Ini juga berkat kamu dan para karyawan acara ulang tahun perusahaan bisa di laksanakan " ucapnya sambil tersenyum.

Bukan hanya tamu undangan saja yang datang, para reporter pun turut hadir walaupun di luar gedung. Mereka ingin meliput acara ulang tahun perusahaan opas grup.

Ia sedih paman, tante dan Nani beneran tidak ada karena siang tadi mereka pergi ke kota sebelah untuk berlibur ya walaupun semua kebutuhan mereka selama di sana pakai uang Win.

"Win transfer uang 150 juta ke rekening tante " Win tentu saja terkejut.

"150 juta ? Berapa hari tante di sana ? "

"2 hari "

"Maaf tante bukannya aku gk mau kasih. Cuma....apa tidak boros uang segitu di pakai buat 2 hari ? "

Tiba-tiba Maria mencengkram dagu Win dengan kencang membuat pemuda manis itu meringis kesakitan.

"Akh...tante..."

"Kamu gk usah ajarin saya ! Cepat langsung transfer kalau enggak saya suruh Nani kunciin kamu di gudang selama 5 hari ! Biar rencana ulang tahun perusahaan gagal ! "

Win menggeleng kuat. Mana bisa accara yang sudah di persiapkan gagal begitu saja, apalagi acara itu akan di laksanakan nanti malam. Akhirnya Win mengangguk akan mentransfer.

"Iya tante Win akan transfer " Maria melepaskan dagu Win kasar.

"Nah gitu dong. Cepat transfer "

tak lama kemudian ada sebuah notif di handphone Maria. Pemberitahuan bahwa uang yang di transfer oleh Win sudah masuk.

Mengingat kejadian tadi siang Win hanya menghela nafasnya pasrah. Sudahlah dia tidak mau mengigatnya lagi. Ia harus fokus sama acara sekarang.

Dua Mc perempuan dan pria dengan balutan gaun dan jas rapi pun naik ke atas panggung.

"Selamat malam semuanya "

"Malam " jawab para tamu undangan.

"Selamat datang kami ucapkan untuk para tamu undangan yang terhormat sekalian yang malam ini sedang berada di acara  'ULANG TAHUN PERUSAHAAN OPAS GRUP '!! Beri tepuk tangan yang meriah " Suara tepuk tangan menggema di penjuru ruangan.

Mc masih berbicara di atas panggung. Win tersenyum senang banyak tamu undangan yang datang. Hingga ia terkejut karena tiba-tiba namanya di panggil untuk maju ke depan memberikan kata sambutan.

"Nanon ? Kok namanya saya di panggil ?? " bisiknya.

"Maaf Mr. Saya sengaja melakukannya " hati Win berdebar kencang. Padahal dalam susunan acara ia menyuruh Nanon untuk tidak memanggilnya ke atas panggung.

"Silahkan Mr. Win Metawin untuk maju ke atas panggung memberikan kata sambutan " ucap salah satu Mc.

Akhirnya Win menghembuskan nafasnya agar tenang sebelum naik ke panggung. Ia sudah berdiri di sana. Win Gugup karena sekarang para tamu undangan fokus melihatnya.

"Saya hanya mau mengucapkan terima kasih banyak kepada para tamu undangan yang terhormat sudah datang ke acara ulang tahun perusahaan opas grup."

"Perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar jika tidak berkat kalian semua yang mempercayakan kinerja pada karyawan opas grup "

"Mr. Win boleh saya bertanya ? Bagaimana perasaan anda saat mengetahui kalau anda yang akan menjadi pemimpin perusahaan ? " tanya salah satu kolegan bisnis.

Win tersenyum tipis sebelum menjawab "Sejujurnya saya sangat gugup. Usia saya masih terbilang muda waktu itu. Tidak mudah menjalankan perusahaan sebesar ini. Apalagi saya yakin orang tua saya dulu menjalankan perusahaan ini juga tidak berjalan lancar, banyak hambatan dan rintangan yang menerpa mereka, tapi mereka terus berusaha hingga pada akhirnya usaha tidak menghianati hasil. Perusahaan ini mampu berdiri sampai sekarang "

"Saya pun menjadi termotivasi. Saya ingin mempunyai semangat seperti mereka. Yang tidak pantang menyerah terhadap keadaan. Dan sampai detik inilah motivasi tersebut saya pakai. Saya akan berusaha bekerja lebih keras lagi agar perusahaan opas grup berjaya di masa depan " ucapan Win membuat semua orang di ruangan itu bertepuk tangan. Mereka kagum dengan semangat Win yang tidak pantang menyerah.

Begitu pun seseorang di belakang panggung yang sedang tersenyum tipis.











Happy reading all 💜💜💜

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang