episode 67

279 34 28
                                    

Win masih betah bersandar di pundak Bright. Keduanya kini sedang berada di taman sambil melihat pemandangan danau.

Sesekali senyuman manis terlihat di wajah Win. Sejujurnya ia sama sekali tidak menyangka bahwa Bright sudah memaafkannya. Ia memberanikan diri untuk bertanya.

"Phi ...."

"Kenapa, Win?"

"Ada yang ingin kubicarakan sama, phi."

"Apa?"

Win menegakkan posisi duduknya. Sebelum itu secara perlahan-lahan menghembuskan napasnya berkali-kali.

"Phi, apakah Phi serius mau memaafkan aku?" Dahi Bright mengkerut bingung.

"Kenapa? Kamu gak percaya?" Win menggelengkan kepalanya cepat.

"Bukan begitu! Aku ... cuma masih gak nyangka aja Phi Bright mau memaafkan aku. Padahal kesalahanku sangat besar sama phi karena aku sudah membuat pacar phi meninggal ...." isak tangis langsung keluar dari mata Win. Bright segera memeluknya.

"Phi juga awalnya gak nyangka kalau kamu yang membuat Kavin meninggal, pacar phi. Orang yang dekat sama kamu selama ini. Phi benar-benar merasa di bodohi sama kamu, Win." Pria manis itu masih menangis terisak.

"Phi marah sama semua itu. Kenapa harus kamu? Kenapa harus kamu pelakunya? Sampai akhrinya saat kamu masuk rumah sakit kemarin, dokter bilang kalau kamu mengalami stres. Saat itulah phi merasa bersalah karena sudah membuat kamu mengalaminya." Bright memegang wajah Win dan mengelusnya lembut.

"Phi sadar, kalau semua yang terjadi karena sudah takdir. Phi mencoba untuk ikhlas. Dan hari ini Phi sudah memutuskan untuk memaafkan kamu. Jadi, kamu juga mau memaafkan Phi, kan?"

"Tentu saja! Ini juga semua terjadi karena aku dan phi jangan merasa bersalah lagi, ya?"

Bright memeluk tubuh Win, membawa kedalam pelukan hangat nya.

"Kita mulai dari awal lagi. Oke?" Win mengacungkan jempol nya sambil memamerkan senyum kelinci nya, "Oke."

Keduanya tertawa bersama, sebelum Bright tiba-tiba menghentikan tawa nya. Win bingung.

"Kenapa, phi?"

"Tapi, sepertinya kita tidak bisa seperti dulu." Seketika Win panik.

"Maksudnya apa? Kata phi kita mulai dari awal?"

"Aku maunya begitu. Tapi kan, kita tidak bisa bersama sebab kamu sekarang pacaran sama Dew. Nanti dia marah lagi kalau phi deket sama kamu."

Akhirnya Win bisa bernapas lega. Jadi ini penyebab nya. Win tertawa kecil malah membuat Bright kebingungan.

"Kenapa kamu ketawa?"

"Sebenarnya, aku sama Dew gak pacaran phi." Bright pun menatap Win terkejut.

"Tapi, tadi kamu bilang sama Jane kalian pacaran?"

"Enggak. Aku sama Dew gak ada hubungan apapun, dekat aja enggak."

"Tapi, kamu kaya deket banget sama Dew," ucap Bright sambil memanyunkan bibirnya.

"Enggak phi, intinya aku gak ada hubungan apapun sama dia."

Bagaimana aku bisa suka sama orang, kalau di hatiku cuma ada phi Bright.-Batin Win.

"Jadi, kamu beneran gak ada hubungan apapun sama dia?" Win menggelengkan kepalanya.

"Syukurlah. Phi senang dengar nya."

"Memangnya kenapa?" tanya Win.

"Ya, karena phi gak mau di sebut perusak hubungan orang," jawab Bright sambil menggaruk tengkuknya. Win terkekeh kecil. Ia jadi penasaran juga sama hubungan Bright.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang