episode 9

236 26 6
                                    

Win duduk kembali. Di depannya sudah tersedia air putih

"Minum Win katanya lo mau air putih " Win memperhatikan air itu

"Ini...beneran air putih Pram ? "

"Coba aja cium "

Win menciumnya, tidak ada bau alkohol sama sekali

"Gk ada kan ? "

"Gk ada. Ya udah Win minum ya haus banget dari tadi "

Win langsung menengguknya tanpa menyadari jika ketiga orang itu tersenyum puas

Ia benar-benar kehausan dari tadi. Tenggorokannya terasa kering

"Udah gk haus Win ? " tanya Leo lembut

"Udah enggak Leo. Makasih ya kalian udah cariin Win air putih " Win tersenyum manis

"Iya Sama-sama Win. Kita nanti akan pulang jam sebelas aja " ucap Daniel

"Oke. Kalian nikmati aja Win bakalan tunggu " Win memainkan handphonenya kembali

Win tak merasa aneh sama sekali, namun tidak dengan Kavin. Ia merasa ada sesuatu yang mencurigakan

"Kenapa cara bicara meraka lemah lembut sama Win ? Bukannya tadi Leo dan Daniel protes ya mereka pulang jam sebelas ? Apa....akan terjadi sesuatu ?! "

Kavin gelisah. Ternyata memang benar sesuatu akan terjadi. Kepala Win tiba-tiba sangat pusing

"Akh...kenapa...kepalaku rasanya pusing banget..."

Ia masih berusaha menahan rasa sakit itu. Namun lama kelamaan membuat Win tak tahan

Mereka bertiga yang menyadari langsung merangkul tubuh Win

"Win lo kenapa ? Lo sakit ? " tanya Pram berpura-pura panik

"Gk..tau Pram...kepala..Win rasanya sangat...pusing akh..."

"Ayo kita pergi dari sini "

Mereka bertiga perlahan membawa Win keluar bar namun Win yang tidak kuat langsung pingsan membuat ketiganya tertawa bahagia

"Rencana kita berhasil Pram " Leo sangat senang

"Ya iyalah pasti berhasil dong siapa dulu gua gitu "

"Kita bawa kemana nih santapan kita malam ini ? " tanya Daniel

"Ke atas. Gua udah pesan kamar "

"Pram gila lo mantap ! " Leo mengancungkan jempolnya

"Siapa suruh gua ajak dari kemarin gk mau ? Terima balasan gua Metawin "

Mereka membopong tubuh Win ke lantai atas. Tanpa mereka sadari seseorang mengikuti mereka dari belakang

Kamar 104

Ketiganya sudah sampai di depan pintu kamar dan membukanya. Tubuh Win perlahan di baringkan di atas ranjang

Mata terpejam itu belum terbuka sama sekali. Ia tidak tahu bahwa saat ini dirinya dalam keadaan bahaya

"Gua duluan karena gua perancang rencana ini " ujar Pram bangga

"Ya udah jangan lama-lama Pram. Gua gk tahan " Leo udah gk sabaran

"Berisik lo ! "

Perlahan bibir Pram ingin menyentuh bibir penuh chery milik Win. Saat hampir tersentuh

BRAK !

Pintu kamar di dobrak kasar oleh seseorang membuat ketiganya terkejut

"Heh siapa lo !? Berani masuk ke kamar orang sembarangan ! " geram Daniel

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang