episode 4

327 22 8
                                    

Win sampai di halaman perusahaan opas grup. Ia turun dari mobil mewahnya dengan gagah sambil memakai kacamata hitam

Setelah itu memberikan kunci ke satpam untuk di parkirkan

Sang satpam mengangguk hormat. Kemudian win berjalan ke dalam perusahaan

Para karyawan terutama wanita mengagumi win yang semakin hari semakin tampan

'Mr.Win semakin hari semakin tampan aja ya '

'Iya lihat deh otot dada dan urat lengannya ? Hah~rasanya pengen bersandar di sana '

'Hah~ seandainya gua jadi istri mr. Win wow...menakjubkan "

Win yang mendengar ucapan itu menoleh

"Kalian mau masih kerja atau enggak ? "

"Ma...mau mr.."

"Cepat berkerja ! Jangan banyak berkhayal "

"Ba..baik mr " para karyawan itu berlalu pergi sambil ketakutan

Mereka lupa sifat bos mereka yang sangat cuek bahkan terkesan galak

Ya win di kantor memang di kenal sangat galak. Satu kesalahan aja ia bisa langsung memecatnya

Sejujurnya win tidak mau seperti ini tapi sebagai seorang pemimpin perusahaan ia harus bersikap profesional

Win mendudukkan dirinya di kursi kebesarannya sambil menutup mata. Handphone nya berbunyi panggilan dari pram

Ia menghembuskan nafasnya kasar

"Hallo ? "

"Win, nanti malam ikut kita ke club "

"Maaf win gk bisa "

"Ck Gk bisa terus. Lo mau gua tarik saham gua dari perusahaan lo ? "

"Jangan ! Tapi maaf hari ini win lagi gk bisa karena banyak pekerjaan "

"Sudahlah. Capek gua denger alasan lo " pram mematikan panggilan secara sepihak

"Hah...pemaksaan banget sih jadi orang " pintu ada yang mengetuk

"Masuk "

"Mr. Win "

"Sekretatis Nanon ? Ada apa ? "

"saya hanya ingin memberitahukan bahwa nanti jam 10 kita akan meeting dengan perusahaan seven grup "

"Di mana ? "

"Di mall star, cafe ros "

"Baik. Kita hadir ke sana "

"Baiklah. Kalau begitu saya undur diri " win mengangguk

"Permisi " nanon pun pergi

"Aku harus lihat berkas dulu sebelum meeting nanti "

Ia membuka berkas-berkasnya dengan serius

Jam sembilan nanon dan win bersiap menghadiri rapat namun handphonenya berbunyi

"Hallo ? "

"Win pulang dulu ke mansion. Om mu pingsan "

"Apa tante ? Om pingsan ? "

"Iya. Cepat datang kesini "

"Ehm....Baik tante "

Win menepuk pundak sekretarisnya

"Nanon kamu datanglah dulu ke sana "

"Tapi mr...meeting nya ? "

"Saya akan segera menyusul "

"Baiklah. Kalau begitu saya permisi mr " Win mengangguk. Setelah itu win pulang ke mansion

Saat sampai ia bingung kenapa banyak orang-orang berbaju hitam di ruang tamu. Jack dan maria duduk di sana

"Ada apa ini om...tante ? "

Maria menghampiri salah satu dari orang tersebut

"Nah bos ini orangnya. Dia yang akan melunasi hutang-hutang suami saya "

Win terkejut "apa ? Hutang ? "

"Sebentar ya bos "

Maria menarik tangan win kasar ke dapur

"Akh...tante sakit "

"Kamu harus bayarin hutang suami saya ke rentenir itu ! Paham ?! "

"Rentenir ? "

"Iya bayarin semuanya sekalian bunganya juga "

"Haruskah win yang bayar ? " gumaman win di dengar maria

"Apa ?! Kamu gk mau bayarin iya ?! "

Maria mencengkram tangan win kuat

"Sakit tante..."

"Makannya bayarin. Cepat ! " win mengangguk lemah

Maria menariknya ke depan rentenir itu

"Jadi ? Lo yang bayar ? "

"Iya...berapa semuanya ? "

Rentenir itu melihat buku catatan

"Di tulis di sini jack hutang 500 juta, dan sama bunganya 200 juta. Total jadi 700 juta "

Apa ? 700 juta ? Itu banyak sekali

Win tertunduk lemas

"Lo gk bisa bayar ? Gk apa-apa. Tapi om lo gua siksa. Bawa jack ke markas ! "

Mata win membulat sempurna

Jack di tarik paksa "lepasin suami saya !! Win cepet bayar hutangnya ! "

"Baik ! Saya akan bayar hutangnya. Tapi saya mohon lepasin om saya hiks..." win memohon

"Oke. Transfer dulu ke gua. Baru gua lepas om lo "

Win mengangguk. Dengan cepat win mentransfernya

Bos rentenir itu tersenyum puas

"Bagus. Lepasin si jack " Jack pun di lepaskan orang berbaju hitam itu

"Oke. Gua akan pergi. Ingatkan ke om lo kalo gk mampu bayar gk usah hutang ! "

Orang-orang berbaju hitam itu pergi. Win tertunduk lemah

Maria dan jack meninggalkan win sendirian di ruang tamu

Setetes air mata membasahi pipi win. Sejujurnya win lelah namun ia bisa apa ? Rasanya ingin menyerah

Namun ada sebuah keinginan yang harus ia capai

"Kamu harus kuat win semangat ! " win menyemangati dirinya sendiri

Kavin memberontak

"Sial !!! Win benar-benar di manfaatkan oleh keluarga benalu ini !! Gua kasihan melihat win di perlakukan seperti ini "

Kavin tidak bisa mengendalikan kehidupan win. Ia tidak sangka kehidupan win sangat menderita

Di tinggal oleh kedua orang tuanya dan sekarang harus hidup dengan keluarga yang hanya memanfaaatkan kekayaan win saja










Happy reading all 💜💜💜

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang