episode 70

222 28 11
                                    

Keesokan siangnya Bright dan Win sedang makan siang bareng di restoran dekat kantor Win. Bright makan dengan lahap, sedangkan berbanding terbalik dengan Win yang sedari tadi hanya mengaduk makanannya sambil melamun.

Pria manis itu sontak terkejut karena ada yang memegang tangannya. Setelah sadar ternyata Bright lah yang melakukannya.

"Kamu kenapa? Ada masalah?"

"Hah? Enggak ada kok, phi."

"Beneran?" Win mengangguk.

"Tapi, phi gak percaya."

"Aku serius phi. Enggak ada apa-apa kok."

"Ya sudah. Phi percaya." Win tersenyum tipis. Ia sengaja melakukannya karena tidak mau merepotkan beban Bright.

'Sebaiknya aku gak usah kasih tau phi Bright. Biarkan ini urusan ku sendiri.'

Diam-diam Bright menatap Win yang sedang makan.

'Sepertinya Win berbohong.'

Namun, lagi-lagi Bright menggelengkan kepalanya kecil. Pikirannya terus menolak seluruh perasaan nya pada Win.

'Ngapain gua khawatir segala sama Win. Mau dia mati ataupun itu gua gak peduli!'

Suara sapaan seseorang membuat keduanya bersamaan mengangkat kepala. Terlihat pria jangkung berdiri sambil tersenyum.

"Halo Mr. Bright dan Mr. Win."

"Dew?"

"Gak nyangka bisa ketemu Mr. Bright di sini yang lagi makan siang bareng sama Mr. Win."

Seketika tubuh Win bergetar. Masih lekat dipikirin nya saat di taman.

"Kau sedang apa di sini?" tanya Bright tegas. Sejujurnya malas bertemu pria jangkung itu. Ia juga was-was kalau Dew tiba-tiba memberitahukan semua nya pada Win.

"Saya mau makan siang juga Mr. Bright, apakah tidak boleh karyawan makan siang di luar?"

"Boleh. Karyawan di izinkan makan siang di manapun asalkan saat waktunya bekerja mereka ada."

"Bolehkah saya bergabung di sini? Soalnya saya datang sendirian."

Mau tidak mau Bright mengangguk pelan. Namun, Win hanya diam. Akhrinya Dew duduk di antara mereka. Tiga bangku pas untuk masing-masing.

Ia sangat senang bisa makan siang bareng Win. Walaupun bukan sebenarnya.

'Seandainya saja Mr. Bright tidak ada. Jadi, hanya aku dan Mr. Win aja yang makan siang berdua.'

"Dew, pesan makanan mu."

"Baik, Mr. Bright."

Beberapa menit kemudian pesanan Dew datang. Makanan Win dan Bright sisa setengah.

Saat lagi tenangnya makan dengan sengaja Dew menyenggol kaki Win hingga membuatnya tersedak. Bright dengan cepat memberikan nya minum.

"Hati-hati kalau makan."

Win masih terbatuk-batuk, Bright mengelus punggung Win. Melihat pemandangan itu membuat tangan Dew yang berada di bawah meja mengepal kuat.

"Pelan-pelan saja."

"Maaf phi, aku kebanyakan kali menguyah makanannya."

"Berhenti dulu sebentar biar kamu tenang." Win mengangguk. Matanya melihat ke arah Dew yang ternyata juga melihat nya.

Win kembali menunduk. Bright masih mengelus punggung nya sambil sesekali mengelap keringat di dahinya.

"Maaf, saya ke toilet sebentar."

"Baiklah, Dew."

Setelah kepergian Dew, Win memegang tangan Bright.

"Phi, aku sudah selesai makan. Ayo kita pergi."

"Pergi? Tapi, Dew baru saja bergabung."

"Kalau gitu biar aku pergi sendiri aja." Bright langsung memegang tangan Win.

"Oke. Kita pergi."

"Ya sudah. Ayo phi!"

Keduanya pergi meninggalkan restoran. Dari balik dinding Dew menatap tajam.

"Kamu sengaja menghindar dariku, Win? Baiklah. Jika kamu menghindar, maka aku akan semakin mengejar mu."






























Happy reading all 😊

Happy New Year 2024 😍

Semoga di tahun baru ini kita semua selalu di kasih kebahagiaan 💕

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang