episode 18

177 19 0
                                    

Tepukan tangan meriah untuk penampilan Bright pun begitu bergemuruh memenuhi ruang acara. Para tamu undangan sangat mengapresiasi penampilan Bright. Walaupun hanya penyanyi biasa di cafe namun suara indah miliknya mampu membuat semua orang berdecak kagum.

Begitu juga dengan Win. Ia juga kagum sama penampilan Bright saat di atas panggung penuh dengan percaya diri.

Bright turun dan menghampiri Win yang masih menunggunya di belakang panggung. Senyum tipis terpancar dari bibir indahnya melihat Win yang bertepuk tangan.

"Penampilan kamu sangat luar biasa Bright. Para tamu undangan sangat menyukainya "

"Syukurlah mereka suka. Sebenarnya gua sedikit gugup tadi "

"Kenapa ?? " tanya Win penasaran.

"Ya gua gugup karena biasanya gua tampil di depan anak-anak muda atau sepantaran kita. Sedangkan disini ? Para pengusaha. Ya gua takut aja mereka kurang suka sama penampilan gua terus jadi bahan omongan "

"Dan yang bikin gua takut itu mereka akan ngomongin jelek-jelek tentang lo karena mengundang gua "

Win tertawa mendengar ucapan Bright.

"Udah gk usah di pikirkan omongan mereka. Aku rasa mereka suka dengan penampilan kamu. Buktinya ? Semua bertepuk tangan "

Bright kembali tersenyum tipis "thanks ya berkat omongan lo gua jadi lebih tenang "

"Sama-sama " Win tersenyum manis membuat Bright terpana.

Senyuman lo memang manis Win...

Bright masih menatap lekat Win dan Win tau kalau Bright sedang menatapnya. Walaupun sekarang ia pura-pura tidak tahu dengan menatap sekeliling. Di dalam hati Win berdebar kencang.

Ya ampun hatiku berdebar kencang banget lagi...ayo dong aku takut kedengeran sama Bright...

Win berusaha agar tidak gugup. Sementara Kavin merasa cemburu dengan tatapan Bright.

"Apa Bright udah mulai suka sama Win ?? "

Jujur Kavin cemburu. Ia ingin sekali bersama dengan Bright lagi, namun tuhan tidak mentakdirkannya dengan Bright.

Win mengalihkan kegugupannya dengan mengajak Bright ke bangku yang sudah Win siapkan.

"Eh Bright kita nikmati hidangan yuk. Sepertinya sekretaris aku udah menyiapkan meja buat kita " Bright hanya mengangguk sebagai jawaban.

~~~~~

Kini Win dan Bright sudah duduk di meja yang di sediakan oleh Nanon. Para tamu undangan pun sedang berbincang-bincang dengan tamu lainnya.

"Oh iya gua mau tanya sesuatu sama lo boleh gk ? "

"Mau tanya apa Bright ? "

"Ehm...gua dari tadi gk lihat keluarga lo. Dimana mereka ? Ya...gua cuma mau tahu aja gitu. Sorry bikin lo kurang nyaman sama pertanyaan gua "

Win menggelengkan kepalanya pelan.

"Enggak apa-apa kok Bright. Keluarga aku ada cuma mereka gk bisa hadir " Bright mengangguk kecil.

"Win "

"Ya Bright ? "

"Gua punya satu pertanyaan lagi. Boleh gk di jawab ? " Win mengangguk.

"Mereka suka gangguin lo bukan ? " Win tertunduk. Ia tahu yang di maksud 'mereka' oleh Bright adalah Pram, Leo, dan Daniel.

"Iya. Mereka orangnya pemaksa. Jika aku gk mau ikutin keinginan mereka, mereka akan paksa aku ditambah- " Win langsung menghentikan ucapannya.

"Ditambah apa maksudnya Win ? "

Win menggeleng "ah bukan apa-apa " tidak mungkin dia memberitahu Bright kalau nanti pamannya yaitu Jack akan memarahi nya.

Bright tahu kalau Win menyembunyikan sesuatu. Namun ia tidak mungkin meminta Win memberitahukannya karena dia bukan siapa-siapa.

~~~~

Acarapun selesai pada jam 10 malam. Para tamu undangan pamit pada Win. Ia senang sekali acara hari ini lancar tanpa hambatan dan ia juga bernafas lega karena tidak melihat Pram, Leo dan Daniel karena sepertinya mereka pulang terlebih dahulu. Bright pun ikut pamit sama Win.

"Win gua pamit dulu ya "

"Ya Bright. Sekali lagi makasih ya kamu udah mau tampil di acara ini. Tenang aja aku bakalan kasih kamu bonus karena bikin semua tamu undangan bertepuk tangan ok ? " Bright tertawa kecil mendengar omongan Win.

"Ya terserah lo itu urusan gampang " keduanya tertawa.

"Oke gua balik ya "

"Iya Bright. oh iya ini bawa buat Mike " Win memberikan bingkisan berisi makanan.

"Gk usah repot-repot. Dia malah kesenangan nanti "

"Hahaha gk apa-apa Bright. Rezeki Mike berarti "

"Oke deh nanti gua kasih ke Mike. Thanks Win "

"Ya sama-sama. Aku juga mau bilang makasih lagi sama kamu " Bright mengangguk.

"Ya udah kalau gitu aku mau cek ke sana dulu ya. Hati-hati di jalan " Win melambaikan tangannya pada Bright dan di balas oleh nya.

"Iya Win "

Saat baru beberapa langkah "Win ! "

Win menoleh Bright memanggilnya. Diam sesaat sebelum ucapannya kembali membuat Win termenung.

"Kalau butuh teman cerita datang ke aja apartement gua "

Setelah itu Bright pergi meninggalkan Win sendirian. Air mata langsung tergenang di pelupuk matanya.

Sudah 3 kali Bright mengatakan hal yang sama membuat Win menangis dan berharap jika ia mengalami kesulitan Bright akan membantunya.







Happy reading all💜💜💜

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang