episode 47

169 23 4
                                    

Keesokan harinya Win benar-benar masuk kerja walaupun luka di wajahnya masih sangat kelihatan. Padahal ia memakai bedak agar tidak terlalu mencolok.

Para karyawan dan satpam sempat menanyakan kabar Win namun ia hanya memberikan senyuman. Win bergegas menuju ruangannya agar melihat apa pekerjaan nya hari ini.

Nanon yang memang sudah menunggu Win langsung memberikan hormat dan menanyakan kabarnya.

"Tuan Win baik-baik saja ?"

"Saya baik Nanon. Tolong beritahukan jadwal saya hari ini."

dengan sigap Nanon memberitahukan jadwal Win. Begitu di jadwal nomor 2 matanya membulat sempurna karena dirinya harus bertemu dengan Bright untuk membahas kontrak kerja.

"Kapan saya harus menemui Tuan Bright ?"

"Jam sebelas siang."

Win mengangguk pelan. Dirinya gelisah karena harus bertemu dengan Bright. Padahal Ia sudah merencanakan untuk tidak bertemu lagi dengannya bahkan dirinya sudah memblokir nomor Bright. Ia takut dengan ancaman Jack. Ia lebih memilih memutuskan kontak dengan nya daripada bertemu membuat hatinya semakin merasakan rasa suka.

Win pun mengangguk. Ia akan memutuskan kontrak kerjanya dengan Bright.

"Beritahu Tuan Bright bahwa kita akan menemuinya."

"Baiklah Tuan Win. saya akan memberitahukan kepada pihak terkait."

"Kita akan berangkat setelah selesai rapat ini."

"Siap Tuan Win."

Pria manis menghembuskan napasnya pelan sebelum melakukan rapat.

Sementara itu Bright tersenyum tipis karena mendapat kabar dari sekretaris nya kalau Win mau menemui nya.

"Gua harus tanya Win, apakah dia mengalami sesuatu."


****


Win dan Nanon sudah sampai di restoran bulan. Tempat pertemuan mereka. Terlihat Bright sudah duduk di di sana bersama sekretaris nya bernama Ohm Pawat. Atau biasa di panggil Pawat.

Pawat memberitahukan kepada Bright bahwa tamu mereka sudah datang. Pria itu menoleh dan melihat keduanya berdiri tak jauh dari sana.

Win perlahan melangkahkan kakinya menuju ke sana. Bright menyalami Win.

"Akhrinya anda datang juga Tuan Win. Saya senang."

"Saya juga senang Tuan Bright."

Win dan Nanon duduk berhadapan dengan mereka. Sebelum berbicara Win menghembuskan napasnya pelan. Ia sudah yakin sama keputusan nya.

"Tuan Bright, sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada anda terlebih dahulu."

Bright menatapnya tersenyum sambil bertanya, "Ada apa Tuan Win ?"

"Saya ingin menyampaikan bahwa saya pemimpin perusahan Opas Grup akan memutuskan kontrak kerja sama dengan perusahaan anda."

Ucapan Win membuat ketiganya terkejut terutama Nanon. Ia belum mendengar ucapan itu. Win memberikan sebuah dokumen di depan Bright.

"Saya siap membayar denda karena memutuskan kontrak sebelum waktunya. Tapi perkataan saya ini tidak bisa di ganggu gugat. Sekali lagi saya minta maaf."

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang