episode 24

186 21 4
                                    

Sebulan kemudian

Hubungan antara Bright dan Win kini semakin dekat. Apalagi sekarang Bright menjadi salah satu teman bisnisnya. Seminggu lalu Bright baru menggantikan ayahnya sebagai pemimpin perusahaan.

"Bagaimana menurut phi jadi pemimpin perusahaan ? " tanya Win. Mereka berdua sedang makan siang bareng di cafe dan Win mulai memanggil Bright dengan sebutan phi dalam bahasa thailand artinya kakak. Win baru tahu kalau Bright lebih tua darinya.

"Kepala gua rasanya mau pecah Win...ada aja persoalan yang datang kagak selesai-selesai "

Win tertawa kecil. Ia mengerti Bright baru seminggu melakukan profesi sebagai pemimpin pasti banyak kesulitan.

"Yang sabar ya aku yakin phi pasti bisa "

"Iya walaupun pasti jalannya gk mulus " Bright memainkan minuman miliknya.

"Oh iya gua mau tanya sama lo boleh ? " kening Win mengkerut bingung.

"Boleh, mau tanya apa ? "

"Tapi lo kalau gk mau jawab juga gk apa-apa kok "

"Iya phi Bright "

"gua mau tanya, orang tua lo meninggal karena apa ? "

"orang tua aku meninggal karena kecelakaan phi " jawab Win sambil tertunduk sedih. Bright mengelus pelan punggung belakang Metawin.

"Yang sabar ya Win. Aku memang gk pernah merasakan di tinggal sama orang yang kita sayang karena suatu kejadian, apalagi itu orang tua kita sendiri. Pasti sangat menyakitkan "

Ucapan Bright langsung membuat Win menatapnya bingung. 

Apa maksud phi Bright ? Bukannya pacar phi Bright meninggal karena kecelakaan ?? Dan...terlebih pelakunya aku sendiri...*pikir Win.

Bright menepuk pundaknya "Win ?? "

"Eh phi kenapa ? "

"Seharusnya gua yang tanya, lo melamun ?? "

"Ehm tidak. Aku gk melamun "

"Ck jelas-jelas lo melamun " Win menggaruk tengkuknya.

"Maaf aku gk sadar "

"Ya sudah. Pembicaraan ini kita hentikan saja. Gua gk mau nanti lo sedih lagi. Kita lanjutkan makan nya " Win mengangguk. Mereka pun melanjutkan makan siang.

                           ~~~~~~~~

Malam harinya Win berdiri di balkon sambil menatap langit malam. Win masih kepikiran omongan Bright.

"Kenapa phi Bright bilang kalau dia gk pernah kehilangan seseorang karena kejadian ? Bukankah seharusnya phi Bright bilang dia juga pernah merasakan nya saat pacarnya meninggal ? Ini ada yang aneh..." Win kesana-kemari tak jelas. Hingga sebuah pemikiran hinggap di otaknya.

"Apa jangan-jangan...phi Bright gk tau ya kalau pacarnya meninggal ?? Apa saat itu phi Bright masih koma ?? Tapi gk mungkin phi gk mencari pacarnya "

"Apakah aku harus bertanya sama Mike ? " Win menggelengkan kepalanya.

"Tidak. Nanti yang ada Mike tanya aneh-aneh. Lebih baik aku selidiki aja sendiri. Karena ini sangat ambigu "

Win akhir nya memutuskan untuk mencari tahu sendiri tanpa meminta bantuan Mike.

Di Minggu selanjutnya Bright dan Win makin dekat. Bahkan hari lni Win di perkenalkan oleh teman-teman Bright saat SMA. Seperti Boss, Fong dan Ohm. Mereka sedang berada di sebuah cafe.

"Jadi kalian berlima ini teman saat masa SMA ?? " Mike mengangguk membenarkan.

"Dan lo teman bisnisnya Bright ? "

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang