episode 37

153 20 3
                                    

Pagi harinya, Win sudah terbangun dan kini dirinya sedang memasak nasi goreng untuk sarapan. Mike terkejut melihat Win berada di dapur.

"Win ?! Lu kapan kesini ? Perasaan semalam gk ada yang ketuk pintu deh ?"

Mike baru pulang ke apartemen sekitar jam 10 malam dan baru tidur jam 11. Win menunduk. Bright yang keluar dari kamarnya langsung menjawab.

"Dia udah dari jam 7 malam Mike. Dia tidur di kamar gua."

"Oh gitu. Kirain datangnya tengah malam. Pantes gua liat pintu kamar lu sudah di tutup, biasanya kan kalau gua pulang lu lagi rebahan sambil nonton tv."

"Semalam kan hujan plus petir. Kalau gua nonton takut tv nya kena petir."

"Alah alasan. Biasanya juga di gaspol terus sama lu tuh tv kalau ada acara kesukaan lu."

"Lagi males."

Mike hanya mengangkat bahunya. Sudah tidak tertarik membahas tentang tv. kini matanya menatap mata Win yang terlihat membengkak.

"Win mata lu kenapa bengkak ? Lu nangis ?"

Lelaki bergigi kelinci itu hanya menunduk. Bright menjawabnya lagi.

"Udah nanti aja tanya nya. Sekarang biarin dia masak nasi goreng nya dulu gua udah laper soalnya."

"Ya udah deh. Tapi nanti cerita ya ?"

"Iya phi Mike."

Akhirnya Win melanjutkan lagi membuat nasi goreng. Sedangkan Mike mendekat ke arah Bright untuk mengali informasi.

"Bright cerita dong Win kenapa ?"

"Nanti aja pas selesai sarapan. Dia bakal cerita kok."

Mike mendengus. "Ya udah iya."

***

Win sudah selesai memasak nasi goreng nya. Satu persatu memakan masakan buatannya.

"Emang juara ya lu Win. Udah pengusaha sukses bisa masak lagi." Pujian Mike membuatnya malu.

"Terima kasih phi Mike."

"Ya sama-sama. Ayo lanjutkan lagi makannya !"

Mike makan dengan lahap. Bright yang melihatnya hanya bisa pasrah karena kelakuan temannya yang seakan-akan gk makan selama 3 hari.

Nasi goreng buatan Win sudah ludes tak tersisa. Ketiganya kekenyangan Mike bahkan menambah 2 kali. Sedangkan Bright dan Win hanya makan 1 kali. Mike sepertinya bukan sarapan melainkan sekalian makan.

Setelah sarapan Akhirnya Win menceritakan semuanya pada Mike dan reaksinya sangat terkejut.

"Jadi yang bunuh kedua orang tua lu itu om dan tante lu !? Terus yang lu hampir kena pelecehan juga karena mereka !?"

Win mengangguk pelan. Mike tidak habis pikir dengan jalan pikiran kedua orang terdekat Win itu. Bisa-bisa nya mereka melakukan hal di luar dugaan terhadap anggota keluarnya sendiri.

"Terus sekarang lu mau gimana ? Apa mau lapor polisi ? Gua siap anterin lu Win !"

"Mike. Gua udah bilang gitu ke Win. Tapi dia nya gk mau."

"Lah ? Kenapa gk mau ?"

"Karena ... aku tau sifat mereka. Keduanya akan melakukan segala cara agar reputasinya tidak hancur." gumam Win pelan.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang