Rio kembali mengunjungi kedai kopi tempo hari, tapi ia tak menemukan gadis yang ia cari.
Kriing. . .
Ponsel Rio berdering, ia mengambil nya, menjawab telpon sambil meraih kopi dan donat nya.
"Hallo Seul"
"Kamu dimana Rio?"
"Perjalanan menuju ke kantor, ada apa?"
"Kebetulan, ada kasus di rumah menteri keuangan"
"Aku ke sana Seul" Rio menutup sambungan telpon nya dan menyusul sang sahabat.
Setiba di tempat kejadian, Rio ditahan oleh beberapa penjaga rumah rumah sang menteri.
"Saya wartawan, saya berhak untuk meliput berita ini" protes Rio.
"Selain petugas dilarang memasuki tempat kejadian perkara" ujar sang penjaga, Rio menghela nafas kesal, ia menatap Seulgi seolah minta tolong, tapi ia menggeleng, Rio kembali ke mobil nya, sambil meminum kopi yang belum sempat ia teguk.
Bruk
Sesosok gadis tinggi kurus, melompat dari pagar sudut bangunan kediaman sang menteri, Rio langsung menegakan tubuh nya, ia celingukan dan tak ada seorang pun yang melihat gadis itu, Rio melempar asal cup kopi nya, dan berlari mengejar gadis itu.
"Hey, berhenti!" Seru Rio, gadis itu malah kian cepat berlari, Rio tak mau kalah, langkah kaki nya lebih lebar, di saat tangan kanan nya hampir meraih ransel kecil dipunggung gadis itu, tiba-tiba ia berbelok di sebuah gang, Rio yang tak siap pun terjatuh.
Bruk
Hap
Sret
Breemmm. . .
Gadis itu berhasil melompat keatas motor nya yang sudah ia siapkan, lalu menarik gas nya dalam-dalam, ia menoleh ke arah Rio yang masih tengkurap diatas tanah dari balik helm full face nya, dan pria itu juga menatap ke arah nya.
Rio kembali ke rumah menteri keuangan, ia menerima pesan dari Seulgi perihal apa yang terjadi beserta bukti-bukti, setiba nya di kantor, Rio langsung bekerja.
"Penyusup Berhasil Memasuki Rumah Menteri Keuangan, Ada Apa?"
Berita yang di ketik Rio pun menjadi ramai diperbincangkan, karena ia berhasil menguak ada nya transaksi ilegal yang melibatkan menteri keuangan.
Rose, ia sedang menonton berita di tv tentang berita yang di tulis oleh Rio, bahkan profil pria itu pun ikut terpampang dilayar kaca.