29. Asrama

566 122 37
                                    

Di Los Angeles, Yoshi sudah mulai masuk kuliah, dengan mobil hadiah ulang tahun dari sang ayah, ia akan mengantar sang dongsaeng lebih dahulu.

"Bye Gaeul" pamit Yoshi.

"Bye oppa, hati-hati, oppa tidak boleh mengebut" pesan sang dongsseng yang duduk di kelas satu sekolah dasar.

"Iya sayang" patuh Yoshi, meski beda sepuluh tahun, tapi ia pandai menjaga dongsaeng nya, dan luwes sebagai seorang oppa.

Sedangkan di Busan, sebulan setelah pendaftaran waktu itu, Lia mulai berkemas untuk pindah ke asrama kampus, dengan bantuan sang mama.

"Coba kamu chek lagi, ada yang ketinggalan tidak?" Tanya Rose, nada suara nya akan selalu terdengar tenang dan lembut saat berbicara dengan sang putri, tak seperti saat ia berbicara dengan Sohee atau Rio dulu.

"Sudah semua ma" balas Lia.

"Baiklah, ayo kita berangkat, taksi nya sudah menunggu" ajak Rose, di bantu sang supir taksi, Rose dan Lia menaruh kardus berisi barang dan koper berisi baju-baju milik Lia di bagasi belakang, mereka tak diantar Sohee, Rose sengaja tak memberi tahu nya.

"Ma" Lia menggenggam tangan kanan Rose yang nampak gelisah duduk di bangku penumpang belakang.

"Jangan khawatir, Lia bisa jaga diri ma" yakin sang putri tersenyum lebar.

"Iya, mama percaya pada mu" balas Rose tersenyum paksa, karena sejujur nya ia juga cemas, takut, khawatir, melepas sang putri di kota sebesar Seoul, ia pasti juga akan merasa kesepian jika Lia tak lagi tinggal di rumah.

Mereka pun tiba di gedung asrama, setelah membayar taksi, kedua nya lalu mulai memasukan barang-barang ke kamar milik Lia yang sudah di beritahu oleh petugas yang berjaga di lobby gedung tadi.

Ceklek

"Woah" takjub Lia, melihat kamar nya yang mewah dan hanya untuk dua orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah" takjub Lia, melihat kamar nya yang mewah dan hanya untuk dua orang.

"Lia suka?" Tanya Rose.

"Suka ma, gomawo" Lia memeluk sang mama, karena kamar yang Lia tempati terbilang kelas premium, untuk kelas utama vip hanya di isi satu orang satu kamar, Lia berada satu tingkat di bawah nya, karena demi sang putri, Rose rela merogoh kantong nya dalam-dalam, agar Lia merasa nyaman dan rajin belajar.

"Sama-sama sayang, siapa teman satu kamar mu?"

"Permisi, ah sudah ada orang rupa nya" seorang gadis muncul dengan koper besar dan ransel di punggung nya.

"Permisi, ah sudah ada orang rupa nya" seorang gadis muncul dengan koper besar dan ransel di punggung nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Smooking GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang