37. Feeling

582 137 23
                                    

Bus telah tiba di terminal Busan, keempat remaja itu menggendong ransel masing-masing, turun dari bus.

"Kita masih harus jalan kaki, kira-kira satu kilometer lagi, tidak masalahkan?" Lia sungkan dan tak enak karena rumah nya jauh dari jalan raya.

"Tidak apa-apa, ayo" Yoshi begitu semangat menghirup udara khas pesisir pantai, mereka lalu mulai berjalan kaki.

"Minum lah" Yoshi memberikan air minum nya pada Lia karena seperti nya dia kepayahan.

"Biar aku bawakan" Yoshi juga mengambil alih tas milik Lia, gadis itu tertawa senang.

"Gomawo"

"Pasar?" Tanya Jae Hyuk tak percaya, setelah mereka tiba di pasar ikan.

"Iya, aku belum memberitahu mama kalau aku pulang hari ini" kekeh Lia.

"Astaga" Ryujin memutar malas kedua mata nya dengan tingkah Lia, mereka pun memasuki pasar.

"Mama!" Seru Lia antusias, Rose menoleh, ia terkejut bukan main melihat sang putri sudah berada di kios nya.

"H-hey" Rose langsung memeluk Lia, tapi perhatian nya langsung teralihkan pada pria muda yang berdiri di belakang sang putri, namja itu bahkan membawakan tas milik Lia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"H-hey" Rose langsung memeluk Lia, tapi perhatian nya langsung teralihkan pada pria muda yang berdiri di belakang sang putri, namja itu bahkan membawakan tas milik Lia.

"H-hey" Rose langsung memeluk Lia, tapi perhatian nya langsung teralihkan pada pria muda yang berdiri di belakang sang putri, namja itu bahkan membawakan tas milik Lia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoshi tersenyum sambil membungkuk pada Rose yang terdiam.

"Oh, iya dia Yoshi ma, teman Lia dikampus selain Ryujin" Lia melepas pelukan nya pada sang mama yang terus menatap Yoshi.

"Rose, mama nya Lia"

"Yoshi, aunty" pria muda itu membungkuk dan menyalami tangan Rose.

"Dan ini Jae Hyuk, ma"

"Hallo" sapa Rose, Jae Hyuk membungkuk sambil menyalami tangan Rose

"Selamat datang di Busan, tunggu saja di sana, kalian pasti belum makan bukan?" Ujar Rose.

"Ya aunty, perut ku sangat lapar" keluh Ryujin.

"Ah, putri bungsu aunty, maaf aku lupa menyapa mu tadi" Rose mengacak rambut Ryujin.

Smooking GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang