46. Holiday

706 133 13
                                    

Akhir nya, jadwal keberangkatan anak-anak menuju LA pun tiba, mereka diantar oleh Rio dan Rose ke bandara.

"Hati-hati, menurut dengan apa kata uncle dan aunty, ya" pesan Rio pada Lia, Ryujin dan Jae Hyuk

"Iya papa"

"Kami berangkat pa" mereka pun berpamitan satu per satu.

"Yoshi, tolong jaga mereka untuk kami" pesan Rose.

"Siap ma"

Pesawat pun mulai take off dari bandara, Rio dan Rose pun pulang ke rumah.

"Rasanya sepi tanpa mereka" gumam Rose, belum sejam anak-anak pergi dan dia sudah merasa kesepian sekarang.

"Tenang, tujuh bulan lagi, kamu tak akan bisa tidur dengan tenang nanti" kekeh Rio, Rose lalu berbaring di pangkuan sang suami sambil mengusap-usap perut nya.

"Aku rindu mengasuh bayi lagi, semoga dia nanti seperti Lia, yang seolah tahu keadaan mama nya, Lia kecil sangat pendiam, dia akan selalu tersenyum dan berteriak kencang setiap aku menggantikan baju nya selesai mandi" cerita Rose, Rio pun mendengar nya dengan serius.

"Dia bahkan aku bawa ke pasar, karena jika aku tidak bekerja, bagaimana kami bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari" lanjut Rose.

"Dan kali ini, kamu tak perlu bekerja, ada aku yang akan memenuhi nya, tugas mu cukup di rumah, mendampingi ku untuk mengasuh dan membesarkan anak-anak sampai mereka berhasil"

Kriinggg. . .

Tengah malam ponsel Rio berdering, ia melepas pelukan nya pada sang istri, lalu meraih ponsel nya.

"Hallo"

"Papa"

"Iya sayang"

"Kami sudah tiba di LA, uncle dan aunty juga sudah menjemput kami"

"Oh, baiklah, selamat bersenang-senang kalau begitu"

"Ok, bye pa, nice dream"

"Love you"

Sambungan telpon pun terputus.

"Siapa oppa?" Tanya Rose dengan mata terpejam dan suara serak nya.

"Lia, dia sudah sampai di LA, Joseph juga sudah menjemput nya di bandara" jawab Rio, ia kembali beringsut dipelukan Rose dan melanjutkan tidur nya.

Sedangkan di LA.

"Selamat datang di LA kids" sambut Joseph bersama sang istri di bandara, Lia, Ryujin dan Jae Hyuk pun terkikik senang.

"Terima kasih uncle, aunty, aku Lia" gadis itu membungkuk hormat.

"Aku Ryujin, uncle, aunty"

"Aku Jae Hyuk, uncle, aunty" mereka berdua juga melakukan hal yang sama dengan Lia.

"Gaeul!" Seru Yoshi membentangkan kedua tangan nya

"Oppa!" Balas sang dongsaeng yang langsung menghambur ke pelukan Yoshi.

"Ayo, kita lepas kangen di rumah saja, sekalian sarapan, kalian pasti lapar kan?" Ajak Joseph.

"Ya uncle, makanan di pesawat tidak enak" adu Lia, Joseph tertawa.

"Bukan makanan nya yang tidak enak, tapi karena kalian makan nya di atas jadi tidak enak, kondisi tekanan di dalam pesawat itu berpengaruh" jelas Joseph

"Ah, begitu ya uncle" Lia dan yang lain pun mengerti sekarang

Dan di rumah keluarga Liu, Gaeul terus bergelendot manja pada sang oppa, sambil menatap penasaran satu per satu sahabat Yoshi.

"Hi" Ryujin menyapa nya lebih dulu, dan Gaeul langsung tersipu malu, beringsut di pelukan Yoshi.

"Ada yang sedang berusaha mendekati calon ipar nya" ejek Jae Hyuk, Lia langsung tertawa.

"Haish, lihat siapa yang bicara? Dia sendiri juga sedang berusaha mencari perhatian gadis yang di taksir nya" balas Ryujin, Jae Hyuk spontan langsung menutup mulut sahabat nya itu, Lia menatap penuh selidik pada Ryujin.

"Jangan malu, Gaeul bisa memanggil nya unnie, Lia unnie dan Ryujin unnie, serta Jae Hyuk oppa" Yoshi memperkenalkan sahabat nya satu per satu pada sang dongsaeng.

"Kemari sayang" rayu Lia, sambil menepuk-nepuk sofa kosong di sebelah nya, Gaeul pun menurut, meski masih malu-malu.

"Hari ini kalian mau kemana dulu?" Tanya Joseph, setelah tamu-tamu nya kenyang.

"Ke TCL Chinese Theater dadd, mereka pasti suka" ide Yoshi.

"Tempat apa itu oppa?" Tanya Lia.

"Istana film yang paling ikonik di dunia, jika kita menonton film disana, kita akan dimanjakan dengan kemajuan teknologi nya yang belum pernah ada di bioskop mana pun" jelas Yoshi.

"Wah, seperti nya seru" antusias Ryujin.

"Aku ikut oppa" girang Lia.

"Ok, aku juga" Jae Hyuk juga bersemangat.

Setelah beristirahat sebentar, mereka pun berangkat, para remaja itu nonton berempat sedangkan Gaeul menunggu dengan berwisata di sekitar bersama daddy dan mommy nya, Yoshi memesan empat tiket untuk film horor, karena audio di bioskop ini adalah yang paling terbaik di dunia, para gadis duduk di bangku tengah, sedangkan Jae Hyuk di samping Lia, film pun mulai di putar, tanpa sadar, Lia meremas kuat tangan kiri Jae Hyuk yang duduk di samping nya, saking tegang nya, namja itu senyum-senyum tak jelas, sedangkan Ryujin, dia menarik tangan kanan Yoshi dan bersembunyi dibalik punggung nya, dongsaeng dan oppa nya itu tidak sadar jika sedang ada yang memodusi nya.

Film pun selesai, mereka berempat pun keluar.

"Astaga, jantungku terasa mau copot" keluh Ryujin

"Telinga ku sakit karena kamu terus berteriak sepanjang film di putar" protes Lia, Ryujin terkekeh.

"Saking sakit nya sampai lupa untuk melepas genggaman tangan, hm?" Ejek nya, Lia spontan menoleh, ia langsung melepaskan gandengan tangan nya dari Jae Hyuk dengan pipi merona malu.

"Mian" lirih nya, sedangkan Jae Hyuk hanya menggaruk tengkuk nya salah tingkah.

"Mian" lirih nya, sedangkan Jae Hyuk hanya menggaruk tengkuk nya salah tingkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku haus" Lia kabur menghampiri Gaeul, untuk menutupi rasa malu nya.

"Gaeul, unnie haus, dimana beli minuman?" Tanya Lia.

"Disana unnie" tunjuk si kecil.

"Ayo aunty temani" ajak Krystal, dia juga lah yang membayar seluruh jajanan dan minuman keempat remaja itu, mereka masih menikmati liburan hari pertama, dan Gaeul tak lepas dari gandengan tangan Ryujin serta Lia.

Tak terasa seminggu telah berlalu, mereka harus kembali ke Korea, dengan membawa banyak oleh-oleh untuk di bagikan.

"Uncle, aunty, terima kasih untuk liburan nya" ucap Lia mewakili yang lain, sambil memeluk Krystal.

"Lain kali datang lagi ne" balas nya.

"Hati-hati, dan salam untuk papa dan mama di rumah" Joseph mengusap kepala Lia.

"Bye Gaeul, sampai jumpa lagi" Lia, Jae Hyuk dan Ryujin pun bergantian memeluk Gaeul.


#TBC

satu chap lagi tamat

Smooking GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang