23. Hubungan Darah

717 131 38
                                    

Rio sudah duduk teras rumah nya pagi itu, sambil menikmati kopi, ia menunggu Seulgi, yang kata nya akan datang untuk membawakan nya beberapa buku sebagai reverensi bagi Rio, dan tak lama, sang sahabat pun datang dengan mobil nya.

"Pagi" sapa Seulgi

"Pagi Seul" Rio meletakan gelas kopi nya.

"Ini sarapan mu, dan ini buku nya, jangan minum kopi jika perut mu belum terisi" Seulgi mengingatkan.

"Iya iya" jawab Rio mengambil alih bawaan ditangan Seulgi.

"Ada ikan nya kan?" Tanya Rio yang kini mulai menyukai ikan.

"Hm" Seulgi mengangguk

"Gomawo Seul"

"Aku pergi dulu"

"Hati-hati"

Rio kemudian masuk ke dalam rumah nya, sambil sarapan, ia juga membaca buku yang Seulgi bawakan, gila nya, Rio bisa menyelesaikan satu judul cerita tak kurang dari tiga hari, pelan-pelan dia pun mulai belajar untuk menulis cerita di laptop nya.

Smooking Girls, Rio mulai mengetik chap pertama bagian dari proyek yang tengah ia kerjakan, ditemani segelas kopi, jika sudah fokus pada kegiatan nya, Rio tidak bisa di ganggu gugat, Seulgi sering mengomeli nya karena Rio jadi lupa makan jika tak dipaksa atau di ancam oleh Seulgi.

Dan tak sampai dua bulan, tulisan Rio telah selesai di ketik, sebagai wartawan, dia tentu lebih tahu harus kemana dan mencari siapa jika buku itu ingin ia terbitkan, Rio sibuk mencari penerbit yang bersedia untuk mencetak dan mengedarkan buku nya ke pasaran.

Dan akhir nya buku itu pun meledak dipasaran, selama tiga bulan pertama, buku itu naik cetak tiga kali dengan penjualan ribuan copy, hal ini tentu mendatangkan pundi-pundi uang bagi Rio yang tak memiliki pekerjaan sama sekali setelah mengundurkan diri sebagai wartawan.

Sedangkan di tempat lain, di kota pelabuhan Busan.

Seorang gadis tengah mengunjungi sebuah klinik bersalin, untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seorang gadis tengah mengunjungi sebuah klinik bersalin, untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan.

"Hentikan kebiasaan merokok anda, jika ingin bayi yang anda kandung terlahir sehat, asap rokok tidak baik untuk janin dan ibu nya, satu lagi, kopi juga, hindari kedua nya, harus" pesan sang dokter yang memeriksa kandungan Rose, dia hamil anak Rio, ia tahu jika tengah mengandung sehari sebelum tragedi penyanderaan Rio dan balas dendam nya terjadi, Rose sengaja memilih pergi karena tak ingin menjadi beban bagi Rio, dan ia sendiri juga belum yakin akan perasaan nya pada Rio, Rose hanya mengangguk, menerima beberapa strip obat dari sang dokter yang berupa vitamin dan anti mual.

"Untuk anti mual nya diminum jika di butuhkan saja, sedangkan vitamin nya setiap hari satu butir, jika sudah habis, datang lagi kemari" lanjut sang dokter.

"Baik dok, terima kasih" balas Rose dengan suara lirih nya.

Apa yang ia alami sekarang, adalah pilihan Rose sendiri, meniduri Rio merupakan sebuah kesalahan, tapi bukan berarti ia berhak untuk menghukum janin dikandungan nya dengan di gugurkan, tidak, Rose memilih untuk mempertahankan nya, karena hanya dengan begitu ia akan selalu mengingat Rio, Rose memilih untuk jalan-jalan di pelabuhan terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah baru nya.

"Sedang apa kamu sekarang Rio? Apa kamu juga merindukan ku?" Batin Rose, sambil menatap foto Rio di ponsel nya.

"Sedang apa kamu sekarang Rio? Apa kamu juga merindukan ku?" Batin Rose, sambil menatap foto Rio di ponsel nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Senyum mu akan selalu menjadi favorit ku" batin Rose.

Beberapa tahun telah berlalu, di kota lain, Los Angeles lebih tepat nya, Krystal menatap penuh senyum pada putra nya, Yoshinori Liu, yang hari ini mulai memasuki bangku sekolah playgroup, anak nya dengan Rio itu terlihat aktif dan tak bisa diam, saking senang nya berkumpul dengan teman-teman baru nya.

Beberapa tahun telah berlalu, di kota lain, Los Angeles lebih tepat nya, Krystal menatap penuh senyum pada putra nya, Yoshinori Liu, yang hari ini mulai memasuki bangku sekolah playgroup, anak nya dengan Rio itu terlihat aktif dan tak bisa diam, s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey" Joseph menyusul dari kantor nya, ia juga penasaran ingin melihat sang putra di hari pertama sekolah nya.

"Daddy!" Seru Yoshi memanggil sang ayah dari tempat ia bermain dengan kawan-kawan nya.

"Hey boy!" Balas Joseph sambil melambaikan tangan kanan nya, Krystal melirik sang suami.

"Terima kasih sudah memaafkan ku dan menerima Yoshi" ucap nya, Joseph langsung menoleh.

"Setiap masusia, pasti punya kesalahan, tak ada lagi yang perlu dimaafkan" balas Joseph, Krystal langsung bergelendot manja di dada sang suami, betapa ia beruntung memiliki pasangan yang penyabar, bertanggung jawab, dan dewasa seperti Joseph, tapi, Yoshi tidak tahu menahu jika orang yang selama ini ia panggil daddy bukan lah ayah kandung nya.

Sore nya, Joseph sudah kembali ke rumah dari kantor nya, dan Yoshi kembali dari sekolah bersama sang mommy.

"Daddy daddy" seru nya memanggil sang ayah sambil berlari memasuki rumah.

"Daddy du kamar boy" sahut Joseph, karena dia baru saja selesai mandi.

"Daddy" Yoshi tersenyum lebar menatap sang ayah yang sedang mencukur kumis nya di wastafel.

"Di sekolah baik-baik saja kan?" Tanya Joseph.

"Ya daddy, Yoshi punya dua teman sekarang, nama nya Jihoon dan Haruto" Yoshi mulai berceloteh menceritakan kegiatan di sekolah, sambil duduk diatas kasur orang tua nya, Joseph mendengarkan dengan serius.

"Daddy, Haruto itu sangat tinggi, aku dan Jihoon saja kalah tinggi dari nya" adu Yoshi

"Yoshi mau tinggi juga seperti Haruto?" Tanya Joseph, sang putra mengangguk.

"Yoshi harus banyak makan sayur dan minum susu agar bisa setinggi Haruto nanti" nasehat

"Daddy serius?"

"Memang daddy pernah bohong pada Yoshi?" Sang putra menggeleng.

"Baiklah, Yoshi akan makan sayur sekarang"

Hap

Ia melompat turun dari kasur, lalu berlari keluar menuju dapur sambil berteriak.

"Ahjuma ahjuma, Yoshi ingin makan sayur" teriak nya memanggil asisten rumah tangga nya, Krystal tersenyum lucu mendengar obrolan suami dan anak nya itu, ia lalu menyusul Joseph ke kamar nya, dan mengendus tengkuk sang suami yang sedang berganti baju.

"Krys" Joseph merasa geli.

"Kenapa? Aku hanya sedang menghirup wangi mu yang aku suka" modus Krystal.

#TBC

Smooking GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang