Sekarang, Rio telah mengetahui dimana Rose tinggal, jadi ia bebas mengunjungi gadis itu kapan pun ia ada waktu luang, karena setiap kali Rio datang, ia selalu menemukan Rose tengah duduk diteras cabin nya sambil merokok dan ditemani secangkir kopi, seperti hari ini, Rio menenteng makanan yang ia beli, lalu membawa nya masuk ke dalam, ia tak ingin mengganggu Rose yang tengah santai di kursi teras, sambil memejamkan kedua mata nya, tapi bukan berarti tidur, karena sesekali ia menghisap rokok nya, Rio menghangatkan makan tadi.
Sedangkan di tempat lain, pengadilan memutuskan untuk memvonis tersangka kasus pembunuhan berencana Kim Jennie dengan hukuman mati, gadis itu tersenyum sinis mendengar keputusan hakim.
Jennie pov on
Hukum dunia sungguh tak adil, aku hanya membela diri ku saat itu, tapi lihat lah sekarang, justru aku yang di hukum mati, aku membenci kalian.
Jennie pov end
Kim Jennie adalah seorang polisi berpangkat bharada yang sedang menjalani pelatihan untuk menjadi sniper, tapi sang pelatih melecehkan nya hingga nyaris memperkosa Jennie, dan gadis itu membela diri dengan senapan ditangan nya.
Petugas pun memborgol kedua tangan Jennie untuk di bawa ke rumah tahanan setelah sidang pembacaan vonis selesai, ia berani meninggalkan ruangan dengan kepala tegak, karena merasa tak bersalah.
Kembali me rumah Rose, Rio telah selesai memanaskan makanan nya, ia pun memanggil Rose.
"Rosie" Rio menepuk ringan lengan Rose, gadis itu langsung membuka kedua mata nya.
"Ayo, makan siang sudah siap" ajak Rio, Rose terdiam untuk sesaat, ia lalu menyesap kopi nya, kemudian berdiri dan masuk ke dalam rumah, untuk makan siang bersama Rio.