Rio membeli kopi dan donat seperti biasa, ia kembali dipertemukan dengan Rose, gadis yang selalu memesan americano.
"Pagi yang cerah bukan?" Sapa Rio sambil membayar kopi nya, Rose hanya mengangkat dagu nya membalas sapaan Rio, ia lalu keluar untuk merokok dan pria itu mengikuti nya.
"Bagaimana kaki mu?" Tanya Rio.
"Good" jawab Rose sambil mengebulkan asap rokok nya.
"Rokok?" Rio menggeleng.
"Apa sudah tak sakit jika di gunakan untuk menginjak rem?" Rose menggeleng, Rio menatap wajah samping gadis itu.
Rio menelan ludah nya merasakan jantung nya berdesir saat menatap wajah Rose, ia merasakan sensasi yang sama di dada nya seperti saat ia berada di dekat Krystal dulu.
"Perasaan apa ini? Dihati ku hanya ada Krystal" batin Rio bingung tanpa bisa mengalihkan tatapan nya dari Rose.
"Kamu tak ingin belajar naik motor?" Rose tiba-tiba menoleh ke arah Rio, pemuda itu terkejut dan untuk menutupi nya, ia menyesap minuman nya dan membuang tatapan nya ke depan.
"Aku. . . Aku. . ." Rio bingung untuk menjawab, mengiyakan tidak berani, menolak juga tak enak.
"Aku tunggu disini jam lima sore nanti" pesan Rose, gadis itu lalu membuang cup kopi nya yang sudah kosong di tempat sampah, dan menaiki motor nya meninggalkan Rio yang membeku ditempat ia berdiri, tak percaya bahwa Rose akan mengajak nya bertemu sore nanti.
Di kantor, Rio terus menatap Krystal yang berada di ruangan sebelah, dan tersekat kaca bening saja, wanita dengan wajah dingin dan jarang tersenyum seperti nya adalah tipe ideal Rio selama ini.
Krystal seperti nya sadar jika ia tengah diperhatikan oleh Rio, wanita itu menoleh, bertanya kenapa Rio menatap nya seperti itu? Hanya dengan isyarat mata, Rio menjawab dengan gelengan kepala.
"Seperti nya aku sudah kehilangan getaran itu dari mu Krys" batin Rio sedih, ia serba salah, bertahan percuma, diteruskan ia makan hati, karena Krystal tak ada niat untuk menceraikan Joseph, tapi kini, setelah bertemu Rose, fokus Rio pada sang atasan berangsur hilang, posisi nya tergeser oleh gadis misterius yang Rio yakin, ia lah tersangka utama kejadian di rumah pengusaha Oh dan menteri keuangan, Rio memang belum menanyakan perihal ini pada Rose, karena mereka baru saling mengenal, dan tak ingin gadis itu menjauh karena pertanyaan Rio yang membuat nya tak nyaman.