Begitu tiba di rumah, Yoshi langsung berlari menuju ke tempat favorit nya, untuk mencari novel milik sang ayah, sedangkan Rio langsung memasak makan malam untuk mereka.
"Yoshi" panggil nya, sang pemilik nama langsung mendongak.
"Mandi dulu, sebentar lagi makan malam sudah siap" beritahu sang ayah, Yoshi pun menurut, bahkan setelah makan malam pun, ia melanjutkan membaca novel sang ayah, Rio tak tahu akan hal itu.
Lewat tengah malam, Yoshi mendengar suara erangan dari kamar sang ayah, dengan mengendap, ia pun mengintip nya, rupa nya Rio sedang mengalami mimpi buruk, ia terbangun dengan peluh bercucuran, dan lalu berdiri hendak keluar, Yoshi langsung ke kamar, dan mengintip Rio dari dalam, ia menyeduh kopi, lalu menonton tv.
"Apa yang terjadi dengan papa?" Batin Yoshi penuh tanya, karena ia baru membaca beberapa lembar novel sang ayah.
Keesokan hari nya, Rio datang ke kampus Yoshi untuk menjadi dosen tamu, jadi siapa pun bebas ikut kelas nya, sang putra tak tahu jika ayah nya menjadi dosen tamu di kampus.
Lia nampak berlari di lorong menuju aula, bersama Ryujin, Yoshi yang melihat nya pun ikut di buat penasaran, di depan pintu masuk aula, banyak mahasiswa dan mahasiswi yang berjubel, ingin meminta tanda tangan Rio di novel smooking girl mereka, dan ada yang ingin keluar setelah mengikuti mata kuliah Rio sebagai dosen tamu
"Yah, kita tidak bisa mendekat Lia" gumam Ryujin kecewa, Yoshi yang berada tak jauh dari Lia pun tahu jika teman baru nya itu kecewa karena tak bisa mendekati sang ayah untuk meminta tanda tangan, di novel nya.
"Bukan kah itu ayah mu ya?" Jae Hyuk menatap penuh tanya pada Yoshi.
"Secara teknis iya" jawab Yoshi yang kemudian memilih untuk ke kantin.
"Maksud nya?" Bingung Hae Hyuk.
"Dia ayah kandung ku, tapi kami tidak dekat" jawab Yoshi
"Kenapa bisa begitu?"
"Karena aku di asuh daddy"
Saat Yoshi dan Jae Hyuk sedang bicara serius, Ryujin dan Lia pun datang dengan wajah sedih dan kecewa nya.
"Lia"
"Iya?" Gadis itu menatap ke arah Yoshi
"Kamu sudah selesai membaca novel mu?" Tanya Yoshi
"Uhum"
"Bagus?"
"Whuaaaaaaaa. . . " Lia mencoba menangis sejadi nya tapi gagal mengeluarkan air mata.
"Cerita nya bagus, tapi sad ending" jawab nya.
"Boleh aku pinjam novel mu?" Lia lalu menyerahkan novel nya pada Yoshi.
Lia dan Ryujin pulang lebih dahulu karena mereka sudah tidak ada mata kuliah lagi, Yoshi di jemput sang ayah, Rio rupa nya sudah memasak makan malam untuk mereka
"Mandi ya, setelah itu kita makan malam bersama" ujar Rio, Yoshi pun menurut, selesai mandi, sang ayah mengumpulkan baju kotor mereka berdua untuk di cuci.
"Pa"
"Ya boy? Sudah selesai mandi nya? Ayo kita makan kalau begitu" ujar Rio yang kemudian meninggalkan mesin cuci nya.
"Boleh tidak Yoshi ke kampus dengan mobil sendiri?" Tanya nya
"Baiklah, besok bawa saja mobil papa"
Sret
Yoshi meletakan novel karya sang ayah, milik Lia tadi di hadapan Rio.
"Teman kuliah Yoshi ingin minta tanda tangan papa" Rio tersenyum lebar, mendengar ucapan Yoshi, karena berarti, sang putra mengakui nya sebagai ayah.
"Apa dia yeoja?" Tanya nya sambil berjalan ke meja kerja nya untuk mengambil pena, Yoshi tak menjawab, berarti iya, Rio tersenyum menggoda sang putra yang acuh, karena berpikir bahwa Yoshi seperti nya mulai tertarik pada lawan jenis, itulah kenapa ia ingin membawa mobil sendiri ke kampus.
Keesokan hari nya, Yoshi ke kampus dengan mobil sang ayah, ia mencari keberadaan Lia.
"Ryujin-ahh"
"Heh?"
"Lia kemana?" Tanya Yoshi pada sahabat Lia itu
"Dia sedang menelpon mama nya"
"Ini, berikan ini pada nya" Yoshi menyodorkan novel bertanda tangan Rio pada Ryujin
"Woah! Daebak! Yoshi? Kamu dapat darimana tanda tangan ini?" Kaget Ryujin.
"Yoshi!" Jae Hyuk menyusul Yoshi yang sedang berbicara dengan Ryujin.
"Jae Hyuk, Yoshi berhasil mendapatkan tanda tangan nya, untuk Lia" pamer Ryujin, Jae Hyuk tertawa lucu.
"Tentu saja, karena dia anak nya" kekeh Jae Hyuk.
"Anak siapa?" Lia tiba-tiba muncul.
"Lia, Yoshi ternyata anak pengarang novel ini" tunjuk Ryujin.
"Apa?!" Kaget Lia tak percaya, ia lalu merebut novel yang sudah di tanda tangani itu dari Ryujin.
"Berarti, kamu anak nya siapa? Jika bukan Chaeyoung karena memilih pergi, lalu dengan siapa tokoh Rio menikah?" Selidik Lia, Jae Hyuk, dan Ryujin pun bingung, karena mereka tak membaca novel itu, jadi mereka tak paham, Rio memang menggunakan nama samaran untuk menutupi identitas asli tokoh novel nya, kecuali dia.
"Papa tidak menikah, aku anak nya dengan Sojoong" jawab Yoshi
"Kepala redaksi koran tempat Rio bekerja?" Lia masih tak percaya, Yoshi mengangguk.
"Padahal aku penasaran, seperti apa tokoh Chaeyoung, karena di sini dia keren sekali" ujar Lia.
"Kamu tidak ingin bertanya pada papa mu Yoshi atau jangan-jangan kamu sudah tahu semua nya?" Tebak Lia, Yoshi menggeleng, malam nya, ia di buat gelisah dengan pertanyaan Lia, tentu saja Yoshi juga jadi penasaran dengan wanita yang berhasil membuat sang ayah tetap melajang diusia nya yang sudah setengah abad lebih.
"Pa" Rio terkejut karena Yoshi tiba-tiba menyusul nya ke depan tv.
"Eh, suara tv nya mengganggu ya? Biar papa kecilkan volume nya" Yoshi menggeleng.
"Kenapa tidak tidur?" Tanya Yoshi singkat dan dingin.
"Papa terbangun, maaf kalau papa mengganggu, biar papa matikan tv nya" panik Rio, ia lalu mematikan nya.
"Ayo kembali lah tidur, papa juga akan ke kamar" ajak Rio.
"Siapa wanita itu?" Rio terdiam kaget
"Wanita mana?" Bingung nya.
"Jika itu bukan mommy, siapa dia?" Desak Yoshi
"Kamu ini bicara apa Yoshi? Papa tidak mengerti" Rio memang tak paham.
"Jadi, ada wanita lain selain mommy? Yang mampu membuat papa memilih untuk tidak menikah sampai sekarang?" Yoshi lalu menunjukan novel tulisan Rio, sang ayah menghela nafas.
"Papa pikir kamu tidak tertarik untuk membaca nya"
"Awal nya memang tidak, tapi teman-teman di kampus membicarakan nya"
"Baiklah, papa akan jawab pertanyaan mu satu per satu" Rio menyerah.
#TBC