Rose nampak memantau mansion sang ayah dengan teropong, mencoba membaca situasi di tempat itu, sendirian, sambil menunggu kedatangan Seulgi dan yang lain.
Sedangkan di dalam, Rio masih di gantung dengan posisi tubuh terbalik, badan nya penuh luka, darah menetes dari hidung nya, selama di sandera dua hari, Rio tak mendapatkan asupan apa-apa, kecuali pukulan.
"See? Dia tak akan datang untuk mu, percuma kamu melindungi nya" remeh Jisoo
"Persetan"
Cuih
Rio meludahkan gumpalan darah yang memenuhi mulut nya, hal itu tentu membuat Jisoo marah.
"Hajar dia, bila perlu, mati sekarang pun tak masalah" ujar nya sebelum pergi.
Bugh
Bugh
Saking lemah nya, Rio sudah tak kuat lagi untuk sekedar mengerang kesakitan.
Sedangkan di luar, Seulgi dan yang lain pun tiba, Rose menoleh, ia lalu memberikan teropong nya pada Seulgi, Jenno dan Jaemin membuka borgol di tangan Jennie, gadis dengan baju tahanan bernomor 0116 itu pun keluar dari mobil yang membawa nya, Rose melirik nya.
"Dia Jennie, yang akan menjadi sniper kita" kata Seulgi, mereka saling sapa hanya dengan mengangkat dagu nya saja.
Rose mengambil case gun yang ia bawa dari motor nya, dan meletakan di hadapan Jennie.
"Kamu bisa merakit nya sendiri kan?" Tanya Rose.
"Ya aku bisa" jawab Jennie, ia lalu berlutut dan membuka case nya.
"Baret M82" gumam Jennie takjub dan tak percaya melihat isi dalam kotak yang ia buka.
"Wow"
"Darimana kamu mendapatkan ini?" Kagum Jennie.
"Aku mencuri nya dari gudang milik Kim Woo Bin beberapa tahun yang lalu" jawab Rose.
"Daebak! Senjata ini bahkan bisa memiliki jarak tembak sampai 1800 meter dengan kecepatan 853 meter per second, bisa menembus tembok dan beton sekalipun" rinci Jennie.
"Itu lah kenapa aku mencuri nya, semoga mereka tak menyadari itu" balas Rose.
"Ini alat komunikasi kita" Rose menyerahkan air buds pada Jennie, dan Seulgi, mereka akan berkomunikasi lewat radio.
"Tugas mu melindungi ku dalam misi menyelematkan Rio, aku belum tahu posisi dia berada di mana dalam mansion itu, dan ini, kamu akan mengetahui dimana keberadaan ku" jelas Rose, ia menyerahkan ponsel nya pada Jennie, lewat layar ponsel itu, sang sniper akan tahu dimana keberadaan Rose, Jennie pun mulai merakit senjata nya.
"Ok, aku mendengar nya" jawab Jennie, ia melirik layar ponsel Rose.
"Seulgi?"
"Ok" jawab Seulgi, yang berarti alat komunikasi nya bekerja.
"Dari sini ke mansion, jarak nya berapa kilo meter?" Tanya Jennie.
"1,5 kilo meter"
"Baiklah" senjata Jennie sudah siap, ia lalu mencari posisi yang nyaman untuk memulai aksi nya.