32. Rencana Pembunuhan

566 120 22
                                    

Yoshi akhir nya siuman.

"D-daddy" orang pertama yang ia cari, Rio yang mendengar nya pun sakit hati, tapi ia sadar yang pantas Yoshi panggil ayah memang lah Joseph

"Hi boy, daddy disini" Joseph mendekat, bersama sang istri.

"Gaeul dimana?"

"Gaeul di rumah dia baik-baik saja, terima kasih sudah berkorban untuk Gaeul" balas Joseph sambil mengusap kepala si sulung.

"Dia siapa?" Tanya Yoshi pada pria asing yang berdiri tak jauh dari ranjang nya itu.

"Aku Rio" sang ayah kandung memperkenalkan diri, Yoshi merasa aneh, karena kehadiran orang asing di kamar perawatan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku Rio" sang ayah kandung memperkenalkan diri, Yoshi merasa aneh, karena kehadiran orang asing di kamar perawatan nya.

"Dia orang yang mendonorkan darah nya untuk Yoshi" jelas sang daddy.

"Kenapa bukan daddy?" Yoshi bertanya.

"Mommy yang akan menjelaskan nya" potong Krystal, Joseph mengusap rambut si sulung, lalu keluar bersama sang mertua, Rio, dan Krystal tetap berada di dalam ruang perawatan Yoshi, ia bingung dan menebak-nebak sendiri.

"Maafkan mommy" kata pertama yang keluar dari mulut Krystal.

"Dia adalah ayah kandung Yoshi" lanjut Krystal.

Deg

Yoshi terkejut bukan main, rasa nya bagai disambar petir di siang hari, mengetahui orang yang selama ini ia banggakan, yang ia sayangi dan cintai ternyata bukan lah ayah kandung nya.

"Kami dulu memang berkencan, tapi kami tidak berjodoh, dan jangan salahkan papa Rio, karena saat mommy mengandung mu, dia tidak tahu apa-apa" imbuh Krystal, nafas Yoshi naik turun menahan tangis kecewa.

"Maafkan papa" ujar Rio.

"Keluar" usir Yoshi marah.

"Sayang, jangan. . . " Krystal berusaha meredakan emosi Yoshi.

"KELUAR!" teriak Yoshi

"Baiklah aku keluar" Rio cepat-cepat mengambil jaket nya, karena tak ingin Yoshi semakin maraha, dan keluar dari kamar perawatan Yoshi, Joseph tengah berbicara dengan beberapa polisi di temani sang mertua, Rio pun menunggu nya dengan perasaan bersalah dan sedih tentu nya.

"Tuan Jung, saya pamit pulang" Rio menghampiri mantan atasan nya karena Joseph keluar dengan polisi tadi.

"Aku sudah membooking hotel untuk mu, penerbangan mu masih besok pagi bukan, kenapa buru-buru?"

"Saya butuh bersiap-siap tuan" alasan Rio.

"Baiklah, anak buah Joseph akan mengantar mu ke hotel, terima kasih atas bantuan mu Rio" ucap tuan Jung.

"Sudah kewajiban saya sebagai ayah kandung Yoshi, tuan" balas nya.

Sedangkan di dalam kamar Yoshi.

"Papa mu sudah jauh-jauh datang kemari demi Yoshi, dia juga baru tahu jika memiliki seorang anak yaitu kamu, karena sebelum nya, dia tidak tahu sama sekali, sebab mommy merahasiakan nya dari papa mu, jangan marah, kami mungkin salah, tapi kehadiran mu itu anugerah" tutur Krystal lembut agar hati Yoshi melunak.

Smooking GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang