Seri ke III, dari dua sekuel "Pendekar Dibalik Layar I & II"
Menuturkan sebagian jawaban perjalanan hidup yang begitu rumit dari seorang pemuda dusun bertampang biasa, namun berwatak mulia dan memperoleh karunia luar biasa, berupa warisan ilmu silat...
Sejatinya, ketiga gadis bangsawan sangat terbiasa menemui, bergaul dan menghadapi berbagai lingkungan praktek poligami dikalangan para pejabat dan juga bangsawan. Itulah kenapa ketiga gadis tersebut merasa tidak sreg, apabila dijodohkan dengan pemuda bangsawan, bahkan Shinta sendiri?
Dia malah memiliki enam ibu lain sebagaimana kenyataan dimana dia di sepanjang hidupnya seringkali menemui sang Ibunda hanya tergolek tidur sendirian, apabila sedang tidak memperoleh jadwal kunjungan dari Ayahandanya yang adalah seorang Kaisar dengan segala kesibukannya. Itulah dimana pada saat-saat tersebut dirinya banyak mempunyai waktu untuk tidur bersama dengan sang Ibunda.
Semakin beranjak dewasa, dirinya mulai mempunyai sebuah harapan khusus untuk tidak mau mengalami sebuah kehidupan seperti yang di jalani oleh sang Ibunda, serta menghindar dari para pria bangsawan yang memiliki kecenderungan beristeri lebih dari satu, karena dirinya tidak sudi untuk di madu.
Tetapi semenjak dirinya bergaul dengan kesebelas nona lainnya dan menemui sebuah kenyataan? Bahwa dirinya ternyata telah jatuh cinta sepenuhnya mati, terhadap pemuda yang sama? Anehnya dia tidak merasakan sama sekali bahwa semua itu adalah sebuah kenyataan pahit. Bahkan lambat laun dan semakin kesini, dia justru semakin merasakan hal keanehan itu adalah merupakan sebuah kenyataan manis yang bahkan melebihi manisnya madu sekalipun. Sehingga dirinya malah merasa jika kesebelas nona lain bukanlah sebagai madunya,.. Atau lebih tepatnya kesebelas gadis lain adalah sebagaimana anggota tubuhnya juga.
Kan aneh !!!
Percumbuan Widya disadarkan oleh dehem sang kakak kembar yang berdiri di sebelah kirinya, sehingga dialah yang mengambil inisiatif untuk menghentikan gerakan kuluman bibir dan menarik wajahnya dengan sangat pelan, sekaligus mengatur napas.
Tanpa disadari semenjak Waseso bergeser mendekati Laksita tadi? Ada tiga jenis pergeseran yang sedang terjadi :
Pertama, setelah menerima dan membalas serangan Waseso, Shinta bergerak serta mendekat kearah Kinda,.. Dimana setelah ditinggal pergi, Laksita juga akan ikut bergabung.
Kedua, Widya bergeser pelan mendekati kakak kembarannya, hingga saat keduanya terlibat pertarungan bibir, dirinya semakin mendekat dan seolah menempel tubuh kakak kembarnya.
Ketiga, terjadi sebuah kelompok penyendiri,.. Dimana pergerakan mereka semua terjadi sangat pelan dan tidak mengganggu konsentrasi satu dengan lainnya yang seperti sedang terpesona menyaksikan sebuah adegan romantis percintaan yang menggetarkan kalbu, tanpa hati masing-masing terkontaminasi oleh perasaan dengki, iri atau bahkan secuilpun perasaan cemburu. Dan pergeseran mereka ini seperti mendekat ke arah berdirinya Fahira, dimana dalam kelompok ini terdapat : Werni, Ni Luh dan Sari.
Ketika Widya bergerak ke kiri dan bergabung dengan kakaknya yang terlihat sedang bersama Shinta dan yang lain? Saat itulah Waseso melihat kakaknya Bening sedang berposisi setengah duduk diatas batu.
Setelah membasahi kedua bibirnya yang basah kuyup barusan, serta sekaligus mengecap dan menelan habis segala rasa manis yang tadi masih tersisa, si pemuda segera melangkah menghampiri Bening yang kini terlihat berdiri dan seperti memapaki tubuh sang pujaan hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
