Saat berada diatas tubuh pasangannya, yaitu pria dari negeri gangga bertangan satu, dimana persetubuhan mereka berdua ini adalah yang ketiga kalinya,..
Si Dewi Penyebar Maut segera teringat dengan perkataan lelaki pasangannya ini, yang katanya hendak pergi ke negeri Gunumlatar untuk bergabung dengan sang senior,..
Yang menurutnya adalah merupakan tokoh hitam paling sakti dan nomer satu di negerinya, yaitu Bhetara Rappata?,..Itulah kesalahan tak sengaja yang dilakukan oleh si lelaki dari negeri Gangga, karena dengan menceritakan hal tersebut kepada pasangan wanitanya,..
Yang memang sedang melakukan sebuah misi penting, yaitu : berburu lelaki pemilik tenaga sakti, yang bisa dia hisap inti sari tenaga dalamnya.
Sehingga,..
Meski si lelaki Gangga cukup bisa memberikan kepuasan bagi dirinya, tetapi bagaimanapun juga si Dewi tetap tidak pernah merasa puas.
Karena menyadari bahwa kekekaran dan kerasnya batang penis lelaki Gangga ini masih kalah jauh dengan batang mustika milik pemuda yang dia "cintai" yang juga sudah pernah dia cicipi dan memberikannya kepuasan tiada tara.Sehingga dalam kegiatan persetubuhannya kali ini,..
Si wanita tidak menghiraukan pelepasannya sendiri dan dia bertindak sebagai penunggang kuda serta sengaja "memaksa", agar si lelaki segera menyemburkan lendir nikmatnya.
Dengan lincahnya,..
Pinggul sang Dewi menghentak liar tak beraturan, seperti sedang menggerus cobek.
Dan hasilnya pun segera bisa dia lihat, karena lawannya segera tersengal dan terasa mengejan, sehingga sang Dewi segera melancarkan ilmunya.
Dan bersamaan dengan pelepasannya, si lelaki bertangan satu juga mengeluarkan suara teriakan panjang terakhirnya :"aarrrggghhhhhhhhh,.."
Meski sang lawan sudah tidak bernyawa, tetapi gerakan pinggul si wanita bengis masih tetap bergerak,..
Seolah sedang memeras habis semua inti yang dibutuhkan,..
Dan baru berhenti sambil mencabik-cabik dada, leher serta bahu lelaki yang telah menjadi bangkai secara mengerikan.Ketika hari lepas senja,..
Barulah wanita bengis ini terbangun dan beranjak, lalu berjalan masuk kedalam kamar mandi serta mengguyur seluruh badan.
Selesai mematut diri, dengan tanpa menghiraukan mayat yang berada diatas pembaringan,..
Sang Dewi Penyebar Maut melenggang keluar penginapan di sebuah kota kecil dan berjalan gemulai mencari kedai makan.Saat menikmati makan, perhatiannya teralihkan oleh datangnya duapuluh dua lelaki pendekar yang terlihat memasuki kedai dan duduk bergerombol di empat meja di dalam kedai tersebut, sambil terlihat mereka sekalian sedang berbisik-bisik sambil melirik ke arah Dewi Penyebar Maut.
Awal mula perhatiannya tadi hanya sesaat,..
Namun ketika lirikannya melihat sikap mereka semua yang demikian menghormat kepada salah satu diantaranya?,..
Bahkan lelaki yang paling dihormati tersebut dilihatnya sangat tampan dan bertubuh tinggi kekar?,..
Apalagi pria dimaksud dengan jelas sedang mencoba menarik perhatiannya?,.."hmmmm,.. duapuluh dua tenaga sakti,.. lagipula salah satunya itu sangat tampan,.. yaaa,.. kenapa tidak,.."
Selesai membatin, dia membalas senyuman lelaki itu dan bahkan sengaja mengedipkan satu kelopak mata.
Dan,....
Upayanya membuahkan hasil, karena lelaki dimaksud nampak berdiri dan berjalan dengan langkah percaya diri, mengarah kepadanya :
"selamat malam nona cantik,.. perkenalkan,.. namaku Daruna,.. apakah aku boleh mentraktir makanan dan minuman yang sedang engkau nikmati?,.."
"hihihi,.. tuan tampan ini loh,.. aku kan sudah bukan nona,.."
"tetapi dalam pandanganku engkau masih seorang nona,... ehemm,.. cantik lagi,.. bolehkah aku duduk menemanimu?,.."
"hihihi,.. silahkan duduk,.. hanya wanita bodoh yang menolak ditemani seorang tuan tampan seperti dirimu,.."
KAMU SEDANG MEMBACA
HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3
FanfictionSeri ke III, dari dua sekuel "Pendekar Dibalik Layar I & II" Menuturkan sebagian jawaban perjalanan hidup yang begitu rumit dari seorang pemuda dusun bertampang biasa, namun berwatak mulia dan memperoleh karunia luar biasa, berupa warisan ilmu silat...