Datuk Sengkala Bayangan, adalah seorang tokoh yang teramat sangat disegani oleh kaum pendekar golongan putih negeri Gunumlatar.
Seorang duda yang bertubuh tinggi kurus berkulit gelap dengan rambut agak keriting ini berusia hampir enampuluhan tahun dan sekitar delapan periode berturut-turut, pernah dipercaya sebagai pemimpin dunia persilatan negeri Gunumlatar.
Karena pada masanya tidak ada seorang peserta pun yang dapat mengalahkan kesaktiannya dalam ajang pertarungan yang diadakan rutin setiap tahun.Namun semenjak tigabelas tahun yang lalu, dia telah menyerahkan jabatan tersebut serta memilih mundur mengasingkan diri dan mendirikan sebuah padepokan bernama Perguruan Walet Bayangan.
Pendekar gagah ini sangat selektif dalam melakukan penerimaan murid bagi padepokannya, sehingga jumlah keseluruhan murid bisa dihitung dengan jari.
Dimana salah satunya adalah merupakan murid kesayangan dan paling pandai, yang juga sekaligus merupakan menantunya yang menikah dengan puteri satu-satunya yang kini tak dia ketahui rimbanya.Masih jelas dalam ingatannya bagaimana dia telah memaksa pergi sang putri beserta menantu, agar melarikan diri dari ganasnya serangan kedua pimpinan emas partai tapal kuda ungu, beserta seorang pria asing dan tiga Iblis sesat yang tiga bulan lalu memporakporandakan padepokan, serta membunuh habis semua muridnya.
Nasibnya terhitung mujur kala itu, karena waktu memapaki hantaman pukulan salah satu musuhnya?,..
Dirinya terhempas ke belakang dan jatuh ke dalam jurang yang terletak dibelakang padepokannya, dimana tubuhnya segera melayang dari ketinggian tebing nan sangat dalam serta diterima oleh arus sungai yang menghanyutkan tubuh dan sempat membuatnya tidak sadarkan diri.Belasan hari lamanya dia melakukan perjalanan yang sangat melelahkan untuk mendatangi salah satu rekan lama yang sangat dia segani juga hormati, yaitu Tuan Pendekar Tangan Es dan berniat untuk mengajaknya turun gunung dalam menghadapi manusia golongan hitam yang sangat bengis.
Tetapi nyatanya?,..
Sungguh dia tidak menyangka, karena ternyata banyak rekan sepantaran dan juga setangguh dirinya juga malah sudah berada di dalam perkampungan rekannya tersebut?,..
Dimana kondisi mereka juga kurang lebih sebagaimana dirinya, telah menjadi hancur lebur luar dalam.Diantara mereka sekalian yang hadir disitu, dia juga tidak menyangka bakalan bisa bertemu kembali dengan Ratu Kipas Sakti, yang dahulu kala saat masih muda adalah rekan dan sekaligus sahabat mendiang isterinya.
Ratu Kipas Sakti ini bernama asli Murtina, dimana yang bersangkutan juga telah kehilangan suami, dua putra dan mantu.
Serta terpisah dengan anaknya perempuan satu-satunya yang paling muda, yang sekali lagi pendekar wanita ini juga telah ditimpa malapetaka yang sama.
Rupanya apa yang mereka semua harapkan, yaitu memperoleh dukungan dari satu-satunya tokoh yang mereka sekalian anggap paling sakti di seluruh negeri Gunumlatar dan mendengar sendiri ucapan sepasang suami isteri pendekar tadi malam?,..Sungguh mereka sekalian merasa semakin putus asa, tak tahu lagi hendak berbuat apa atau pergi kemana untuk mencari perlindungan.
Sebenarnya, satu hal yang mengganjal hati yang membuat mereka sekalian masih ingin bertahan hidup?,..
Adalah demi memperoleh kepastian berita perihal satu-satunya darah daging mereka,..
Berhasil selamat atau malah sudah mati juga?,..
Karena jika memang demikian, mereka yang kini merasa sudah penat melanjutkan hidup tersebut?,..
Tidak akan segan untuk mengadu jiwa dengan musuh.Meski demikian pertanyaan hati mereka sepertinya seolah terjawab, setelah mendengar informasi bahwa perkampungan sang tuan rumah telah dikepung oleh musuh?,..
Inilah keadaan dimana mereka semua tidak mempunyai pilihan lain selain hendak bertarung hingga mengadu nyawa sekalipun secara bersamaan dengan semua rekan satu golongan.Maka,..
Setelah semalaman mereka sekalian bersemedhi dan sekaligus menunggu datangnya serangan musuh, tetapi yang dinanti belum menunjukkan gelagat kemunculan dan karena merasa tidak mempunyai pilihan lain?,..
Akhirnya pagi sebelum fajar menyingsing, mereka sekalian dipimpin sang tuan rumah keluar dari perkampungan Padepokan Keluarga Pemantik Inti Salju dan berdiri berjajar tepat di depan gerbang masuk perkampungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3
FanfictionSeri ke III, dari dua sekuel "Pendekar Dibalik Layar I & II" Menuturkan sebagian jawaban perjalanan hidup yang begitu rumit dari seorang pemuda dusun bertampang biasa, namun berwatak mulia dan memperoleh karunia luar biasa, berupa warisan ilmu silat...