Pada waktu yang sama dengan larinya kedua gadis tadi ke arah hutan lebat,..
Pada lokasi berbeda yang sangat jauh dari tempat itu, tepatnya di perkampungan tepi kabut beracun,..
Nampak sebuah peristiwa perpisahan melegakan antar keluarga besar.Setelah satu minggu lebih semenjak pernikahan puteri-puteri juga adik terkasih dan karena merasa tidak ingin mengganggu lebih lama sang pengantin baru?,..
Akhirnya mereka berpamitan dalam suasana penuh kelegaan.
Meski demikian ada yang memutuskan untuk tinggal menetap di perkampungan tersebut atas permintaan puteri-puteri mereka sendiri yaitu : pasangan pakde Narwa dan isteri.
Serta yang terakhir keluarga pakde Temoto termasuk anak mantu dan kedua cucu, dimana hal ini atas permintaan keduabelas isteri Waseso.Yaaa,...
Empat hari setelah upacara pernikahan, paman Kumala yang sedang menyendiri dan terlihat gelisah serta gusar kepergok oleh Werni,..
Dimana sang paman baru berkata jujur dan bercerita, perihal kericuhan lingkungan istana kekaisaran Gunumlatar,..
Termasuk telah meninggalnya kakang angkat Waseso dan situasi kekacauan serta kerusuhan di negeri tersebut.Demi mengetahui cerita tadi, Werni segera mengumpulkan semua saudarinya beserta suami mereka,..
Sehingga paman Kumala menuturkan ulang sebagaimana yang tadi sudah diceritakan kepada Werni.
Akhirnya semua isteri Waseso meminta kepada ayah dan ibu “mertua” mereka untuk tidak lagi kembali ke negeri Gunumlatar yang sedang kacau dan menawarkan kepada mereka sebuah kehidupan baru sebagai petani dan beternak?,..Rupanya gayung pun bersambut, karena sejatinya keluarga ini juga merasa enggan dan diliputi kekhawatiran amat sangat serta sedang mempertimbangkan untuk pindah ke negeri Muderakali serta tinggal di rumah adiknya, yaitu paman Kumala.
Tetapi setelah beberapa minggu tinggal di perkampungan tersebut, mereka sangat merasa nyaman dan betah,..
Selain semua tercukupi, keamanan terjamin, mereka juga benar-benar merasa seperti berada diantara keluarga sendiri.Akhirnya setelah kepergian keluarga dan kerabat termasuk paman Kumala juga turut pulang ke Kotaraja,..
Semua penduduk desa yang jumlahnya tidak seberapa tersebut bekerjasama melakukan pembersihan,..
Tentunya dengan dibantu oleh keduabelas Nyonya baru dan satu Tuan majikan.
Demikianlah penduduk desa tersebut memanggil ketigabelas anak muda tersebut, yang sebenarnya status Nyonya “seutuhnya” belum sempat mereka sandang akibat selama ini masih terbawa suasana hiruk pikuk pesta.Bahkan semenjak resmi menyandang status suami pun, Waseso masih tinggal satu rumah dengan pakde serta bude Temoto di perkampungan,..
Alias belum memperoleh undangan pulang dari keduabelas isterinya, yang ternyata "suka mengatur",..
Demikian pikir Waseso yang adalah seorang suami penurut.Sementara itu para paman, para kakang dan para neng, satupun diantara mereka tidak berani sembarangan pergi masuk ke Padepokan Laguna majikan mereka, padahal ketigabelas majikannya tak ada sedikitpun menyinggung hal itu.
Meski demikian suatu hari nanti, mungkin akibat terlalu sibuk mondar-mandir?,..
Akhirnya keduabelas Nyonya majikan mereka akan memberi mandat khusus kepada Lasmi, Sukma dan Mawar untuk membantu melayani mereka, dimana ketiganya merasa senang sekali diberi kepercayaan tersebut.Adapun paman Ludira semenjak hari itu ditunjuk sebagai kepala desa dan kegiatan dia setiap hari, tentunya setelah bertani di pagi hari,..
Dia mengumpulkan para penduduk untuk menerima pelatihan ilmu silat darinya sesuai jadwal yang disepakati,..
Bahkan saat baru mulai beberapa hari saja dimana kegiatannya dipergoki oleh tuan majikannya?,..
Dirinya bahkan isteri termasuk paman Landung sekalian suami isteri, para kakang dan isteri sekalian, langsung memperoleh limpahan tenaga dalam dari tuan majikan mereka.Maka,...
Desa atau perkampungan yang meskipun masih baru itu, nyatanya dihuni oleh para pentolan yang memiliki ilmu silat sangat tinggi,..
Bahkan nantinya hari demi hari atau minggu demi minggu, para warganya baik pria wanita juga akan memperoleh didikan ilmu sakti dari para pentolan desa yang ada, bahkan akan memperoleh air rebusan bunga dewa dari Waseso.
Sehingga bisa dibayangkan meski mereka adalah penduduk desa yang bertani, berkebun dan beternak?,..
Namun ilmu silat dan tenaga dalam mereka semua setara dengan pendekar kelas atas sekalipun,..
Tetapi itu masih nanti beberapa bulan kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3
Fiksi PenggemarSeri ke III, dari dua sekuel "Pendekar Dibalik Layar I & II" Menuturkan sebagian jawaban perjalanan hidup yang begitu rumit dari seorang pemuda dusun bertampang biasa, namun berwatak mulia dan memperoleh karunia luar biasa, berupa warisan ilmu silat...