Menjelang sore setelah dua malam kemudian terhitung semenjak Malam Pertama?
Saat itu Kinda barusan terjaga dari tidur dan merasakan seluruh tubuhnya segar bugar.
Segera saja kenangan malam pengantin terlintas bagai sebuah rekaman indah dan membuatnya tersenyum lebar, dimana hasratnya untuk segera bertemu sang suami menjadi menggelegak.
Setelahnya dia bangkit berdiri.
Namun baru saja membuat langkah pertama, dia merasakan rasa ngilu yang aneh pada bagian selangkangan.
Mendapati hal yang sama pada langkah kedua, secara spontan dia melanjutkan berjalan dengan cara sedikit merenggangkan kedua paha.
Demi merasakan bahwa dengan cara itu dirasa lebih nyaman?,..
Maka dengan langkah anehnya, si bidadari termuda menuju ke kamar mandi untuk menyelesaikan urusan pribadinya, dimana pada area ruang belakang situ tak ditemuinya para kakak.Selesai mandi dan berganti pakaian,..
Masih dengan langkah uniknya, dia bermaksud pergi ke serambi depan namun terlebih dahulu melihat keadaan kakak-kakaknya sekalian.
Dari sebelas kamar yang dia periksa, dirinya hanya menjumpai kak Shinta-nya yang masih terlihat tertidur.
Demi mendengar suara percakapan dari ruangan depan, Kinda segera menuju kearah dimaksud.Namun ketika tiba di ujung masuk ruangan tengah dia menyadari keanehan atas langkah kaki yang dibuatnya, sehingga secara otomatis dirinya menyalurkan tenaga dalam mengarah ke bagian selangkangan, dimana hasil perbuatannya tersebut berhasil meredam rasa sedikit ngilu pada nonoknya.
Dan kini Kinda dapat membuat langkah kakinya berasa normal serta tidak berpotensi menjadikan para kakak akan menertawainya.Meski demikian ketika tinggal sejarak tigabelas langkah dari serambi depan, tempat dimana sepuluh saudarinya sedang bercengkerama dan bercakap-cakap?,..
Kinda memperoleh teguran Fahira dari arah sana dan membuatnya langsung berhenti diam ditempat :“adik Kinda,.. jangan sembarangan menyalurkan tenaga dalammu kearah vagina,.. itu tidak baik,..”
Ucapan sang kakak disertai tubuhnya yang berdiri serta menampakkan keseriusan itu segera direspon oleh Kinda :
“tapiii kak,.. aku maluuu,.. moso aku harus berjalan dengan cara mengangkang?,..”
Anehnya semua kakaknya yang juga menolehkan pandangan mereka sekalian kearah Kinda, tak satupun menunjukkan raut muka menggoda atau meledek sedikitpun, bahkan kini kak Werni-nya turut berkata serius melengkapi ucapan Fahira tadi :
“tidak apa adikku sayang,.. kami semua mengalami hal yang sama persis denganmu,.. bahkan kak Fahira tadi juga demikian,.. hasil analisa adik Laksita,.. biarkan saja rasa aneh tersebut, karena nanti akan menghilang dengan sendirinya,.. karena jika diredam dengan pengerahan tenaga dalam, akan berdampak terhadap menurunnya sensitifitas vagina kita,..”
“benar adikku,.. jangan dilawan,..”
Demikian kak Laksita-nya menguatkan, dimana tentu saja Kinda yang tahu persis bagaimana kelihaian sang kakak segera “membebaskan” selangkangannya, lalu melanjutkan berjalan mendekati mereka semua dengan langkah anehnya, dimana para kakaknya tak ada satupun yang melontarkan tawa sedikitpun.
Dari situ saja Kinda semakin percaya, atas penegasan dari kak Werni tadi.
Setelah bisa duduk pada kursi yang diapit oleh Bening dan Ni Luh, barulah si bontot tersebut melepas napas kelegaan :“haduhhhh,.. tadi ketika bangun tidur, aku tidak merasakan hal aneh,.. tetapi begitu berjalan, aku merasa seperti ada sesuatu yang menyumpal lorong vaginaku,.. haduhhh,.. terimakasih kak Laras,.. slurppp,.. ceps,.. ceps,.. hahhhh,..”
Demikian Kinda berucap dan melepas kelegaan, sekaligus menimpali tindakan kak Laras-nya yang baru saja menuang serta menyodorkan sebuah cangkir minum di depan si adik termuda.
“qiqiqi,.. tadi kata kak Werni,.. berasa sedang menjepit mentimun,.. wkwkwk,..”
“brrrrr,.. uhukk,.. uhukk,.. iya benar kak,.. Kinda juga merasa demikian,.. wkwkwk,..”
KAMU SEDANG MEMBACA
HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3
FanfictionSeri ke III, dari dua sekuel "Pendekar Dibalik Layar I & II" Menuturkan sebagian jawaban perjalanan hidup yang begitu rumit dari seorang pemuda dusun bertampang biasa, namun berwatak mulia dan memperoleh karunia luar biasa, berupa warisan ilmu silat...