42. MEMPEROLEH TEMPAT TINGGAL

35 1 0
                                    

"kak Eso,.. aku mau di hukummmm,.."

"baikkk,.. jika kemauanmu demikian,.."

Segera saja Waseso meraih pinggang ramping Wulan yang sedang beringsut sehabis melayani selangkangan kak Shinta-nya dengan handuk kecil.
Lalu dengan sangat enteng, tubuh isterinya dia taruh diatas pangkuannya yang pada saat itu Waseso sedang bersimpuh dengan lutut ditekuk dan bertumpu pada kedua tulang keringnya di atas pembaringan.

Spontan saja, Wulan yang kini telah duduk mengangkangi suami, demi merasakan bagaimana selangkangannya yang terbuka selebar pinggul sang suami, dimana batang kesayangannya tegak menjulang disitu dan langsung bergesekan dengan celah nonok indahnya yang sejak tadi telah merekah sempurna?,..

Segeralah si gadis kenes melepas lenguh kepedasan dan langsung menerima hukuman saat itu juga yaitu berupa ciuman dan lumatan bibir suaminya pada lengan kanan bagian dalam, dimana disitu terletak noktah kecil tanda lahir si gadis cantik jelita, anak bungsu Pendekar Pedang Ufuk Timur.

Yaaa,....

Telah hampir delapan kali terakhir persetubuhan dirinya dengan sang suami dan selalu saja bagian itu yang pertama kali di serang oleh sang suami, yang tentunya si isteri sangat hafal.
Namun anehnya Wulan juga tidak pernah merasa bosan secuilpun, karena disamping bagian itu adalah merupakan salah satu titik tersensitif miliknya?,..
Ciuman suaminya itu biasanya langsung membuat dirinya tersentak bergairah, apalagi biasanya :

"aaauuuuhhhhhhh,.. suamikuuuhhhh,.. aduuuuuhhhhh,.."

Sesuai yang dia duga, ketiaknya telah menerima serangan ciuman dan jilatan lidah, sehingga tanpa sadar dia memanggil dengan benar.
Tetapi kali ini Wulan berani bertindak lebih, karena pinggulnya segera dia pepetkan dengan rapat ke perut sang suami dan mulai berani menaik turunkan pantatnya yang indah mengkal.
Dengan posisi tersebut?,..
Secara otomatis celah nonoknya yang merekah basah seperti sedang mengocok batang sang suami :

"aauuuhhhhhhh,.. ooohhhhhhh,.."

Semakin ributlah si pemilik sah pedang mustika yang menjadi incaran dunia persilatan serta disusul mengeluarkan rintihan lanjutan.
Karena satu buah dadanya yang munjung seperti potongan pucuk tumpeng?,..
Telah dilahap oleh mulut suaminya bahkan pentilnya yang terasa gatal dan kaku?,..
Dirasakan sedang menerima serangan bertubi yang berupa dikunyah-kunyah dengan menggunakan bibir dan lidah sang suami.

Inilah berbagai hukuman dari sang suami terhadap dirinya yang sekaligus meluapkan segala perasaan rindu yang selama ini Wulan pendam dan :

"aaawwwwwww,.."

"serrrrr,.."

"aaawwwwwww,.."

"serrrrr,.."

Meledaklah arus air nikmat dari dalam nonok cantik si bidadari kenes dengan disertai gerakan sentakan pinggul sebanyak empat kali, dimana setelahnya kepalanya dia hempaskan di pundak suaminya sebelah kanan.

Jelas sekali bahwa kondisi kurang tidur mempengaruhi stamina isteriku, demikian mungkin Waseso membatin sendiri.
Sehingga dengan kedua tangan mendekap sepanjang punggung Wulan melalui bantuan dua pahanya yang menyangga pantat tebal sang isteri, Waseso bergerak pelan bermaksud meletakkan tubuh jelita isterinya tersebut diatas kasur.
Baru saja Waseso menegakkan punggung, ketika dia merasakan pinggul isterinya bergoyang pelan dan tentu saja batang miliknya melaporkan kepada benaknya :

"tuan,.. sepertinya dia perlu di hukum lagi,.."

Apalagi Waseso melihat, meski kedua mata isterinya itu terpejam namun bibirnya mengulas sebuah senyum nakal?,..
Langsung saja dia bergumam :

HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang