52. SESAMA MANUSIA

58 2 0
                                    

Empat hari kemudian semenjak kejadian perjumpaan dengan Waseso di gua tempat persembunyian si gadis misterius beserta kawan-kawannya,..

Pagi itu matahari bersinar cukup cerah dan termasuk menerangi sebuah wilayah pada sebuah padang rumput hijau tak bertuan sejarak setengah hari berkuda dengan lembah Sungai Putus, akan terdengar sangat lirih berbagai suara renyah nan merdu saling sahut.
Dari bunyi yang dikeluarkan, kita bisa menebak bahwa suara demikian pantasnya bersumber dari kumpulan gadis-gadis muda.

Jika kita mendekat ke sisi sebelah barat dengan menerabas lebatnya semak belukar dan pepohonan, apa yang kita duga sangatlah benar.
Disitu dapat kita jumpai adanya lima orang nona yang semuanya terlihat begitu sangat cantik jelita, baik dari segi bentuk, postur tubuh dan terutama wajah mereka sekalian yang memang nyata seolah tiada tanding.

Empat diantaranya terlihat seperti baru saja mandi, dibuktikan dengan rambut mereka yang masih terlihat basah dan sambil berceloteh, mulai memungut masing-masing sebuah bungkusan daun pisang yang sedang dipanggang diatas batu agak datar, dimana pada bagian bawah batu tersebut menampakkan kayu bakar yang telah berubah menjadi arang dengan mengeluarkan asap tipis.

Adapun si gadis kelima yang berambut putih terlihat baru saja menyelesaikan menu makannya yang berupa bekal nasi berbungkus daun pisang, dibuktikan dengan badannya yang berdiri sambil berucap serta memungut sebuah buntalan kain yang tergantung pada salah satu dahan pohon di belakangnya :

“hmmm,.. menu sarapan kali ini berasa lebih lezat,.. aku turun mandi dulu ya kakak dan adik sekalian,..”

“ya kak,..”

“iya gih adikku,..”

Gadis itu kemudian melangkah sisi kanan dan menyeruak diantara pepohonan liar berdaun rimbun, serta menuruni lereng kecil layaknya sebuah tebing pinggir sungai.
Sesampai dibawah, dirinya segera menuju ke balik sebuah batu cadas sebesar dua gajah tambun ditumpuk yang menjadi pemisah antara aliran sungai kecil dengan tempat dimana dia menjumpai dua gadis cantik nan jelita yang barusan selesai mengenakan baju, jelas sehabis selesai mandi.

Baru saja si gadis berambut putih yang kini telah bugil dan hendak melangkah menuju ke sebuah ceruk yang merupakan sumber mata air teramat jernih, ketika dirinya mendengar seruan saling susul berikut dari dua adiknya yang kebetulan memang belum pernah melihat tubuh polosnya :

Baru saja si gadis berambut putih yang kini telah bugil dan hendak melangkah menuju ke sebuah ceruk yang merupakan sumber mata air teramat jernih, ketika dirinya mendengar seruan saling susul berikut dari dua adiknya yang kebetulan memang belum pe...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“ya ampunnnn,.. kak Juwita tubuhmu sangat indah,.. ckckckck,..”

“wuihhhhh,.. cuantiknyaaaa,.. kalau milik adik Cindy tadi rambut kemaluannya berwarna kuning kemerahan,.. kalau milik kak Juwita ini berwarna putih,..”

“tapi ini ada sedikit yang mulai berubah menjadi hitam loh,..”

“mana?,.. owhya benar,.. menurut Kirana,.. akan terlihat lebih cantik jika tetap berwarna putih seperti ini loh kak Juwita,..”

Gadis yang diberikan komentar mulai turut mengusap bagian yang baru saja disebutkan dan disentuh oleh adiknya Kirana, lalu menjawab :

“mosooo?,..”

HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang