50. KOTARAJA TERKINI

42 2 0
                                    

Kotaraja,..
Istana kekaisaran Gunumlatar.

Sebagaimana dijabarkan sebelumnya adalah sebuah wilayah sangat luas dan mungkin hanya kalah sedikit dengan luas Kotaraja tempat kelahiran Shinta dan kembar Midya-Widya di negeri Muderakali.
Selain perbedaan luas itu adalah pada letaknya yang berada diatas permukaan bumi.
Artinya kota ini berada pada bagian tengah wilayah negeri, meski lebih condong sedikit ke sebelah selatan.
Sudah begitu kota ini berdiri diatas perbukitan, sebagaimana ciri khas negeri Gunumlatar yang secara geografis banyak terdapat ribuan gunung api, dimana jumlah totalnya melebihi yang ada di negeri tetangga yang ratusan diantaranya bahkan masih aktif mengeluarkan lava.
Itulah kenapa banyak pula ditemui berbagai lorong gua alam dan sebagian besar banyak di kreasikan menjadi tempat persembunyian dalam keadaan darurat atau difungsikan sebagai lorong pelarian.
Itulah kenapa pula, Puteri Kirana terhitung masih beruntung dan bisa melarikan diri meski tentu saja, sebagian besar adalah karena peran penting dua orang pelayan keluarga mereka yang sangat setia.

Perbedaan berikutnya adalah, kota ini memiliki dua pagar pengamanan sebanyak dua jenis.
Yang pertama adalah benteng terluar, kemudian bagian dalam ada benteng lagi yang berfungsi memagari wilayah yang bisa dikatakan sebagai pusat pemerintahan dan kekuasaan.
Dimana benteng ini sebagai pelindung khusus bagi rumah para keluarga pejabat negeri dan juga rumah atau kastil keluarga kaisar, baik yang masih aktif ataupun yang sudah turun takhta.
Dahulu sebagaimana namanya, kota ini teramat sangat ramai baik pada benteng luar maupun bagian dalam.

Namun semenjak kota ini jatuh kedalam kekuasaan tangan partai tapal kuda ungu,..
Keadaan kota di benteng luar tak ubahnya menjadi seperti kota mati dimana pusat keramaian, hampir semuanya memenuhi bagian benteng dalam atau orang biasa menyebut sebagai wilayah Istana Dalam.

Luas wilayah tanah yang berada pada Istana Dalam ini, dari ujung utara hingga selatan pagar adalah setara dengan langkah kaki seorang pemuda biasa yang berlari kecil dari sisi utara dan tak pernah berhenti dari sejak jam enam pagi hingga jam sebelas menjelang tengah hari tiba pada sisi selatan.
Dari situ sudah bisa disimpulkan betapa luasnya tanah yang berada di dalam komplek pagar Istana Dalam.

Disinilah sekarang tempat berpusatnya manusia yang berjumlah total ratusan ribu orang berjenis pengejar nafsu harta dan kekuasaan duniawi, termasuk terdapat pejabat pelarian dari negeri tetangga,..

Mereka ini merupakan buronan penjahat negeri Muderakali dan juga semua orang warga asli negeri Gunumlatar yang ketika itu menginginkan hidup enak tanpa aturan, dimana tolok ukur keberanian pada masa tersebut adalah seberapa besar nyali yang menjadi batas.
Artinya mereka bebas bertindak atau berperilaku apapun, karena garis kekuasaan manusia-manusia tersebut hanyalah sejauh mana kejerihan tiap orang kepada sosok yang secara ilmu silat lebih tinggi diatas dirinya sendiri.

Maka adalah tidak perlu heran, jika mereka yang menduduki posisi tinggi yang diukur dari warna belang jubah dan juga warna benang sulam akan bertingkah layaknya seekor harimau,..
Tetapi begitu berhadapan dengan kasta diatasnya, otomatis tersulap menjadi bersikap seperti anak ayam.
Jadi pusat keramaian sebagaimana tadi disinggung bukanlah seperti hiruk pikuk kesibukan masyarakat perkotaan pada umumnya, karena semenjak benteng dalam yang kini telah menjadi istana kekuasaan dua ketua partai bersulam benang emas, dimana pada altar tertinggi atau biasa disebut sebagai singgasana?,..
Kalau lumrahnya hanya ada satu atau dua kursi kebesaran untuk kaisar dan ibu Suri, disitu saat ini terdapat sepuluh kursi kebesaran yang memang disediakan untuk sembilan iblis sesat dan Bhetara Rappata.
Barulah pada altar kedua dibawahnya, masing-masing terbagi satu kanan-kiri adalah kursi singgasana untuk kedua ketua partai.

Lazimnya altar singgasana digunakan untuk melakukan berbagai pertemuan mendesak guna pengambilan keputusan atau untuk menerima tamu-tamu yang dianggap penting, termasuk berbagai acara seremonial penting lain atau juga sebagai tempat sakral yang bersifat kenegaraan.
Dan uniknya dalam kasus ini, fungsi altar singgasana tersebut tidak ada perubahan sebagaimana uraian diatas, yaitu memang benar tujuan utamanya adalah untuk menjalankan roda pemerintahan.
Hanya dalam hal ini bentuk dan sistem pemerintahan yang sedang berjalan untuk digulirkan, adalah berdasarkan keinginan sang penguasa, yaitu mereka yang duduk pada sepuluh kursi utama.

HASRAT BIDADARI - Pendekar Dibalik Layar 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang