0 | Prologue

784 40 2
                                    

"Hah.."

Seorang gadis meringkuk di meja kerjanya. Keputusasaan mulai muncul di batinnya, menyerah untuk mencari satu orang lagi sebagai pelengkap formasi debut boygroup dari agensinya.

"Jin-Ah,"

Yang diundang mendongak, dan melihat seorang pria dengan kacamata yang senantiasa bertengger di atas hidungnya.

"Ah, Oppa. Ada apa?" tanyanya lesu.

Pria itu terkekeh, "Bersemangatlah sedikit. Kau pasti menemukannya,"

"Entahlah. Si Lee sangat pemilih, semua daftar yang aku ajukan ditolak. Sulit tahu," keluhnya sukses membuat pria itu tersenyum masam. Yah, apa yang dikatakannya benar, bos mereka pemilih.

"Tenang saja," ucapnya seraya merapihkan beberapa berkas di mejanya, "Aku akan membantu,"

"Baiklah..." balas si gadis seadanya, "Terima kasih, Lee Minhyung,"

Minhyung tersenyum dengan jempol yang terpasang, "Dengan senang hati,"

Akhirnya, Ia melangkah meninggalkan ruangan kerjanya, menyisakan gadis bersurai hitam panjang itu seorang diri.

'Katalk!'

Notifikasi dari ponselnya membuat atensinya teralihkan. Segera Ia memeriksa benda pipih tersebut.

"Nuna, aku pulang terlambat,"

"Dasar, anak kecil. Sepertinya Ia bersenang-senang dengan sekolahnya akhir-akhir ini," ucapnya gemas, mengingat betapa semangatnya adik laki-lakinya pagi tadi.

Ia mengusap kasar wajahnya, "Baiklah, aku juga harus semangat. Ayo berjuang, Jeon Heejin!"

"Heejin-Ah! Kecilkan suaramu!"

"Ah, maaf, Eonni!" serunya. Ia tertawa geli, "Aku lupa Arin Eonnie sedang beristirahat di sana,"

Ia mempersiapkan beberapa barang yang Ia perlukan. Merasa sudah siap, Ia meraih tas kecilnya, tak lupa menyampirkan blazer yang Ia gunakan hari ini sebelum pergi.

"Kau mau pergi, Heejin-Ah?" tanya seorang pria lain yang baru saja masuk ke ruangan kerja mereka.

Heejin mengangguk, "Aku akan mencari trainee idaman untuk si Lee sialan,"

Seraya terkekeh, si pria mengepalkan kedua tangannya setinggi kepala, "Semangat, Jeon Heejin,"

"Terima kasih, Juyeon Oppa,"

Dan Ia pun keluar dari ruangan kerjanya. Ia harus kembali bekerja, setidaknya mendapatkan 5 nama untuk bos kesayangannya itu.

Ia segera melangkahkan kaki keluar dari gedung besar itu. Sebelum menghampiri mobilnya, Ia berbalik sejenak.

"Mulailah dari mencintai perusahaan ini," ucapnya, mengingat apa yang dikatakan bosnya di hari pertama bekerja.

"Aku mencintaimu, Starlight Entertaiment, tapi tidak dengan bos sialanmu," tukasnya dengan senyuman pahit.

Segera Ia kembali melangkahkan kaki ke mobilnya untuk menjalankan tugasnya. Setelah Ia menginjak pedal gas, mobilnya melaju kencang.

"Woah, aku tidak menyadari bahwa agensi lain sudah mulai memasang iklan promosi," ucapnya penuh kekhawatiran. Sebagai tim kreatif, sudah pasti Ia akan merasa terbebani dengan hal ini. Setidaknya, agensi mereka harus mendebutkan boygroup baru di kuartal keempat tahun ini.

"Wah, mencari satu orang mengapa sesulit ini? Seingatku dulu aku menemukan Jay dan Taerae dengan mudah. Ini membuatku gila," gumamnya heran, mengingat bagaimana Ia sangat terkagum-kagum dengan talenta dua orang 'temuan'nya itu.

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang