24 | Apple

106 24 1
                                    

"Kerja bagus hari ini," ujar Heejin yang masih menyetir mobil, "Beristirahatlah. Kalian akan mulai melakukan promosi di acara musik secepatnya,"

"Baik, Nuna," jawab Taerae.

"Maafkan aku, tapi kalian tidak bisa makan pada jam-jam ini," gadis itu kembali berucap.

"Tak apa, kami tak lapar, kok. Melihat para penggemar kami yang sangat antusias. Ah, apa nama fandom kami tadi?" Keita menoleh pada anggotanya.

"Kau ini, baru sehari saja belum ada. Xtracia, Extra Enthusiast,"

"Ah, benar, Xtracia kami. Lagian namanya sangat susah," protes pria kelahiran Jepang itu.

"Nuna, kau tidak apa? Matamu sembab dan wajahmu terlihat sangat lelah," tanya Jay mengganti topik.

"Tidak perlu mengkhawatirkanku, kalian harus mengkhawatirkan diri sendiri," jawab Heejin, "Tenang saja. Aku tidak akan melakukan hal seperti tadi,"

"A-Ah, baiklah," Jay mengangguk paham.

Yujin berdehem, "Hyunjin Hyung... bagaimana?"

"Dia sudah tidak apa-apa sekarang. Ada yang membawanya pergi, tentunya yang akan merawatnya lebih baik," jawab Heejin dengan senyuman pahit.

"Apakah keluarganya?" lirih Yujin penasaran, namun tak mendapat respon apapun dari orang lain.

Akhirnya, mereka sampai di asrama para anggota XCite. Mereka segera turun dan masuk ke dalam asrama.

"Nuna,"

"Aku tidak akan berbicara padamu. Beristirahatlah,"

Hanbin menghela napas dan meraih tangan gadis itu, "Nuna—"

"Lepaskan aku, sialan," dengan kasar Heejin menepis tangan pria itu. Ia pun berbalik dan berjalan kembali ke mobilnya.

"Beristirahatlah. Kau tahu kau mendapat banyak perhatian, 'kan? Bersiaplah untuk tawaran-tawaran yang sebentar lagi akan datang. Jangan lupa minum vitaminmu," ujarnya sejenak, sebelum akhirnya kembali melanjutkan langkah untuk masuk ke kendaraannya.

Hanbin menatap kepergian gadis itu dengan perasaan bersalah. Ia mengusak rambutnya frustasi dan akhirnya berjalan masuk ke dalam asrama.

"Hyung, kau tidak apa?" tanya Yujin pada Hanbin yang baru datang.

Hanbin mengangguk, "Aku tak apa. Ayo beristirahat,"

Yujin hanya mengangguk, dan keduanya berjalan masuk ke dalam kamar mereka. Sebagai roommate, Yujin dan Hanbin tentunya paham akan kebiasan masing-masing. Itulah mengapa saat ini Yujin memandang aneh pada Hanbin yang langsung berbaring di kasur. Ia tahu betul bahwa hyungnya itu tidak akan pernah berbaring sebelum membersihkan diri.

"Kau kelelahan, Hyung? Tidak biasanya kau langsung berbaring tanpa membersihkan diri," tanya Yujin heran.

"Yujin-Ah..." Hanbin mengundang lirih, "Aku keterlaluan, 'kan?"

Yujin mengulum bibirnya, lalu mengangguk, "Aku juga sebenarnya sedikit marah, namun yang kau katakan ada benarnya,"

Lantas, Hanbin menoleh terkejut, membuat Yujin kembali melanjutkan kalimatnya, "Aku merasa Nuna sangat tersiksa dengan kondisi Hyunjin Hyung sekarang. Jadi, terkadang aku juga berdoa pada Tuhan untuk membawa Hyung pulang,"

"Yujin-Ah," Hanbin berucap sendu, "Doamu... sudah dikabulkan,"

"Hah?" Yujin terkejut, lantas melompat ke arah Hanbin untuk meminta penjelasan, "M-Maksudnya?"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang