"Gyuvin-Ah. Hati-hati dengan tanganmu," Hanbin mengoreksi gerakan pria Kim itu.
Gyuvin meneguk ludah dan mengangguk, "Baik, maafkan aku,"
"Kita ulang, dari bagian Yujin," perintah Hanbin. Mereka menurutinya dan kembali berlatih koreografi. Seperti yang sudah dikatakan, lagu Sancta memang memiliki beat cepat dan nuansa ceria. Hal itu membuat koreografer mereka memberikan koreografi yang kompleks.
"Oke, 1, 2, 3, 4, and 1, 2, 3, 4,"
Hanbin kembali mengamati gerakan setiap anggota, lalu mengangguk, "Bagus. Kita sudah lebih baik,"
"Gyuvin-Ah, seharusnya kau membuat gestur di bagianmu. Itu highlight yang kau punya," saran Jiwoong sembari tersenyum pada Gyuvin.
Gyuvin menggelegar, "Itu akan mengacau, Hyung. Aku tidak baik-"
"Kim Gyuvin. Berhentilah mengatakan kau tidak baik. Kau sangat hebat!" tegas Keita dengan nada sedikit marah.
"Benar, kau hebat, Gyuvin-Ah," sahut Jay setuju dengan kalimat teman seumurannya itu.
"Maaf," lirihnya merasa bersalah.
Jiwoong menepuk tangannya beberapa kali, "Sudah, sudah. Ayo kita latihan lagi. Kita harus mempersiapkan yang terbaik untuk Xtracia,"
"Benar, benar. Semangat, semua!" hibur Taerae sembari melompat kecil.
Matthew menepuk pundak Gyuvin 2 kali, "Kau hebat, Gyuvin-Ah. Percayalah pada Hyungmu,"
"Baik, Hyung,"
Hanbin kembali memimpin latihan mereka, "Oke. Kita mulai dengan musik, ya,"
Ia memutar lagu utama comeback mereka kali ini, dan mereka segera menarikan koreografinya. Awalnya lancar, namun secara tidak sengaja, Gyuvin menendang perut Yujin karena koreografi kompleksnya.
"YUJIN-AH!" seru Hanbin seraya berlari ketika mendengar rintihan Yujin.
Para anggota perlahan berkumpul mengelilingi adik bungsu mereka yang sedang kesakitan.
"Han Yujin, apakah sangat sakit?"
Yujin menggeleng, "T-Tidak, Hyung. Aku t-tak apa,"
Hanbin melirik pada sang pelaku, "Gyuvin-Ah, aku tidak tahu apa yang mengganggumu, tapi tolong fokus dalam latihan,"
"A-Aku minta maaf, Hyung," lirih Gyuvin merasa bersalah, "Yujin-Ah, aku minta maaf sekali. Aku tidak sengaja,"
"Tak apa, Hyung, ini kecelakaan. Aku juga baik-baik saja," jawab Yujin dnegan senyuman.
"Aku rasa.. aku ingin ke kamar mandi dulu," pamit Gyuvin, lantas berjalan keluar ruang latihan.
Ia mengusak kasar wajahnya ketika sampai di kamar mandi. Tangannya bergetar memutar keran wastafel, lalu menampung sedikit air dengan wajahnya.
"Kim Gyuvin, bodoh," umatnya sebelum melempar air ke wajah tampannya. Ia mengulanginya beberapa kali, kemudian menatap dingin pada pantulan wajahnya di cermin.
"Jika kau sadar tidak baik, kau harusnya berlatih, bukan malah mengacau latihan," amuknya pada diri sendiri.
Ia menggeleng resah, dan kembali mencuci mukanya sekali lagi. Setelah mengambil beberapa tisu dan mengeringkan mukanya, Ia berjalan keluar dari kamar mandi.
"Gyuvin-Ah,"
Gyuvin terkejut, lalu menoleh ke belakang. Rupanya, Jiwoong sudah menunggunya di depan pintu.
"A-Ah, Hyung. Kau menungguku?"
Jiwoong yang sedang bersandar pada dinding menghela napas, "Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Komentar kebencian itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Ficção Adolescente𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...