31 | Collaboration

95 25 1
                                    

"Jadi, beberapa undangan dari acara akhir tahun sudah diterima. Dan sesuai permintaan Tuan Lee, kita akan menaruh banyak fokus pada MAMA," jelas Heejin pada para anggota XCite.

Keita mendesis, "Sepertinya Tuan Lee tergila-gila dengan MNet, ya,"

"Untuk MAMA, kalian diperkirakan akan menampilkan 3 lagu, dan 2 penampilan spesial,"

Matthew membulatkan matanya, "Wah, banyak juga, ya,"

"Penampilan spesial apa, Nuna?" Jay bertanya penasaran.

Heejin tersenyum kecil, "1 penampilan sebagai grup, dan 1 penampilan kolaborasi. Dan menurut kabar yang kudengar, kolaborasinya antara boygroup dan girlgroup, loh,"

"Ah, aku tidak mau," Jiwoong berucap yakin.

"Kau tidak suka perempuan, ya, Hyung?" tanya Gyuvin dengan polosnya.

Jiwoong tertawa, "Pikir saja sendiri,"

"Lagu apa yang akan kita bawakan?" tanya Taerae bersemangat.

"Tentu Aurora dan Sancta, lalu sepertinya kalian akan membawakan satu lagu b-side—"

"BREEZE! AYO BAWAKAN BREEZE!" seru ZhangHao dengan semangat.

"Kau bersemangat sekali," lirih Yujin yang cukup terkejut dengan seruan pria China itu, "Tapi, aku setuju. Karena kita sudah cukup sering membawakan Here I Am, akan lebih baik jika kita mencoba membawakan Breeze,"

"Baiklah, baiklah. Kalian akan membawakan Breeze. Aku sudah beberapa kali menghubungi Subin Oppa untuk membuat koreografi, jadi sepertinya—"

"Apakah aku boleh membuat koreografi, Nuna?" tanya Yujin ragu.

Heejin terkejut, "Kau yakin? Ini acara cukup besar,"

"Aku ingin mencoba," balas sang bungsu.

Hanbin pun menoleh dan tersenyum, "Aku juga, aku akan membantu Yujin. Aku dilatih untuk membuat koreografi sejak trainee,"

Sang manajer pun tersenyum puas, "Jika itu mau kalian. Buatlah koreografi yang bagus, ya,"

"Tentu! Terima kasih, Nuna!" girang Yujin sembari memeluk Hanbin.

"Kalau begitu, aku akan segera mengabari kalian jika sudah mendapatkan koreografi terbaru untuk acara akhir tahun," tutur Hejein sebelum melambai, "Aku akan bertemu Tuan Lee dulu, ya,"

"Baiklah, hati-hati, Nuna~" Matthew ikut melambai kecil.

Heejin tertawa gemas, sebelum akhirnya mulai melangkah. Tiba-tiba, Ia merasakan getaran pada sakunya, menandakan Ia menerima panggilan langsung.

"Ah, pas sekali, Ia meneleponku," kekeh Heejin yang akhirnya mengangkat panggilan tersebut, "Halo, Tuan Lee, ada apa?"

"......."

"Apa? Sekarang? Yang benar saja!"

"........"

"Mereka lupa mengabariku?"

"........."

Heejin berdecak singkat, "Baiklah, baiklah. Untung saja aku sedang bersama mereka,"

".........."

"Baik, baik. Kalau begitu, aku tutup," jengah Heejin sembari menekan tombol untuk mengakhiri panggilan, "Dasar menyebalkan,"

"Ada apa, Nuna? Kau terlihat kesal," tanya Hanbin sembari mendekati gadis tersebut.

Ia berdecak singkat, lalu menatap sang bungsu, "Yujin-Ah, ayo ikut aku,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang