"APA MAKSUDMU!?"
Heejin tersentak ketika Hanbin meneriakinya. Ia hanya bisa menghela napasnya dan menggeleng, "Ini keputusan agensi, Hanbin-Ah. Kesepakatan bersama—"
"APANYA YANG KESEPAKATAN!? AKU SAJA TIDAK TAHU APA-APA!!" seru Hanbin masih tak terima.
"Aku, Wooseok Oppa, dan Tuan Lee setuju bahwa ini jalan terbaik," jawabnya dengan lesu, "Kau dan Chaehyun harus menerimanya untuk sementara. Maaf,"
"Sudah kubilang, 'kan!? Kami tidak berkencan! Kenapa kalian memaksa kami—"
"Lalu kau ingin kita merilis pembantahan? Seorang idol pria mencium idol wanita sebagai wujud persahabatan? Begitu?" tanya Heejin sembari menatap tajam mata pria itu.
Hanbin terdiam. Ia tak bisa membalas pertanyaan Heejin. Pria itu menggigit bibirnya kasar, "Lalu, aku harus bagaimana sekarang?"
"Hadapi apa yang kau perbuat, Hanbin-Ah," tegas Heejin sembari mendirikan tubuhnya. Ia berniat berjalan pergi sebelum akhirnya ponselnya berdering.
"Halo? Ada apa?"
"....."
"Hanbin tidak akan menerima tawaran lagi. Jadwalnya sudah penuh,"
Mendengar hal tersebut, Hanbin terbelalak, "Aku tidak memiliki jadwal apa—"
"Tawarkan untuk anggota lainnya,"
"Hei! Aku bisa menerima—"
"Jika tidak mau, batalkan saja. Lakukan seperti itu jika ada tawaran serupa. Terima kasih," Heejin mengakhiri panggilannya.
Napas Hanbin berderu. Ia sukses dibuat emosi oleh gadis di hadapannya ini, "Apa maksudmu? Aku? Jadwal penuh?"
"Aku lebih heran lagi masih ada yang mau menawarkan kerja sama denganmu, Hanbin-Ah," ketus Heejin sembari mengantongi ponselnya.
"Nuna," undang Hanbin dingin, "Apakah harus sampai seperti ini? Berlebihan seperti ini?"
Heejin mengusak rambutnya kasar dan memutar lehernya, "Berlebihan? Kau bilang aku berlebihan?"
"Ah, aku paham," Hanbin berjalan mendekati gadis tersebut, "Kau cemburu, 'kan?"
Jantung Heejin berpacu seketika. Kalimat dari Hanbin sukses membuat adrenalinnya meningkat, "Apa maksudmu?"
"Kau membawa perasaan pribadimu dalam pekerjaan, ya?" sinis Hanbin dengan kekehan.
"Jika aku membawa perasaan pribadi, aku tidak akan melakukan ini, Hanbin-Ah," balas Heejin seraya mengeratkan kepalannya.
"Benarkah?" dengan kasar Hanbin memutar tubuh gadis Jeon itu untuk berhadapan langsung dengannya, "Bukankah kau cemburu melihatku dan Chaehyunie berciuman? Maka dari itu kau membatalkan semua tawaran iklanku?"
"Kukira kita hanya bercanda ketika menyatakan perasaan satu sama lain,"
"Tak kusangka kau menganggap serius, dan berakhir menjadi seorang manajer yang tidak profesional,"
"Kau memalukan, Nuna,"
'PYARR!'
Heejin tak tahan lagi. Ia meraih gelas di meja kerjanya, dan membantingnya begitu saja, membuat pria Sung tersebut terkejut bukan main.
"Hanbin-Ah," undangnya dengan suara bergetar, "Kau tahu? Kau seperti gelas ini,"
"Aku ingin menghancurkanmu, saat ini juga," sambungnya dengan air mata yang mulai turun, "Namun, aku tak bisa,"
"Karena apa?"
Pertanyaan retorika dilontarkan Heejin, sebelum Ia berjongkok dan meraih pecahan kaca tersebut dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Novela Juvenil𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...