50 | Here For You

89 19 0
                                    

Heejin memainkan kakinya yang gugup sedari tadi. Benar, Ia berhasil menghubungi pria bernama Park Gunwook itu dan memintanya menemui di kafe SeoWon. Itulah mengapa Ia sangat gugup sekarang. Bukan karena masalah yang terjadi, Ia lebih gugup karena melihat perawakan Gunwook yang sangat besar dan gagah.

"Dia seperti akan membantingku jika marah," Heejin berucap dengan senyuman kaku.

'Kring'

"Ah, dia datang," ujarnya dengan gugup. Tangannya naik untuk melambai dengan gemetar, "G-Gunwook-Ssi, di sini,"

Gunwook menatap sang pemanggil, dan berjalan mendekatinya. Lihat, tatapannya saja sudah sangat tajam. Ia melangkah tanpa keraguan sedikitpun.

Pria Park itu menarik kursi di hadapan Heejin dan duduk dengan yakin. Matanya tertuju pada netra Heejin, seolah-olah meminta kejelasan atas apa maksud kedatangannya ke sini.

"S-Sebelumnya, perkenalkan saya—"

"Nuna, apakah kau suka coklat?"

Heejin terkejut, "Eh?"

"Ayo pesan coklat panas dulu, dengan kue juga enak," ucapnya dengan antusias.

"B-Baiklah," angguk Heejin. Ia membuang pandangan sebelum akhirnya berekspresi sebebas mungkin.

'APA ITU!? IA TERLIHAT SEPERTI SINGA YANG AKAN MENERKAM NAMUN SIKAPNYA SEPERTI KUCING YANG MINTA DIELUS!'

"Xinwei!" undang Heejin pada gadis Chen tersebut.

Xinwei menoleh dan menganggu, "Aku datang, Eonnie,"

Gadis itu segera menghampiri dua orang dengan menu di tangannya, "Silahkan,"

"Wah, siapa ini, Eonnie?" tanya Xinwei ketika melihat seorang pria asing.

Gunwook menatap matanya, membuat Xinwei menciut, "A-Ahahaha, kurasa urusan bisnis, ya,"

"Dua coklat panas, dan dua red velvet parfait," ujar Heejin memberikan pesanan.

"HEI!" protes Gunwook, "Red velvet tidak enak! Aku mau coklat saja!"

Heejin membulatkan matanya, "Kau bilang red velvet tidak enak!?"

"Iya! Rasanya aneh! Ubi merah!"

"HEI! SANGAT ENAK, GILA! MANIS DAN GURIH BERCAMPUR MENJADI SATU! BUKAN RASA YANG PASARAN DAN MEMBOSANKAN SEPERTI COKLAT!"

"TIDAK! COKLAT PALING ENAK!"

"Ehm, mohon maaf, tapi kalian sangat ribut dan menganggu pelayan lainnya," lirih Xinwei memberi peringatan.

Sontak, Heejin dan Gunwook menoleh pada sekitarnya. Benar saja, mereka semua memandang sebal pada keduanya dan berbisik satu sama lain.

Heejin tertawa canggung, "Maaf, maaf,"

"Jadi, pesanan kalian?"

"Ikuti saja permintaan bocah itu. Dua coklat panas, satu red velvet parfait, dan satu chocolate parfait," ralat Heejin.

"Baiklah," balas Xinwei dengan senyuman, "Ditunggu, yaa,"

Heejin pun menghela napasnya. Ia sangat lelah dengan keributan hari ini. Matanya menatap pada pria dihadapannya, "Hei, kau ini umur berapa, sih?"

"Kepo sekali,"

"Aish! Menyebalkan," decak Heejin mendengar balasan acuh dari Gunwook.

"Jadi, untuk apa Nuna memanggilku?" tanya Gunwook langsung ke poin utama.

"Aku sudah mengenalkan diriku, 'kan? Aku manajer XCite, Jeon Heejin," jelas Heejin, "Kau juga pasti sudah mendengar berita yang bertebaran di mana-mana,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang