23 | Nightmare

108 23 1
                                    

"TIDAK!"

Heejin terbangun dari mimpinya dengan napas terengah. Keringat sudah membanjiri tubuhnya. Mimpi kali ini sangat mengerikan, Ia benar-benar ketakutan karenanya.

Ia mengacak rambutnya frustasi, "Tidak. Tidak. Ini tidak benar,"

Dengan tergesa, Ia segera mandi dan mempersiapkan dirinya untuk pergi ke rumah sakit. Tanpa berpikir panjang, Ia menginjak pedal gas dan melajukan mobilnya dengan kecepatan tidak manusiawi.

Matanya melirik pada ponselnya yang terus berdering. Ia melirik sang penelpon, Arin rupanya.

"Maafkan aku, Eonnie. Aku tidak bisa menjawabnya sekarang," sesal gadis itu tanpa mengalihkan fokus dari jalan raya.

Tak butuh waktu lama, kini mobilnya sudah terparkir di area rumah sakit. Ia berlari secepat kilat untuk mencapai ruangan sahabatnya itu.

"Yeji-Ya!"

Yeji menoleh pada Heejin. Ia berdiri lemas dan tersenyum pahit, "Heejin-Ah. Kau datang?"

"Hwang Yeji! Kau kenapa?"

Gadis itu pun menangkup kedua tangan sahabatnya dan memberikan senyum termanisnya.

"Heejin-Ah. Ayo menyerah,"

:—•—:

"Aish! Sialan!" Hanbin berdecak kesal. Ia benar-benar marah saat ini.

Jay pun menepuk pundak anggotanya itu, "Tenanglah, Hanbin-Ah. Nuna pasti datang,"

"Tidak bisa. Sudah hampir 3 hari Ia seperti ini terus. Bukankah sangat tidak bertanggung jawab?" ujarnya frustasi.

"Mungkin Ia ada urusan lain. Jangan terlalu emosi, Hyung," Matthew ikut berusaha menenangkannya.

"Bin-Ah," ZhangHao memanggil pria itu, "Jangan seperti ini. Kita harus melakukan debut showcase nanti, jadi jangan sampai emosimu membuatmu tidak bisa tampil dengan baik,"

Hanbin memejamkan matanya dan menghela napas berat, "Kau benar. Ayo berlatih saja,"

"Masih ada waktu?" tanya Jiwoong pada anggota lainnya.

Taerae bergumam, "Aku tidak hapal. Hanya saja, seingatku kita harus mulai bersiap dari pukul 12 nanti,"

"Tanpa manajer pasti kita akan kesulitan," lirih sang pemimpin, tidak ingin kalimatnya di dengar oleh Hanbin.

"Baik. Ayo berlatih beberapa kali lagi," titahnya pada para anggota.

Merekapun menyetel instrumen dan mulai menari sembari bernyanyi. Seusai permintaan Jongsuk, mereka tidak akan tampil menggunakan backtrack. Memang berisiko, namun jika berhasil mereka bisa viral di kalangan masyarakat.

"Taerae. Perhatikan langkahmu, kau terbalik," peringat Hanbin ketika melihat sedikit kesalahan pada pria Kim itu.

Taerae mengangguk, "Baik. Maafkan aku,"

"Sekali lagi, lalu kita—"

'Kriet'

"Maaf aku terlambat,"

Tatapan datar diterima gadis yang baru saja masuk ke dalam ruang latihan. Ia meneguk ludahnya gugup, "A-Aku membawakan kalian sarapan,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang