70 | Whose

96 20 11
                                    

6 chapter to the end. Jangan lupa vote dan comment yaa. Thank You <3
Happy reading~!

~×~

"A-Apa?"

Hanbin menundukkan tubuhnya dengan menyesal, "Maafkan aku, Tuan Lee. Aku tidak seharusnya melakukan itu,"

"Hah! Apalagi sekarang!?" Jongsuk mengusak rambutnya kasar. Ia menggigit bibirnya kasar dan kembali menatap Hanbin, "Heejin sekarang di mana?"

"Aku membawanya ke rumah sakit semalam," jawab Hanbin.

Tanpa pikir panjang, Jongsuk meraih jasnya dan segera berjalan keluar ruangan, meninggalkan Hanbin yang hanya bisa terduduk lemas.

Baru kemarin mereka bisa menjadi lebih dekat. Satu langkah lagi, dan Hanbin bisa memiliki Heejin sepenuhnya. Namun, apa lagi sekarang?

"Kenapa aku tidak pernah tahu. Bukankah aku juga sempat mencari tahu korban kecelakaan waktu itu. Hanbin bodoh!" umpatnya pada diri sendiri.

Ia berdecak frustasi, lantas berjalan keluar dari ruangan sang bos. Ia memutuskan untuk mencari siapapun yang bisa membawanya pergi ke rumah sakit tempat Hansol bekerja.

"Ah, Wooseok Hyung!" seru Hanbin sembari berlari mendekati yang dipanggil.

Wooseok yang sedang berjalan bersama Chaehyun menoleh, "Hanbin-Ah? Ada apa?"

"Kau akan pergi dengan Chaehyun?" tanyanya memastikan.

Pria Kim itu menggeleng, "Aku hanya akan membawa Chaehyun ke kafetaria. Ada apa?"

"Bisa membantuku? Antar aku ke rumah sakit," pinta Hanbin.

Chaehyun mengernyitkan kening, "Ada yang sakit, Oppa?".

"Nuna. Semalam Ia mengalami drop dan aku membawanya ke rumah sakit,"

"Baiklah. Hyun-Ah, kau tunggu di kafetaria, ya. Aku tidak akan lama," pamit Wooseok. Melihat Chaehyun mengangguk sebagai jawaban, pria itu segera mengajak Hanbin, "Ayo pergi,"

Keduanya langsung berlari ke mobil Wooseok dan masuk ke sana. Tanpa pikir panjang, Wooseok langsung menginjak pedal gasnya. Mobil bergerak sangat cepat sampai ke rumah sakit. Dan hal pertama yang akan Hanbin adalah menghampiri Heejin.

"Itu! Itu ruangannya, Hyung!" seru Hanbin sembari menunjuk sebuah pintu.

Wooseok mengangguk dan segera mengetuk pintu yang ada. Tanpa menunggu jawaban, Ia membukanya.

"Heejin-Ah!" seru Wooseok saat pintu terbuka.

Heejin dan Jongsuk menoleh ke pintu. Ternyata pria Kim itu datang mengunjunginya. Wooseok segera menghampiri Heejin, "Ada apa? Apa yang terjadi?"

"Aku tidak apa-apa, Oppa, jangan khawatir," geleng Heejin dengan senyuman.

Lantas, Hanbin ikut muncul dari muka pintu. Tentu saja netra Heejin menyadari keberadaannya. Gadis itu kembali memejamkan matanya dengan gugup.

"Oppa... bisa minta Ia pergi?"

Wooseok terlonjak. Pria itu lantas berbisik, "Heejin-Ah, dia yang membawaku ke sini. Ia ingin mengunjungimu, jangan seperti ini,"

"Aku tahu, Ia memang tidak bersalah. Tapi aku butuh waktu," jawab Heejin dengan gemetar.

Jongsuk menghela napas dan menoleh pasa Hanbin, "Hanbin-Ah, maafkan aku. Tapi untuk sekarang, kau belum bisa mengunjungi Heejin,"

Hambin mengulum bibirnya getir dan hanya bisa mengangguk kecil. Pria itu hendak berjalan keluar, namun langkahnya terhenti sejenak. Ia menoleh pada Heejin dan membuka mulutnya, "Beristirahatlah, Nuna. Jangan sakit. Dan... maafkan aku,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang