"Nuna, ke mana kita akan pergi?" tanya Yujin kebingungan.
Heejin tak menjawab. Ia terus menjalankan mobilnya hingga sampai ke rumah sakit.
"Ah, kau mengajakku menjenguk Hyunjin Hyung?"
Lagi-lagi, jawaban tak didapat oleh Yujin. Ia hanya terus mengikuti ke mana Heejin melangkah. Mereka menaiki 2 lantai, dan berdiri di satu pintu.
"Nuna, bukankah kamar Hyunjin Hyung di lantai 3, lalu—"
"K-Kau..."
Yujin menoleh. Napasnya tercekat mendapati siapa yang ada di hadapannya ini. Tak hanya sosoknya, kondisinya juga mengejutkan Yujin. Ia meluruskan pandangan, dan membaca nama yang tertera di depan pintu.
"K-Kim Taeho,"
"Keparat kau.." lirih Taeho dengan tangisan yang berusaha Ia tahan. Rasanya, Ia ingin meninju teman satu angkatannya ini, namun Ia juga merasa tidak pantas.
Yujin melirik pada kakaknya, "N-Nuna... apa yang terjadi..."
"Yujin-Ah. Taeho kehilangan kaki kirinya karena kejadian kemarin," jawab Heejin berusaha tegar. Ia menyembunyikan suara bergetarnya sebaik mungkin.
"T-Tidak mungkin, kata Nuna kalian berdamai, 'kan? Di kantor polisi waktu itu, k-kalian berdamai, 'kan?" Yujin bertanya sekali lagi.
"Han Yujin. Pertengkaran kalian kemarin... membuat Taeho kehilangan kakinya," kali ini, ibu Taeho yang menjawab.
Setetes air mata sukses turun dari pelupuk mata Yujin. Ia menatap temannya itu.
Pertengkaran tempo hari, ketika Yujin mendapat perundungan seperti biasanya, tentu pelakunya adalah Taeho dan kawan-kawan. Karena kesal, Yujin mendorong Taeho dan tanpa sengaja membuatnya jatuh dari lantai 2 sekolah.
Pria Han itu berlutut pada sang teman, "Taeho-Ya... ampuni aku..."
"H-Han Yujin. Bangkitlah,"
"Aku membuatmu seperti ini... Aku membuatmu kehilangan kakimu..."
"Han Yujin,"
"Aku tidak pantas untuk bertemu denganmu lagi,"
"Han Yujin! Berdirilah!" perintah Taeho, tak tahan melihat Yujin memeluk telapak kaki kanannya.
Akhirnya, Yujin berdiri dan kembali menatap Taeho. Ia semakin larut dalam tangisan ketika melihat wajah temannya.
"Taeho-Ya, kau boleh melukaiku..." tawar Yujin ditengah tangisannya.
Entah mengapa, Taeho justru tertawa geli, "Aku sudah melakukannya dari dulu, bukan?"
"Kim Taeho..."
Pria itu menggerakkan tongkat berjalannya, berniat untuk mendekati Yujin, "Aku membencimu. Benar-benar membencimu. Sebenarnya aku ingin mengahajarmu sampai mati jika bisa,"
"Tapi... aku rasa kita setimpal,"
Yujin menggeleng, "Tidak, Taeho-Ya..."
"Aku menghancurkan masa lalumu. Kau tidak bisa menikmati masa pertumbuhanmu dengan bahagia, 'kan? Karena aku, kau selalu dirundung, bahkan sampai membuatmu trauma hingga tak mau berinteraksi dengan teman lainnya," ucap Taeho panjang lebar.
"Han Yujin, kita impas sekarang," sambungnya, "Aku menghancurkan masa lalumu, dan kau menghancurkan masa depanku,"
"Kim Taeho..."
Taeho menyeka air matanya sejenak, "Sekarang, aku ingin meminta satu hal sebagai ganti rugi,"
"Ayo berteman,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Ficção Adolescente𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...