22 | A Day Before

119 24 0
                                    

"Sudah berkumpul semuanya?" tanya Jiwoong, Ia menghitung anggotanya satu persatu, "Sepertinya sudah,"

"Ada apa, Hyung? Tumben sekali kau mengumpulkan kita seperti ini," tanya Jay heran.

"Hari debut kita besok, 'kan?" Jiwoong membalas dengan pertanyaan juga, "Aku ingin kita bisa saling menerima satu sama lain,"

Matthew mengernyitkan dahinya, "Maksudnya?"

"Apakah kalian mau... bercerita tentang masa lalu kalian secara singkat?" pinta sang pemimpin.

Para anggota terlihat memikirkan hal tersebut matang-matang. Karena tak ada balasan, Jiwoong pun mengurungkan niatnya, "Tak mau, ya?"

"Oke," balas ZhangHao setuju, "Aku rasa itu ide yang bagus,"

Hanbin tersenyum dan ikut mengangguk, "Aku juga setuju,"

Lantas, Jiwoong bertepuk tangan girang, "Baiklah, baiklah. Ayo kita mulai,"

"Siapa yang mau duluan?" tanyanya lagi, "Jika tidak, aku akan mengawalinya,"

Ia pun berdehem sejenak, sebelum akhirnya memulai ceritanya, "Sejak kecil, aku tak pernah memikirkan ingin menjadi idol. Dari dulu aku selalu bercita-cita sebagai pegawai negeri, karena aku pikir hal itu bisa membantu orang tuaku,"

"Setelah aku tumbuh dewasa, aku tidak menyangka ternyata apa yang aku impikan tidak sesuai dengan kenyataan. Aku tidak bisa mendapatkan beasiswa prestasi, sehingga aku harus bekerja karena biaya kuliah tidak sedikit,"

"Hyung..." Matthew berucap sendu.

"Tapi, Heejinie benar-benar mengubah kehidupanku. Ia menemukanku di restoran cepat saji, dan tiba-tiba Ia merekrutku. Jadi, aku rasa aku harus bersyukur atas hidup yang kujalani," tutup Jiwoong dengan bahagia, "Aku akan membanggakan kedua orang tuaku, dan adikku juga tentunya,"

Gyuvin terkejut, "Kau punya adik? Berapa usianya?"

"Benar. Dia 10 tahun lebih muda dariku," jawab Jiwoong terkekeh.

"Wah, itu gila, jauh sekali," Yujin berucap kaget.

Keita menjitak kepala anak itu, "Perbedaan usiamu dan Jiwoong Hyung tak jauh beda,"

"Kau hebat sekali, Hyung," ucap Jay sembari bertepuk tangan.

"Sudah, sudah. Siapa selanjutnya?" tawar pria Kim itu.

Keita mengacungkan tangannya, "Aku!"

"Baiklah, Keita-Ssi, silahkan,"

"Aku tidak tahu apakah kalian mengetahui ini, tapi aku dulu adalah seorang trainee di acara program survival, loh. Itulah mengapa aku mencoba datang ke Korea," jelas Keita sembari tertawa geli, "Tapi, aku tidak terlalu hebat sehingga tereliminasi di awal episode,"

"Dan karena masa depan agensiku cukup membingungkan, aku memutuskan keluar dari agensi dan mencari agensi lain. Namun, tidak semudah yang kupikir. Aku harus mengikuti audisi para agensi besar satu per satu, namun tetap saja hasilnya tak ada," Keita bercerita sembari tersenyum pahit, mengingat perjuangannya dahulu.

"Dan aku ingat sekali, saat aku stres berat, aku menyamar sebagai orang dewasa dan nekat untuk minum alkohol," Ia berucap agak lirih.

"Hei! Itu ilegal!" seru Gyuvin.

"Diam kau, bocah!" balas pria asal Jepang itu.

"Kau tidak mencoba kembali ke Jepang, Hyung?" tanya Jay penasaran.

Keita menggeleng, "Aku berdebat hebat dengan orang tuaku karena ingin menjadi idol. Aku juga tidak punya uang untuk kembali ke Jepang. Jangankan minta uang, menelpon saja aku tak berani,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang