"Kita sungguh harus berlatih? Dalam kondisi seperti ini?" tanya Gyuvin tidak percaya.
Jiwoong membelai surai adiknya, "Bagaimanapun, kita ini seorang idol, Gyuvin-Ah. Aku yakin Heejin akan mengatakan untuk tidak melupakan tugas utama kita,"
"Tapi, kita tidak akan fokus, 'kan?" Gyuvin masih mempertahankan opininya.
"Kalau begitu, kita tidak akan bisa menjadi idol untuk seterusnya, Gyuvin-Ah. Kita harus bisa terus melangkah maju," Taerae memeluk pundak adik kecilnya, "Ayo berjuang bersama, ya?"
Gyuvin menghela napas dan akhirnya mengangguk, "Baiklah,"
"Hanbin-Ah... kau memimpin latihan, 'kan?" tanya Keita sembari mendekat pria Sung tersebut.
Hanbin tersadar dari lamunannya dan menoleh, "Eh? Aku, ya?"
"Apa kau... baik-baik saja?" Keita kembali bertanya khawatir.
"Tentu..." angguk Hanbin dengan lesu, "Ayo kita latihan,"
"Tidak," ZhangHao memotong dialog keduanya. Pria China itu datang mendekati mereka dan mengambil alih topik, "Aku akan memimpin latihan kali ini. Hanbin sedang tidak baik-baik saja,"
"Hyung..."
ZhangHao tersenyum padanya dan menepuk punggung Hanbin, "Jangan memaksakan dirimu,"
"Baiklah! Ayo latihan!" seru Jay memberi semangat.
Hanbin menoleh pada Yujin yang sama lesunya, lantas menarik tangan adik bungsunya untuk berlatih.
Akhirnya, mereka bersembilan kembali berlatih. Sekalipun dalam keadaan seperti ini, mereka harus bisa memposisikan diri mereka. Boleh sedih, namun jangan sampai mereka lupa bahwa mereka seorang idol. Para penggemar sudah menunggu untuk melihat mereka kembali di atas panggung, jadi mereka harus tetap berjuang.
"Langkahmu, Gyuvin-Ah," ucap ZhangHao saat melihat kaki Gyuvin tidak melakukan gerakan yang tepat.
Gyuvin segera membenarkannya, "Baiklah. Maafkan aku,"
"Tak apa. Ayo lanjut," ajak pria Zhang tersebut.
"Oke. And one, and two, and three, and—"
"Semuanya,"
Mereka menoleh pada sumber suara. Ternyata, Suji datang bersama beberapa orang untuk membantunya membawakan 9 kotak besi. Setelah meletakkannya, orang-orang lainnya pergi keluar ruangan.
Matthew berjalan mendekati kotak tersebut, "Apa ini, Nuna?"
"Maaf mengganggu waktu kalian. Dan maaf juga apabila setelah aku mengatakan ini, mood latihan kalian pasti akan terganggu," ucap Suji sebelum menjawab pertanyaan Suji.
"Memangnya ini apa?" Yujin ikut bertanya penasaran.
"Kemarilah," ajak Suji.
Kesembilannya berjalan ke depan sesuai arahan Suji, dan dengan penasaran mulai mengamati kotak-kotak yang ada di hadapan mereka.
Suji menunjuk pada salah satu kotak, "Di sini, ada nama setiap kalian. Carilah milik kalian dan bukalah,"
"Benarkah?" Keita mengernyitkan keningnya. Ia pun mencoba mencari miliknya, barangkali ada kotak yang bertuliskan namanya.
"Benar! Ada! Ini Terazono Keita!" serunya heboh.
Gyuvin ikut menoleh, "Sungguh? Milikku mana, ya?"
"Itu, Kim Gyuvin," Yujin menunjuk pada kotak lainnya.
"Ah, benar. Terima kasih, Yujin-Ah," Gyuvin berucap sembari mengambil kotaknya.
ZhangHao terlebih dahulu mengambil kotak miliknya, dan dengan penasaran Ia membukanya. Tepat ketika penutup kotak terbuka, matanya berbinar sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Teen Fiction𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...