"Selamat! Album kedua kalian sudah dirilis!" seru Heejin dengan tepukan tangan.
"Wah, benarkah? Benarkah? Cepat sekali!" Taerae berujar gembira.
"Untung saja kita tidak mengadakan comeback showcase. Lihat saja pria satu ini, sedang tidur dengan pulasnya," ledek Keita sembari melirik pada Yujin yang sedang tertidur.
Jay tertawa kecil, "Ia kelelahan. Semalam Ia berlatih sangat keras, tahu, apalagi part yang Ia ambil di Sancta dan Breeze cukup banyak,"
"Ah! Dengkurannya mengerikan juga ternyata! Tak jauh beda dengan Jiwoong Hyung," ujar Keita bergidik ngeri.
Matthew menoleh dan tertawa, "Kau harus tau ketika aku dan Taerae tidur di ruang latihan. Mereka berdua seperti melakukan paduan suara,"
"Kim Gyuvin, bagaimana perasaanmu sekarang?" tanya Hanbin.
Gyuvin menghela napas dan tersenyum, "Sudah sangat lebih baik, Hyung. Keputusan Nuna untuk membawaku pulang adalah hal yang baik,"
"Gyuvin-Ah, Gyuvin-Ah! Lihat, Penggyuvin memenuhi tagar kita! Dia sangat bangga padamu sepertinya!" seru Keita lagi sembari menunjuk layar tabletnya.
"Kim Gyuvin kita sangat hebat. Sayang sekali tidak ada comeback showcase, tapi tak apa! Kami akan menunggumu di acara akhir tahun!" bacanya dengan lantang, "Lihat, 'kan? Orang-orang mendukungmu,"
"Benar, Gyuvin-Ah. Kau sangat mempesona, tahu," timpal Jay setuju.
Gyuvin mengangguk, "Baiklah, baiklah. Terima kasih, Hyung-deul,"
"Kalau begitu, kalian harus mulai mempersiapkan acara akhir tahun, ya," kata Heejin dengan sedikit tawa, "Aku sudah meminta koreografer untuk memodifikasi penampilan kalian,"
"Ah, beberapa brand juga sudah meminta tawaran kerja sama, tapi tim manajemen dan promosi belum memberikan pernyataan resmi. Jadi, kumpulkan tawaran iklan sebanyak-banyaknya, ya," gurau gadis itu sekali lagi.
"Baiklah, Bu Manajer," jawab Hanbin dengan kekehan.
ZhangHao mengernyit, "Kita tidak mempromosikan album ini, 'kan?"
"Memang tidak," Heejin mengangguk, "Namun, kalian tetap diminta untuk menghadiri beberapa acara radio dan variety show. Tidak banyak karena sudah cukup berdekatan dengan acara akhir tahun, juga,"
"WAH! LIHAT, AKU PUNYA FANSITE JUGA! POCKEITA NAMANYA!"
Matthew berdecak gemas, "Baiklah, baiklah, Hyung. Kau hebat sekali,"
"Kalau begitu, makanlah. Aku sudah membelikan kalian banyak makanan," Heejin berucap seraya menarik kantung plastik yang ada di ujung meja ke tengah.
Mata Taerae sontak berbinar, "MAKANAN!"
"Eh.." Yujin terbangun dari tidurnya karena seruan Taerae. Matanya mengerjap kecil, sebelum akhirnya nyawanya terkumpul, "Di mana ini?"
"Ayo makan, Yujin-Ah," ajak ZhangHao seraya menarik tangan adik bungsunya.
Yujin mengangguk sembari mengusap matanya, "Baiklah,"
"Makanlah yang banyak, ya. Aku akan pergi menemui Tuan Lee," ujar Heejin sembari mendirikan tubuhnya. Ia pun melangkah keluar dari ruanga tersebut, dan segera pergi menuju lift.
Ia mengambil ponselnya yang sudah berdering sejak tadi. Tentu saja itu panggilan dari Tuan Lee. Ia enggan menjawab, dan menekan tombol 'tolak' sebelum kembali mengantunginya.
'Ting'
Segera Ia keluar dan pergi ke ruangan bos utamanya.
"Tepat sekali, Heejin-Ah. Pak Lee memanggilmu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Ficção Adolescente𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...