"AKU MENYERAH!"
Heejin berteriak di kursi yang ada di depan sebuah minimarket. Ia beristirahat sejenak setelah seharian penuh mencari trainee di berbagai macam tempat.
Dengan kepala yang masih diletakkan di meja, Ia melirik ke jam yang terpampang di ponselnya, "Sudah jam segini,"
"Nuna?"
Mendengar suara tersebut, Ia menegakkan tubuhnya. Benar, tebakannya benar.
"Yujin-Ah? Kau di sini?" tanyanya bingung.
"Kebetulan lewat, aku sedang mencari sncak untuk kerja kelompok nanti," jawabnya seraya mengambil tempat di hadapan kakak perempuannya, "Nuna sendiri?"
Heejin kembali mendesah lelah, "Masih sama, dan tidak akan berubah. Aish susah sekali mencari orang berbakat,"
Yujin terkekeh, "Sunting aku saja,"
Heejin menatap tajam pada adiknya, "Han Yujin, jangan aneh-aneh,"
"Bercanda, serius sekali," Yujin tertawa kecil, "Aku masuk, ya, membeli beberapa hal,"
"Aku ikut," Heejin berucap seraya mengikuti langkah adiknya. Keduanya pun memasuki minimarket tersebut.
"Kau ingin beli apa?" tanya Heejin seraya melihat beberapa hal yang terpampang di etalase.
Yujin nampak berpikir sejenak, "Snack, minuman, permen, apa lagi, ya... Ah, susu!"
"Susu lagi? Kau tidak akan kelebihan protein, 'kan?" Heejin mengusak rambut adiknya gemas.
"Nuna..."
"Baiklah, baiklah. Ambil saja sesukamu, aku traktir," ucap gadis itu seraya ikut mengambil dua kotak susu dan memasukannya ke dalam keranjang.
"Tidak usah, aku bisa membayar sendiri," tolak Yujin. Namun, Heejin terlihat tidak menerima penolakan adiknya.
Setelah urusan keduanya selesai, mereka segara datang ke meja kasir.
Heejin merasakan ponselnya bergetar. Pesan dari timnya, rupanya.
"Yujin-Ah, tunggu di sini, ya. Aku ingin mengambil beberapa titipan," pinta Heejin. Yujin hanya mengangguk sebagai tanggapan.
Dengan cepat, Heejin mengambilkan barang-barang yang tertulis di pesan dari Arin.
"Sepertinya Eonnie benar-benar sakit," Heejin berucap iba ketika membaca pesan dari seniornya tersebut. Benar-benar berisi kebutuhan orang sakit.
"Hei!"
"Maaf, saya tidak sengaja!"
"Han Yujin?" gadis itu terkejut ketika mendengar seruan dan suara dari adiknya itu. Ia segera kembali ke meja kasir. Dapat dilihat, sepertinya Yujin menyenggol ponsel pria tersebut hingga jatuh.
"Yujin-Ah, ada apa?" tanya Heejin khawatir.
Yujin menggeleng, "Aku tidak sengaja menjatuhkan poselnya,"
"Maafkan adik saya. Apa ponselmu rusak?" kini atensi Heejin beralih pada korban dari kecerobohan adiknya.
Yang ditanya menggeleng, "Untung saja. Lain kali hati-hati,"
"Maafkan saya," ujar Yujin sopan sambil menunduk. Pria tersebut tersenyum singkat, dan akhirnya melangkah keluar.
"Kau ceroboh sekali. Untung saja tidak dimarahi," omel Heejin, membuat Yujin menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Yujin melirik ke barang yang dibawa kakaknya, "Nuna sakit?"
Heejin menggeleng, "Arin Eonnie, sepertinya Ia tidak sehat hari ini,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Novela Juvenil𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...