"Nuna, kau sudah bangun?"
Heejin mengerjapkan matanya sejenak, lantas matanya terbuka perlahan, "Ah, kepalaku sangat sakit,"
"Kau sangat bersemangat malam tadi. Pasti lelah, 'kan?"
"Ah, benarkah?" Heejin mengusap keningnya yang terasa pening, "Kau tidak latihan, Hanbin-Ah?"
Pria yang ada di sebelahnya menggeleng, "Tidak. Untuk apa?"
"Baiklah, siapa tahu kau masih ingin latihan—"
Mata Heejin terbelalak, tersadar dengan apa yang Ia katakan daritadi, "H-Hanbin-Ah?"
"Eum? Ada apa?" tanya Hanbin tanpa mengalihkan pandangan.
Lantas, Heejin menoleh ke samping. Nampaklah dengan jelas Hanbin yang sedang tersenyum manis sembari menatap pada gadis itu, "Ada apa, Nuna?"
"HEI! KENAPA KITA ADA DI SATU KASUR!?"
"HAH!"
Heejin terbangun dari mimpinya. Ia segera melirik ke sekitar, dan akhirnya napasnya terlepas lega.
Ia meraskan pipinya memanas saat ini, "Sialan. Mimpi apa barusan?"
"Kenapa bisa seperti itu? Tidur di kasur yang sama, dan Ia menatapku sangat dekat, terlebih Ia bertelanjang dada— Hah! Kau gila, Jeon Heejin! Untuk apa dipikirkan lag!?" keluh Heejin frustasi.
Ia segera melompat dari kasurnya dan bersiap pergi ke kantor perusahaannya. Tak perlu waktu lama, saat ini Ia sudah siap dengan pakaian formalnya.
Seperti biasa, Ia akan memberhentikan mobilnya di kafetaria milik SeoWon sebelum menuju kantor agensi. Tentunya membelikan sarapan untuk para anggota.
"Untung saja ada supir lain yang menjemput mereka. Aku bisa gila jika harus bertemu Hanbin pagi-pagi seperti ini," gumamnya tanpa sadar. Ia lantas memukul kecil pipinya, "Kenapa tiba-tiba Hanbin lagi!?"
Heejin menggeleng kasar dan akhirnya berjalan memasuki kafe. Kebetulan sekali, SeoWon juga sedang mengantarkan pesanan pelanggan di sekitar area pintu.
"Ah, Heejin-Ssi. Kau datang lebih awal," sapa SeoWon, "Ricky! Pesanan milik Heejin!"
"Persiapan debut sudah semakin kompleks. Waktu mereka tidak banyak, jadi aku harus bergegas," jelas gadis itu.
SeoWon mengangguk-anggukan kepalanya, "Tapi, sepertinya para anggota sangat hebat. Aku sudah menonton setiap video perkenalan anggota. XCite benar-benar luar biasa,"
"Tentu saja. Aku yang membentuk mereka," bangga Heejin sembari menepuk-nepuk dadanya bangga.
Pria Seo itu terkikik, "Aku jadi ingat saat kau mengejar-ngejar Hanbin dulu. Sekarang Ia adalah center di grup debutnya,"
"H-Hanbin? O-Oh, kau benar, benar. Sulit untuk mendapatkannya," balas gadis bersurai legam itu agak kikuk.
"Ada apa? Kau terlihat salah tingkah," SeoWon bertanya heran.
Gadis itu menggeleng kaku, "Tidak ada apa-apa,"
"Oh, baiklah," jawab SeoWon.
"Ini, milik Heejin," Ricky datang dan membawa beberapa kantung plastik pesanan Heejin untuk para anggota.
SeoWon menerimanya dan memberikan kantung plastik itu, "Ini. Yang terpisah milik Hanbin. Kau bilang Ia tidak begitu menyukai sayuran, aku memisahkannya,"
"Baiklah, terima kasih banyak,"
SeoWon tersenyum hangat, "Sepertinya kau menjaga Hanbin dengan baik,"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟
Roman pour Adolescents𝑱𝒆𝒐𝒏 𝑯𝒆𝒆𝒋𝒊𝒏 𝒇𝒕. 𝑺𝒖𝒏𝒈 𝑯𝒂𝒏𝒃𝒊𝒏 • • • 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑜𝑎𝑙 𝑘𝑒ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛, 𝑏𝑎𝑔𝑎𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 𝑐𝑎𝑟𝑎 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑛𝑔ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑖 ℎ𝑖𝑑𝑢𝑝 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖. 𝐵𝑢𝑘𝑎𝑛 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑘𝑒𝑘𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛. 𝑆𝑒𝑏𝑢�...