39 | Whilst

96 22 5
                                    

"Wah, sudah lama sekali aku tidak ke sini," ujar Yujin sembari masuk ke dalam apartemen, "Wanginya masih sama,"

"Tentu. Kau pikir aku mengubah wangi rumahku?" kekeh Heejin yang baru saja masuk.

Sementara itu, seorang pria yang mengekorinya dari tadi melongok ke dalam. Heejin yang melihat penampakan tersebut lantas tertawa.

"Masuklah, Hao-Ya,"

"A-Ah, baiklah," dengan ragu, akhirnya ZhangHao melangkah masuk ke dalam apartemen. Kakinya ragu untuk menginjak ke dalam, namun akhirnya Yujin menarik pria asal China tersebut.

"Sudahlah. Ayo masuk, Hyung," kekeh Yujin sembari menarik pria itu.

"H-HEI, HAN YUJIN!"

Mau tidak mau, ZhangHao memasuki wilayah kediaman Jeon Heejin dan Han Yujin. Dengan tangan yang menggantung di pucuk kepala, Ia pun berjalan duduk di sofa.

"Hah, aku tidak berani pulang, sih," lirihnya menyesal.

Benar sekali. Sesuai titah Tuan Lee Jongsuk, XCite mendapatkan libur selama 2 bulan yang dapat mereka gunakan untuk beristirahat. Tentu para anggota memilih untuk kembali ke rumah masing-masing. Bahkan Keita, Jay, dan Matthew memilih terbang ke negara asal mereka untuk menikmati waktu liburan.

Lain halnya dengan dirinya, ZhangHao memilih untuk tetap tinggal di Korea. Awalnya, Ia bilang Ia akan menjaga asrama selama mereka pergi, namun Yujin melarangnya, dan berakhirlah keduanya di dalam rumah ini.

"Yujin-Ah, ini susumu!" seru Heejin dengan nampan berisi dua buah gelas, "Ini, Hao-Ya, kau suka susu vanila, 'kan?"

"Terima kasih," jawabnya tak enak. Ia pun menatap gadis itu serius, "Tapi, Jin-Ah, apa tidak apa-apa aku tinggal di sini? Maksudku, aku akan sangat merepotkan,"

"Hao-Ya," jengah Heejin, "Kau ini sedang bersamaku, manajermu, bukan orang asing yang baru kau kenal 1 minggu yang lalu. Kita sudah mengenal 8 tahun asal kau tahu,"

"Y-Ya, benar, sih, tapi—"

Heejin membungkam mulut pria itu, "Sudahlah. Minum saja susumu,"

ZhangHao pun berdecak sebal, namun tetap menuruti perintah gadis tersebut. Ia meraih gelas tersebut dan meneguk isinya.

"Nunaa, di mana punyakuu?" tanya Yujin yang sudah siap dengan pakaian santainya.

"Itu, ada di sebelah milik Hao," jawab sang kakak.

Yujin mengambil tempat di sebelah ZhangHao, dan segera meneguk susu coklatnya, "Wah, aku sudah lama tidak minum susu buatan Nuna,"

"Bukankah baru 3 hari yang lalu di asrama?" heran ZhangHao.

"Ah, benarkah?" Yujin memiringkan kepalanya bingung, lantas Ia menggeleng acuh, "Tidak peduli, yang penting rasanya enak,"

"Jadi, kau mau tidur di mana, Hao-Ya?"

ZhangHao tersedak. Ia lantas menoleh dengan penuh penyesalan, "Kenapa kalimatmu seolah-olah mengatakan aku tidak punya tempat di sini, sih?"

Sontak, Heejin tertawa kencang, "Bukan, bukan. Maksudku, di sini ada kamar kosong juga untuk tamu. Tapi, kupikir kau ingin tidur dengan Yujin,"

"WAH, TERDENGAR SERU! AYO TIDUR BERSAMA, HYUNG!" girang Yujin.

"E-Eh?" pria itu menatap bingung, "Aku bebas saja, sih. Dengan Yujin pun tidak apa-apa,"

"Asikkk,"

Heejin pun tertawa gemas sembari mencubit kedua pipi adiknya, "Aigoo, anak kecil ini tidak pernah berubah, ya,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang