72 | Vale: Framily

87 18 2
                                    

"Sudah lebih baik?" tanya Jongsuk sembari me lepaskan jasnya, lantas disampirkan pada gantungan yang ada di ruangan tersebut.

Heejin mengangguk, "Aku tidak apa-apa, Tuan Lee,"

"Berhenti mengatakan kau tidak apa-apa, Heejin-Ah. Jika sakit, katakan sakit. Orang lain tidak akan tahu jika kau tidak mengatakannya, karena kau terlalu pandai menyembunyikan sesuatu," omel pria Lee itu sembari menuangkan teh ke dalam gelas.

"Kau kenapa jadi sering datang, sih? Selalu marah-marah, pula. Memangnya urusan agensi tidak apa-apa jika ditinggal terus?" tanya Heejin keheranan.

"Masih ada Jieun, Ia bisa mengurus semuanya," jawab Jongsuk, "Lagipula aku mau menghabiskan waktu bersama putriku sampai keberangkatannya ke Singapura,"

Gadis Jeon itu berdecak, "Menggelikan,"

"Hei, bisakah kau mengikuti alur narasiku?" Jongsuk terkekeh sembari menyesap minumannya.

"Apa kau..." Heejin bertanya ragu, "... sungguh akan mengantarku ke rumah sakit?"

Jongsuk mengangguk yakin, "Tentu. Aku akan mengantarmu sampai kau dipastikan aman dan mendapat perawatan,"

"Tidak usah terlalu keras dalam berusaha, Tuan Lee. Aku tidak mau kau-"

"Jeon Heejin," tukas Jongsuk tajam.

Heejin hanya bisa menghela napasnya dan kembali meringkuk dalam selimut. Ia menyembunyikan wajahnya dalam kain putih tersebut, lantas mengintip sedikit keluar, "Hanbin, dia baik-baik saja?"

"Kau benar-benar jatuh dalam pesonanya, ya?" ledek Jongsuk keheranan.

"Bukan begitu!" bantah Heejin, "Saat aku memberitahunya kemarin, dia terlihat sangat terkejut, bahkan tak mengatakan apapun sampai aku menyuruhnya pulang,"

"Dan tebakanmu tepat. Ia sangat terpuruk dari kemarin,"

Heejin mengacak surai legamnya, "Ah! Ini gara-gara kau, Tuan Lee! Seharusnya aku tidak perlu memberitahukannya!"

"Lah? Kan kau sendiri yang memberitahu Hanbin!"

"Ya karena kalimatmu! Aku terpengaruh kalimatmu!"

"Lalu, ini salahku!?"

"Iyalah! Salahmu! Sepenuhnya!"

Gadis Jeon itu menatap tajam pada Jongsuk, "Kau benar-benar menyebalkan,"

"Sejak hari pertama aku bekerja, aku selalu mengataimu karena kau banyak mau, tidak sabaran, tidak manusiawi, tidak berperikemanusiaan, tidak punya hati, dan lain-lain," dengusnya, "Sepertinya aku benar-benar membencimu kala itu,"

"Tapi..." Heejin mengendurkan semangatnya dalam berbicara, "... sekarang, rasanya sangat berat untuk berpisah denganmu,"

"Tentu. Kau tahu aku ini zat adiktif, 'kan?" goda Jongsuk pada gadis tersebut.

"Berhenti mengatakan hal-hal menggelikan," ketus Heejin.

Jongsuk tertawa dan menepuk kecil pundak Heejin, "Kau tahu, kau benar-benar seperti dulu, saat aku pertama kali menyelamatkanmu di depan super market,"

"Kau masih polos, lugu, sedikit bodoh-"

"Hei!" tukas gadis Jeon tersebut.

"Baiklah, baiklah. Polos, lugu, sedikit kurang pengetahuan, mudah ditipu, dan tidak memiliki keberanian apapun," ralat Jongsuk.

Lantas Ia menatap putrinya dengan penuh kasih sayang, "Tapi, bagiku itu adalah hal yang menjadikanmu sangat berharga, Heejin-Ah. Kau benar-benar putriku, kalau itu, sekarang, dan sampai kapanpun. Kau adalah gadis kecilku yang selalu minta dimanjakan oleh ayahnya,"

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang