XC | D-Day

128 19 4
                                    

"Di mana sisirku?"

"Di mana parfumku?"

"Seseorang mengambil dasiku, ya!?"

"Hei, bukankah itu jasku!?"

"Demi Tuhan, pria ini berisik sekali!" umpat Keita yang sedang berkaca untuk merapihkan setelan jasnya.

Matthew terkikik dan mengangguk, "Tidak biasanya Ia akan heboh seperti ini,"

"Hari spesial untuknya. Ia bilang seperti itu," sahut ZhangHao dengan senyuman, "Dasar, Sung Hanbin,"

"Hyung, bisa bantu rapihkan rambutku?" pinta Hanbin pada Jiwoong.

Jiwoong membalikan tubuhnya untuk menghadap Hanbin, dan segera memenuhi permintaan pria Sung itu. Ia menggunakan jel dan sisir untuk menata rambut adiknya dengan lihai.

"Sudah. Bagaimana?" ucap Jiwoong seraya membawa Hanbin ke depan cermin.

Hanbin menatap penampilannya di kaca tersebut dengan bangga, "Sangat keren. Terima kasih, Hyung,"

"Bukan masalah," angguk Jiwoong gemas. Ia melirik pada semua anggotanya, "Semua sudah siap, 'kan?"

"Sudah!" jawab Jay dengan antusias.

"Kau sudah, Hyung," sahut Taerae, lalu melirik ke belakang, "Tapi tidak dengan dua bocah itu,"

"INI MILIKKU, TAHU!"

"APA MAKSUDMU!? AKU INGAT MEMBELINYA DI TOKO ONLINE UNTUK ACARA PERNIKAHAN INI!"

"TUKANG NGAKU! AKU YANG BELI! NUNA YANG MEMBAWAKU UNTUK MEMBELI INI DI ACARANYA!"

"APAAN!? HEEJIN NUNA KAN BARU DATANG MINGGU INI!"

"Kim Gyuvin, Han Yujin, mau sampai kapan kalian bertengkar?" tegas Jiwoong, membuat keduanya menoleh dengan panik.

"Dia duluan, Hyung! Dia merebut dasiku!" tuduh Gyuvin sembari menunjuk pada adik kecilnya.

Yujin menggeleng, "Tanya saja pada Hanbin Hyung. Mereka berdua membelikan ini untukku! Aku ingat!"

"BOHONG SEKALI!"

"APANYA YANG BOHONG!?"

"Kubilang cukup," potong Jiwoong sembari mendekati keduanya. Tangannya maju bergerak untuk merebut dasi yang menjadi sumber keributan tersebut.

"Hmm, aneh. Aku tidak pernah melihat dasi ini di asrama," heran Jiwoong, "Bukan dasi milik stylist?"

"Eh, bukannya itu..." Keita ikut melangkah mendekati dasi itu untuk mengamati lebih dekat. Matanya membulat sempurna begitu mendapat tanda mutlak yang membuatnya yakin.

"HEI, DASAR DUA BOCAH SIALAN! INI DASIKU! AKU MENDAPATKANNYA DARI PENGGEMAR JEPANG, TAHU!" seru Keita sembari menunjuk benda pipih tersebut.

Yujin dan Gyuvin saling pandang sejenak, sebelum keduanya menatap Keita dengan tidak percaya.

"Pria cebol ini malah mengaku-ngaku, sih? Kau tidak pernah punya barang seperti ini, tahu," bantah Gyuvin tidak percaya.

"Benar. Keita Hyung hanya menggunakan barang berwarna hijau neon," Yujin menimpali, "Tidak mungkin punya barang sekeren ini,"

"KURANGAJAR!"

"AAAAA ADUH, ADUH! SAKIT, HYUNG!"

ZhangHao tersenyum simpul, dan menoleh pada Taerae, "Aku bisa gila,"

"Aku juga," Taerae mengangguk setuju.

"Bisakah kita lebih cepat? Aku tidak mau terlambat di acara ini," pinta Hanbin sembari terus melirik pada jam tangannya.

[✓] Umbrella || ℍ𝕒𝕟𝕓𝕚𝕟-ℍ𝕖𝕖𝕛𝕚𝕟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang