0

1.4K 91 18
                                    

His name, Baby Antella.

Melewati setiap waktu dengan melihat perkembangan putra menggemaskannya adalah hal yang paling Jaehan syukuri saat ini. Dengan semangat mendampingi Antella, putranya yang memiliki begitu banyak pesona bahkan di usianya yang belum genap empat tahun.

Antella selalu menjadi penghibur handal untuknya, segala tingkahnya selalu menjadi penyembuh bagi Jaehan. Namun tak jarang pula tingkah ajaib balita itu membuat Jaehan hanya bisa meringis dan tak bisa berbuat apa-apa.

Mau contoh? Sini lihat bagaimana kelakuan Baby Ann membuat Mami Papi nya hanya bisa pasrah.

.
.

Mata Jaehan berkeliling ke seluruh area rumahnya. Terlihat raut panik tergambar di wajah cantiknya.

Ia sedang mencari Ann kesana kemari, padahal ia hanya meninggalkan putranya sebentar, tapi sekarang Ann hilang entah kemana.

Ia dan beberapa maid nya berkeliling mencari keberadaan balita yang belum genap berumur 4 tahun itu. Jalan saja Jaehan rasa putranya masih belum benar-benar lurus, bagaimana ia tidak semakin cemas.

Jaehan kembali ke ruang tengah, tepatnya ruangan utama tempat biasa ia dan keluarga kecilnya menghabiskan waktu bersama. Tadi pertama kali ia meninggalkan putranya disini, hanya pergi ke dapur sebentar Ann malah pergi entah kemana.

Jaehan melirik jam dinding, semakin panik karena sebentar lagi suaminya akan pulang. Bagaimana jadinya kalau Yechan tau putranya hilang. Jaehan bilang juga apa jangan bangun rumah terlalu besar, begini kan jadinya, anak pun sampai hilang di rumah sendiri. Entah nyelip dimana putranya itu. :')

"Ann kamu dimana sih? Mami capek sayang huks"

Jaehan mendudukan dirinya, sudah lemas mencari kesana kemari.

"Mami sini sini"

Jaehan tertegun sejenak sebelum akhirnya menyadari suara putranya mulai terdengar. Ia menatap sekeliling ruangan. Matanya membulat lebar saat Jaehan menemukan putranya berada di atas lemari yang cukup tinggi tempat penyimpanan barang hiasan di ruang tamu tersebut.

"Ya Tuhan Ann kenapa naik kesitu sayaaaang" Jaehan langsung berlari menghampiri putranya. Lemari itu cukup tinggi, iapun tak mudah menggapai putranya. Melihat sekeliling, dimana maid nya berada, kenapa tidak ada satupun yang terlihat. Jaehan mengurut keningnya, mau menangis.

"Ann lihat Mami dari tadi ya hihi"

"Kenapa ga panggil Mami kalo sudah lihat, Mami kan dari tadi manggil-manggil Ann"

"Maaf Mami" Ann memasang wajah murung, menyadari Mami nya tak senang.

Jaehan menghela nafas, mulai berpikir bagaimana ia membantu putranya turun. Berniat mengambil bangku sebagai penyangganya tapi ia tak boleh melakukan sesuatu yang beresiko. Kalau suaminya tau ia naik-naik seperti itu pasti semua maidnya akan terkena marah sang tuan rumah.

Namun berpikir kembali seharusnya Yechan masih lama sampai ke rumah. Akhirnya Jaehan mengambil bangku yang cukup tinggi untuk menggapai putranya.

Satu lagi sebenarnya, sejak Ann yang mulai besar, Jaehan tak boleh menggendong putranya itu. Yechan melarangnya karena takut jahitan pasca operasi Caesar dirinya akan terluka kembali. Intinya Yechan sangat protektif padanya.

Jadi sekarang Jaehan harus gerak cepat mengambil putranya sebelum suaminya tiba di rumah.

"Ann diam ya, Mami ambil bangku dulu"

Ann mengangguk patuh. Tak lama Jaehan sudah berdiri diatas bangku, Ann langsung mendekat dan akhirnya putranya bisa turun dengan selamat.

Jaehan menghela nafas lega, namun kelegaannya hanya berlangsung sesaat. Di depannya sudah berdiri Shin Yechan yang tengah menyilangkan tangannya dengan wajah mengeras.

✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang