2

565 63 2
                                    

Jaehan dan Antella sedang bersantai, menonton tv sambil menikmati beberapa camilan. Antella bersandar di dada Mami nya, Jaehan tak keberatan tapi mungkin akan beda cerita kalau Papi nya melihat. Tuan Shin sangat protektif pada istrinya. Menggendong Ann saja Jaehan sudah di larang.

Atensi Jaehan teralihkan karena ponselnya yang berbunyi. Notifikasi panggilan dari suaminya tertera di layar ponsel pintar itu. Tanpa menunggu waktu lama ia langsung menggeser tanda hijau, menerima panggilan Yechan.

"Hallo, iyaa sayang"

"Hallo, Lagi apa?"

"Nonton tv aja nih sama Ann"

"Ga main keluar?"

"Lagi ga pengen anaknya"

"Tumben, mana sini aku mau ngomong"

"Vc aja ya"

"Oke"

Jaehan mengarahkan layar ponselnya pada putranya yang masih asik menonton tv. Antella sempat bingung sebelum akhirnya paham kalau Papi nya menelfon.

"Papiii"

"Hallo, whatcha doin' baby?"

"I'm watching tv"

"Is it fun?"

"Yeshh. Papi mau pulang?"

"Belum sayang, ini lagi istirahat aja, terus kangen sama jagoan Papi"

"Sama Mami enggak?"

"Hahah kangen juga dong"

Antella mengangguk-angguk seolah paham. Bisa di lihat Yechan tertawa gemas melihat putranya.

Kini layar kembali beralih ke Jaehan.

"Anak mu paling bisa kalo ngomong tuh haha"

"His pronounciation getting better, honey"

"Iyaa, setiap jam 3 sore dia latihan pengucapan sama vocab. Kadang-kadang masih suka ngaco, gurunya sampe geleng-geleng kepala hahaha"

"Gapapa, namanya masih bayik kkkk. Yaudah aku tutup dulu ya, udah tenang kalo dah vicall gini"

"Iyaa sayang. Semangat kerjanya ya, Ann say goodbye to Papi"

"Goodbye Papi, Miss you"

"Yes baby, Miss you too. Bye"

Sambungan terputus, Jaehan kembali menonaktifkan ponselnya. Beralih menciumi pipi putranya, gemas rasanya melihat pipi gembul Ann.

"Mamiii geliii" rengek Antella sambil memasang wajah melas. Jaehan tertawa, lalu meminta maaf. Semakin gemas melihat putranya merengek.

"Mami main luar yuk, garasi aja" ajak Antella menarik-narik lengan Jaehan. Wajahnya sudah ia setting memohon pada Mami nya agar dituruti.

"Ah nanti kamu minta main air pasti"

Dengan polosnya Antella mengangguk, membongkar maksud dan tujuannya, padahal tadinya ia tak mau bilang.

"Tuh kan"

"Iih tapi gapapa Mami main main aja"

"Hahhh, oke oke. Tapi ga boleh terlalu lama ya nanti masuk angin, Papi marah kalo kamu sakit"

"Yes Mami, terimakasih"

"Sama-sama sayang" Jaehan tersenyum senang, lalu membawa putranya keluar.

Ann itu memang paling senang main air, biasanya ia akan main di garasi yang memang tersedia juga keran air. Garasi yang cukup luas membuat Antella bebas berlarian tapi bayik 3 tahun itupun paham untuk tidak mengenai salah satu mobil Papi nya yang terparkir. Itu hasil dari Jaehan yang sering memberikan pengertian pada putranya.

Namun sayangnya kali ini nasib baik tidak berpihak pada Ann. Terdengar suara dentuman cukup keras, Antella jatuh membuat Jaehan yang melihatnya menjerit, serta berlari membangunkan Antella yang sepertinya masih kaget. Ann jatuh terlentang namun syukurnya kepalanya tidak sampai terbentur karena ia menahan dengan tangannya.

Jaehan sudah menangis, tidak sampai histeris tapi terlihat wajahnya sampai memerah, khawatir putranya kenapa-kenapa. Ia langsung mengecek seluruh badan Ann. Tangan kiri dan tumit Antella berdarah.

"Jangan gendong Ann, Mami. Ann jalan aja"

Belum sampai Jaehan mengangkat Antella anak pintarnya itu langsing menahan. Ann paham, Mami nya tidak boleh menggendong dia. Jaehan malah jadi makin kejer nangisnya.

"Ann gapapa Mami. Ayoo gandeng Ann jalan aja ya"

.
.

Antella diam memperhatikan Mami nya yang masih terlihat sedih. Tangan dan kaki nya sudah di perban. Tadi Jaehan langsung memanggil dokter pribadinya.

Sementara Yechan belum dikabari. Jaehan takut, ia tidak tau bagaimana cara nya memberitahu suaminya.

"Ann gapapa lho Mami"

"Iyaa sayang. Maaf ya"

Antella menggelengkan kepalanya, wajahnya tampak menyesal.

"Ann yang salah Mami, minta maaf ya. Hwaaaaa Mami jangan nangis lagi"

Ann yang semula tidak menangis malah jadi ikut menangis karena melihat Jaehan yang menangis lagi.

Jaehan menarik putranya, memeluk Ann dan mengelus punggung kecil itu, lembut.

"Iyaa sayang Mami ga nangis"








Tbc.





✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang