15

408 48 1
                                    

"Ann"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ann"

"Yes Mam- I'm sorry Om Juhun. Kenapa Om?"

Melupakan mainannya Antella berdiri mendongak melihat Junghoon.

Sementara ini Junghoon yang akan menemani Antella di rumah jika Yechan full jaga di rumah sakit. Tentu saja untuk menemani Jaehan.

Kini Junghoon jongkok, mensejajarkan dirinya dengan Antella.

"Ann rindu Mami ya?"

Dengan bibir mengerucut Antella mengangguk. Tentu saja ia merindukan Mami nya, entah kapan Mami nya akan kembali.

"Ann sedih" ujar balita itu dengan wajah menyedihkan.

Jaehan yang melarang Antella berkunjung ke rumah sakit, ia tidak mau putranya melihat kondisinya saat ini. Antella pasti akan menangis dan Jaehan benci itu.

"Mau jalan-jalan sebentar?"

"Boleh?"

"Boleh dong, nanti Om ajak Om Hangyeom, mau?"

"Ya ya ya Mauuu" Antella mengangguk semangat.

.
.

Junghoon mengirimkan satu foto laporan pada boss nya alias Yechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Junghoon mengirimkan satu foto laporan pada boss nya alias Yechan. Mengabari kalau Antella sedang pergi bersamanya. Bahkan sekarang Antella sudah pulas di gendongan kekasihnya karena kelelahan setelah puas bermain.

Pak Yechan
Kalo Antella ada jajan pake uang mu info saya nanti saya transfer

Iyaa Pak
Antella ga jajan banyak cuma minta ice cream aja tadi

Oke
Terimakasih

Sama sama pak

.
.

Sebenarnya Yechan lebih muda setahun dari Junghoon, namun tentu saja atas dasar menghormati atasan Junghoon perlu memanggil Yechan dengan sebutan formal. Berbeda dengan Jaehan, di kondisi tertentu istri dari atasannya itu membolehkannya memanggil dengan panggilan informal. Kalau dengan Yechan, Junghoon tidak berani melupakan deiksis sosial disana.

Yechan bukan pemimpin yang diktator, tapi auranya cukup membuat seluruh karyawan segan padanya. Sangat berbeda dengan istrinya yang begitu murah senyum. Aura baik hati melekat di diri Jaehan.

***

Sementara di rumah sakit Jaehan sedang kedatangan Ibu dan Ayahnya yang datang jauh-jauh untuk menjenguknya. Sebenarnya Jaehan dan Yechan tak mau merepotkan, Jaehan juga sudah bilang tidak perlu di jenguk. Tapi tentu saja di tolak mentah-mentah oleh orang tuanya. Orang tua mana yang akan tinggal diam kalau anaknya sampai di rumah sakit karena penyakit serius.

"Kenapa ga bilang sih Bu? Kan bisa Yechan aja yang jemput kalian" ujar Jaehan dengan nada tak enak. Pagi sekali ia di kejutkan kedua orang tuanya yang tiba-tiba sudah berada di ruang rawatnya.

"Gimana mau bilang, kamu aja ngelarang kami datang. Ibu tuh khawatir, masa ga boleh lihat anak sendiri" protes sang Ibu.

"Bukan gitu, aku cuma kasian ibu sama ayah pasti capek. Jauh lho Bu"

"Sekarang jalan tol sudah bagus Jaehan dari rumah kesini cuma satu jam setengah. Ga jauh" kini Ayah nya ikut bicara sambil mengelus kening putranya. Wajah Jaehan masih sangat pucat. Kasihan melihat putra kesayangannya, lemah begini.

Jaehan akhirnya hanya bisa mengangguk pasrah. Pada kenyataannya ia memang sangat membutuhkan semua orang, bersama memberinya kekuatan.

Apa yang ia lalui saat ini, tidak benar-benar bisa ia terima.







Tbc.

Pojok jurnal :
Deiksis Sosial adalah deiksis yang menggambarkan adanya strata sosial dalam peristiwa peran bahasa. Deiksis sosial digunakan sebagai pertanda tingkat kesopanan berbahasa di masyarakat, atau sebagai panggilan kata yang tepat dan sopan.

✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang