8

395 56 1
                                    

"Mam sepertinya kami sudah harus pulang, hari sudah semakin sore. Kasihan Ann kalo kemalaman di jalan" ucap Jaehan, tentu saja dengan penuh kehati-hatian dalam bertutur kata, ia takut Mami Yechan salah paham dengan ucapannya.

"Yasudah menginap saja, tidak perlu di buat repot Jaehan" dan sesuai perkiraan respon mertuanya pasti membuatnya tak nyaman.

"Bukan begitu Mam"

"Kamu nih kenapa sih Jaehan? Saya hanya mau menghabiskan waktu dengan cucu saya kenapa selalu di persulit. Lagipula Yechan juga sedang tidak di rumah, kan lebih baik kalo disini saja. Saya juga jadi bisa menjaga Ann"

"Aku bukan mau mempersulit Mam, tapi Ann memang tidak terlalu suka menginap dimana-mana. Mami bisa tanya sendiri anaknya pasti ga mau kalo diajak nginep. Aku ga bermaksud apa-apa"

Yang lebih tua pun hanya merotasikan matanya. Merasa jengkel mungkin. Namun secepat kilat ia memasang wajah ramah untuk bertanya pada cucunya.

"Ann memangnya ga mau nginep disini aja? Temani Oma, Oma masih kangen sama Ann"

Ann melirik Mami nya sekilas. Memasang wajah ramah pula untuk membalas Oma nya.

"Maaf Oma, Ann senang tidur di kamar Ann sendiri aja ya. Nati aja nginepnya sama Papi" balas Ann sopan meski tutur katanya masih belum rapi.

Dalam hati Jaehan merasa sangat lega dengan jawaban putra pintarnya itu.

Meski tak terlalu terdengar namun Jaehan tau mertuanya menghela nafas. Merasa kalah karena cucu nya sendiri yang menolak permintaannya.

"Baiklah tidak apa-apa. Tapi janji nanti harus menginap dengan Papi mu ya. Oma tunggu"

"Yes Oma" Antella mengangguk sambil tersenyum.

"Yasudah kalian hati-hatilah di jalan. Jaehan titip cucu ku"

"Yes Mam. Kami pamit dulu" usai menyalami wanita paruh baya itu Jaehan dan Antella pun pergi. Semoga saja tidak ketemu malam, Jaehan merasa tidak enak badan soalnya.

.
.

Jaehan menghentikan mobilnya di pinggir jalan yang tak terlalu ramai. Mengelus pelan perutnya yang terasa tidak enak.

Ann melihatnya dengan cemas. Takut Mami nya kenapa-kenapa.

"Mami ga kuat bawa mobilnya sayang. Sebentar telfon pak supir dulu ya. Gapapa kan?"

"Yes Mami, it's Ok" jawab Ann patuh.

Setelah selesai memberitahu bawahannya Jaehan memejamkan matanya. Masih terus memegang perutnya. Antella semakin terlihat mengkhawatirkan Mami nya.

"Sakit sekali ya Mami?" Antella berinisiatif mengelus perut Jaehan. Jaehan tersenyum, terharu. Lalu mengangguk namun tetap berkata ia baik-baik saja.

"Tunggu pak supir nya datang ya sayang, Mami ga mau maksain berkendara soalnya"

Antella mengangguk paham. Ia tetap fokus mengelus berharap memberikan kekuatan pada Mami nya.

"Is there any Babies here Mami?"

Jaehan sedikit tersentak kaget dengan pertanyaan tiba-tiba yang Antella layangnya, awalnya tak terfikirkan kini jadi terbayang. Sepertinya tidak terlalu baik kalau ia sampai hamil lagi.

"E-enggak ko sayang, ini Mami masuk angin aja"

"Hmm I'm so sad Mami"

"I'm sorry sayang. I'll be better soon, don't worry"

"Go text Papi, tell him you're sick Mami"

"No, I'm good. Papi lagi sibuk Mami ga mau ganggu"

Antella memasang wajah cemberut. Namun akhirnya hanya bisa menurut.







Tbc.

👀

✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang