Prequel : Manja

299 42 2
                                    

Jaehan dan Yechan saat ini sudah berada di rumah orang tua Jaehan. Yechan paling tidak bisa kalau sudah melihat istrinya menangis, jadi ya beginilah akhirnya, hanya bisa menuruti.

Kini Jaehan sedang bermanja dengan Ibu nya, meminta perutnya di elus agar mual dan rasa sakitnya menghilang. Kebiasaan yang selalu dilakukan saat dulu dirinya masih seorang lajang.

"Memangnya besok Yechan libur? Kenapa diturutin aja ini anak minta pulang" Tanya Ibu Jaehan, lembut. Jujur saja ia merasa tidak enak dengan menantunya itu.

Sementara Jaehan sedang keenakan sampai pulas sepertinya karena elusan Ibunya.

"Enggak libur sih Bu, tapi karena Jaehan lagi sakit gini gapapa aku cuti aja" Balas Yechan sambil tersenyum. Memang tidak masalah juga, lagipula dia pemilik perusahaannya, siapa yang bisa melarang atau menyulitkan.

"Ya ampun. Tadian telfon Ibu aja nak, biar Ibu yang datang menginap"

"Gapapa Ibu. Lagian ini Jaehan nya juga udah terlanjur nangis, udah kangen banget sama Ibu"

"Walah, maaf ya kalo anak Ibu manja banget, dari dulu gak berubah sifatnya"

"Iyaa Bu gapapa, aku seneng malah kalo Jaehan mau manja ke aku hehe"

Wanita paruh baya itu pun tersenyum lega, sepertinya putranya mendapat jodoh yang benar-benar terbaik untuknya.

"Terimakasih ya Nak"

"Gak perlu berterimakasih Bu, Jaehan sudah jadi tanggungjawab Yechan jadi memang sudah sewajarnya." Yechan tersenyum mengatakannya, dia ingin Ibu mertuanya itu 100℅ mempercayakan putranya kepadanya dan Yechan berjanji akan terus menjaga dan bersama Jaehan.

"Yasudah karena Jaehan sudah tidur kamu juga istirahat ya nak. Nanti kalo ngulet gak nyaman kamu elus aja perutnya. Besok Ibu beliin testpack, walaupun mungkin cuma masuk angin aja, gak ada salahnya kalo tetep kita cek. Siapa tau rezeki nya cepet ya hihi"

"O-oh iyaa Bu, terimakasih"

"Sama sama, yaudah istirahat ya"

"Iyaa Bu"

***

Jaehan mengerucutkan bibirnya, kecewa melihat hasil testpack nya yang tidak menunjukan positif. Jadi memang ia hanya masuk angin biasa?

"Gapapa sayang, jangan sedih gitu ah. Lagipula kita baru 2 minggu menikah. Mungkin memang masih terlalu dini untuk memiliki baby" Suaminya datang menenangkan, Yechan mengelus punggung jaehan, lembut. Menggiring istrinya untuk duduk di kasur empuknya.

"Gapapa sayang" Jaehan memeluk Yechan, menutupi wajahnya yang memerah. Dia pun bingung kenapa jadi sensitif sekali. Berlebihan sekali pikirnya.

"Yang penting kamu sehat aja. Urusan Baby nanti kita usaha lagi ya. Mau usaha sekarang juga boleh awww"

Yechan tertawa seraya mengelus perutnya yang dicubit istrinya.

"Sakit Yang"

"Maaf"

"Kamu nih semenjak nikah ko gak mah panggil aku sayang sih?" Tanya Yechan penasaran, benar juga dia baru sadar istrinya sudah jarang sekali menyebutkannya dengan panggilan Sayang.

"Jangan tanya. Aku malu aja. Nanti kalo udah gak malu baru aku panggil sayang"

Yechan tertawa cukup keras, menggelengkan kepalanha, gemas dengan tingkah istrinya.

"Hahahah bisa gitu"

Mereka masih berpelukan, bahkan Yechan semakin mengeratkan pelukan saking gemasnya.

"Nanti kalo udah gak malu panggilan kita Mami Papi ya hahaha"

"Nanti kalo udah gak malu panggilan kita Mami Papi ya hahaha"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Tbc.

Msh negatif ternyata Bu Ibu 🤭

✔Baby Antella - Yechan Jaehan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang